Pengemasan produk ekowisata Profil dan pasar ekowisata Konsep daur hidup produk

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengemabangan produk ekowisata: 1. keamanan dan keselamatan pengunjung 2. tipe dan karakter wisatawan target 3. karakter dan kebutuhan segmen wisatawan survey selera pasar 4. infrastuktur, sarana dan prasaranan yang dibutuhkan utnuk kepuasan pengunjung 5. iklim 6. harga 7. karakterristik lingkungan alam dan budaya 8. pesaingfactor kompetitif. Secara proses, pengembangan produk dapat digambarkan dalam diagram berikut:

2.2.5 Pengemasan produk ekowisata

Berisikan atraksi dengan keunikan dan pengalaman yang orisinil, seperti: 1. lingkungan yang alami hutan, taman nasional, laut Pengenalan Perencanaan Peluncuran produk Uji coba Uji coba promosi Prakiran pasar Uji coba pemasaran DESAIN Pengukuran Pariwisata Konsep pengembangan Strategi pengembangan INDENTIFIKASI PELUANG Defensisi pasar Pengembangan ide Penyaingan ide 2. Satwa liar 3. Ekosistem asali dengan akses jalan setapak yang berisi informasi interprestasi 4. Bentang alam pemandangan, air terjun, air panas, terumbu karang, dan lain-lain 5. Pemanfaatan kebudayaan dari masyarakat tradisional dan eksplor peninggalan prasejarah. 6. Memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mendapatkan pengalaman baru. 7. Menjamin kegiatan berdampak rendah dan akomodasi yang ramah lingkungan 8. Diskripsikan dengan jelas aksesbilitas menuju daerah tujuan. 9. Gunakan kata-kata yang mampu menunjukkan keaslian sebagai produk ekowisata. 10. Harga paket harus kompetitif 11. Perlu diperhitungkan pembatasan-pembatasan seperti: besaran wisatawan dalam kelompok, volume dan ambang batas dari fasilitas dan sumber lokal.

2.2.6 Profil dan pasar ekowisata

Profil yang menyukai ekowisata: 1. Berumur 35-54 tahun, 50 laki-laki dan 50 wanita dan jelas ada perbedaan aktivitas yang dipilih. 2. 82 berpendidikan S1, juga dapat terlihat tingkat pendidikan mempengaruhi wisatawan yang berminat pada ekowisata. 3. 60 responded senang berpergian berdua, 15 senang berpergian bersama keluarga dan 13 memilih pergi sendiri. 4. 50 responded memilih lama perjalanan 8 samapai 14 hari. 5. 26 responded bersedia menghabiskan US.1001-1500trip. 6. Senang berpergian ke kawasan : 1 kawasan alami, 2 mengamati satwa,3 mendaki dan menjelajahtraking. 7. Motivasi berpergian: 1 menikmati alampemandangan,2 pengalaman barukawasan baru.

2.2.7 Konsep daur hidup produk

Produk secara umum memiliki daur hidup: Tahap Pengenalan, sebuah produk mulai dilakukan tes pasar, tes pemasaran dan tes terhadap berbagai variable penting lain, kegiatan evaluasi dan pemantauan terhadap produk akan memiliki porsi yang besar. Tahap Eksplorasi, produk mulai digencarkan kegiatan promosi serta berbagai upaya utnuk merebut pasar. Pemantauan terhadap aktivitas pesaing mutlak dilakukan dan juga menggalli berbagai respon dari konsumen. Tahap Pengembangan, respon pasar dan aktivitas pesaing semakin meningkat, pembenahan terhadap berbagai variable produk dilakukan sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen, serta utnuk tetap mempertahankan daya saingnya. Tahap Konsolidasi dipicu dari terjadinya penurunan tingkat kunjungan wisatawan ke obyekatraksi wisata yang dipasarkan. Evaluasi terhadap produk dan aktivitas pemasaran perlu dilakukan serta menggali berbagai ide pengembangan terhadap produk yang bersangkutan. Tahap Stagnasi produk timbul ketika tingkat kunjungan wisatawan ke obyekatraksi wisata tidak pernah meningkat dari waktu ke waktu. Kecenderungan ini diakibatkan tidak adanya sesuatu yang baru pada daerahproduk yang bersangkutan. Karena itu perlu segera digali berbagai ide-ide pengembangan produk wisata baru Tahap Penurunan Produk terjadi ketika tingkat kunjungan wisatawan ke obyekatraksi wisata semakin turun menunjukkan kecenderungan terus menurun dari waktu ke waktu. Kecenderungan ini diakibatkan tidak adanya upaya pengembangan produk dan hanya bertahan dengan produk yang ada.

2. 3 Wisata Alam dan Kesadaran Lingkungan