Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah

sangat mempengaruhi kekakuan dari sambungan balok–kolom, sehingga asumsi yang menyatakan bahwa pertemuan balok kolom adalah jepit sempurna harus ditiliti. Pada perencanaan sambungan baja, banyak hal–hal yang belum diketahui secara jelas, sehingga digunakan asumsi–asumsi untuk menyederhanakan penganalisaan dari sambungan baja tersebut. Dengan asumsi–asumsi tersebut beserta percobaan di laboratorium dibuat rumus–rumus standart yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan di lapangan. Bagaimanapun efisiensi atau ketelitian suatu elemen struktur dasar didesain, bila hubungan yang diperlukan tidak memadai, akibatnya dapat sangat membahayakan, misalnya berupa keruntuhan total strukturnya. Pentingnya hubungan yang memadai secara struktural dan ekonomis tidak dapat dimungkiri. Baja merupakan salah satu bahan yang dipakai dalam perencanaan struktur yang mempunyai sifat sifat penting yaitu homogen, isotropic dan daktalitas tinggi, selain itu yang menjadi syarat utama dalam perencaaan struktur baja adalah kekuatan, kestabilan dan kekakuan. Jenis alat sambung yang umum digunakan pada konstruksi baja adalah sambungan dengan menggunakan alat sambung seperti paku keling, baut, pin, dan las. Masing–masing dari jenis alat sambung ini mempunyai karakteristik dan keistimewaan yang berbeda. Terlepas dari kekurangan dan kelebihan masing–masing alat sambung tersebut, maka penulis ingin menganalisa perihal sambungan dengan alat sambung baut mutu tinggi dan mutu biasa. Serta dalam thesis ini akan dibahas pengaruh kekakuan sambungan dengan menggunakan baut mutu tinggi pada konsole yang dibandingkan dengan baut mutu biasa pada konstruksi baja.

1.2 Perumusan Masalah

Pada pekerjaan desain suatu bangunan khususnya bangunan rangka batang kekakuan pada sambungan tidak diperhitungkan meskipun sambungan memberikan Universitas Sumatera Utara sumbangan kekakuan lain. Untuk itu akan diperhitungkan kekakuan pada sambungan yang menghasilkan prilaku sambungan lebih mendekati pada keadaan yang sebenarnya maka dalam thesis ini akan dianalisis bagaimana pengaruh kekakuan dengan menggunakan baut mutu tinggi dan mutu biasa. Sambungan yang ditinjau adalah suatu jenis sambungan yang menahan momen yang bekerja pada ujung dari batang pada konstruksi baja. Sambungan ini merupakan jenis sambungan sederhana yang menahan momen, yang terdiri dari dua buah baja siku yang diletakkan diatas sebagai penahan tarik dan dibawah sebagai dudukan. Alat yang dipakai sebagai penyambung adalah baut. Sambungan ini tidak cukup kaku untuk menahan adanya rotasiperputaran sudut diantara bagian – bagian yang disambung. Dari perbandingan antara momen dan perputaran sudut yang terjadi akan didapat kekakuan sambungan tersebut dalam masalah ini perencanaan masih dalam batas elastis bahan. model yang akan dianalisa dalam thesis ini terlihat dalam gambar 1.1. Gambar I.1 Sambungan Balok Konsole Dari model tersebut maka dihitung kekakuan struktur yang sebenarnya akibat adanya sambungan dengan baut mutu tinggi dibandingkan dengan baut mutu biasa. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari analisa kekakuan sambungan adalah membandingkan kekakuan struktur dengan baut mutu tinggi dan mutu biasa. Selama ini dalam analisa struktur , kita umumnya tidak memasukkan harga dari kekakuan sambungan kedalam kekakuan struktur. Disini dilihat sejauh mana kekakuan sambungan itu berpengaruh terhadap kekakuan struktur, sehingga kita dapat menilai apakah perhitungan selama ini mendekati yang sebenarnya.

1.4 Pembatasan Masalah

Karena luasnya ruang lingkup masalah yang timbul dari keterbatasan alat uji, maka perlu dibuat pembatasan masalah yang akan dibahas, sebagai berikut: 1. Beban yang bekerja adalah beban terpusat 2. Alat sambung baut mutu tinggi dan mutu biasa 3. Sambungan yang dibahas adalah sambungan pada konsole 4. Perhitungan masih dalam batas elastis 5. Percobaan dilakukan sampai sambungan beruah bentuk 6. Kolom diperkaku sehingga tidak terjadi robahan bentuk pada badan dan sayap kolom 7. Agar beban rencana mampu memberikan rubahan bentuk pada sambungan, direncanakan balok dari propil IWF

1.5 Metodologi Penulisan