Saran KESIMPULAN DAN SARAN

berkorelasi positip berbanding lurus dengan kepadatan makrozoobentos adalah: intensitas cahaya, penetrasi cahaya, kecepatan arus, pH, DO dan fraksi substrat berupa pasir, yang berarti jika nilai parameter-parameter tersebut meningkat maka kepadatan makrozoobentos akan meningkat juga. Parameter yang memiliki korelasi negatif berbanding terbalik dengan kepadatan makrozoobentos adalah: suhu, BOD, NO3, PO4, TSS, TDS, COD, organik substrat, dan fraksi substrat berupa lumpur dan liat, yang berarti apabila angka dari parameter–parameter tersebut meningkat maka kepadatan makrozoobentos akan menglalami penurunan. 3. Ditinjau dari parameter fisika dan kimia melalui penentuan status mutu air berdasarkan metode Storet, maka dapat dinyatakan bahwa sungai Ular telah mengalami pencemaran dengan status tercemar sedang nilai = -20, tetapi dilihat dari Indeks Biotiknya dapat dinyatakan bahwa suangai ular tidak tercemar nilai IB = 13, Perbedaan ini terjadi karena faktor-faktor fisik dan kimia yang terdapat pada sungai dapat berubah setiap saat, dan hasil pengukuran yang diperoleh hanya menggambarkan keadaan pada saat pengukuran dilakukan. Sedangkan makrozoobentos yang merupakan faktor biologi perairan keberadaannya lebih lama menetap didalam perairan, sehingga perubah faktor fisik dan kimia yang terjadi setiap saat dalam jangka waktu tertentu akan tergambar pada keberadan makrozoobentos yang terlihat melalui Indeks Biotik, sehingga perbedaan angka dari faktor fisik-kimia dengan indeks biotik bisa saja berbeda walaupun pada lokasi penelitian yang sama. Tetapi perbedaan ini hanyalah sedikit antara tercemar sedang dan tidak tercemar

5.2. Saran

1. Mengingat sungai Ular adalah sungai yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai peruntukan, maka diharapkan agar membatasi peruntukan yang berlebihan yang sifatnya menyebabkan penurunan kualitas air sungai dan sekitarnya karena akan merugikan bagi masyarakat luas 2. Bagi pihak yang berwenang diharapkan agar meningkatkan pengelolaan dengan lebih baik, pengembangan dan meningkatkan pemanfaatannya Universitas Sumatera Utara srcara maksimal agar keberadaan sungai ular lebih dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas, serta melakukan pembatasan terhadap eksploitasi yang berlebihan misalnya seperti penambangan pasir yang banyak dijumpai di perairan tersebut. 3. Kepada peneliti berikutnya disarankan agar melakukan penelitian secara berkala terhadap faktor faktor fisik, kimia, dan biologi perairan sungai Ular agar kualitasnya dapat dipantau dan dijaga secara berkala dan berkesinambungan Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Alabaster, JS dan R Lloyd. 1982. Water Quality Criteria for Freshwater Fish. Second Edition. Food and Agriculture Organization of United Nations. Butterworths. London Alaerts, G. dan Sri Santika Sumestri. 1987. Metode Penelitian Air . Surabaya: Usaha Nasional Anonymous. 2010. Total Dissolved Solids. http:en.wikipedia.orgwikiTotal_ dissolved_solids . diakses 17 September 2013 APHA, 1992. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 18 th Baranowski, C. 2011. Palaemonetes paludosus On-line, Web Keaneka Ragaman Hewan. Diakses 29 Mei, 2013 di http:animaldiversity. ummz. umich. edu menghitung Palaemonetes_paludosus edition. American Public Health Association, Washingto, D. C. Barnes, R., S. K K. H. Mann. 1994. Fundamental of Aquatic Ecology. Backwell Scientifice Publications. Oxford. Barus, T. A, 1996. Metode Ekologi untuk Menilai Kualitas Suatu Perairan Lotik. Program Studi Biologi USU FMIPA – USU. Medan. Barus, TA. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. Program Studi Biologi USU FMIPA. Medan. Bounchard, RW., Jr. 2004. Guide to aquatic makroinvertebrates of the Upper Midwest.Water Resouces Center,University of Minnesota,St.Paul.208 pp Universitas Sumatera Utara Brower, J., J Zar and C. von Ende. 1990. Field and Laboratory Methods for General Ecology. Wm. C. Brown Publ. Caffert, Mc., Patrick, W. 1998. Aquatic Entomology, Cuthrell, D.L. 1999. Special animal abstract for Somatochlora hineana Hine’s emerald dragonfly. Michigan Natural Features Inventory, Lansing, MI. 3 pp. Dharma, Bunjamin. 1981. Recent Fossil Indonesian Shells, 1th Edition, Science Book International. Jones and Barden Publisher. Inc. Valley. CA 94025 Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. Fardiaz, S. 1992. Populasi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta. Hlm. 22-24 Hamill, Stewart E. 2010. Recovery strategy for the Rapids Clubtail Gomphus quadricolor in Ontario. Ontario Recovery Strategy Series. Prepared for the Ontario Ministry of Natural Resources, Peterborough, Ontario. vi + 15 pp. Heddy, S. dan M. Kurniati. 1996. Prinsip-prinsip Dasar Ekologi. Raja GrafindPersada. Jakarta Irianti, S dan T.P. Sasimartoyo. 2006. Surveilans Kualitas Air Minum dari Sumber Penyediaan Air Minum Masyarakat. Jurnal Teknik Lingkungan, Edisi Khusus, Agustus 2006 Priana Sudjono, F.J. Nugroho dan W. Hadi Editor. Buku 1 : 93-102. ITB Bandung. Isnaeni, W. 2002. Fisiologi Hewan. Semarang. Universitas Negeri Semarang Krebs, C. J. 1985. Experimental Analysis of Distribution and Abundanc. Third Edition. Happer Publisher. New York. Lalli, C. M T. R. Pearsons, 1993. Biological Oceanography an Introduction. Pergamon Press. New York. Lawrence, J., A. Hastings, M. Dallwitz, T. Paine. 1995. Beetle Larvae of the World - Interactive Identification and Information Retrieve for Families and Subfamilies. CD-ROM. Version 1.0 for MS-DOS Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. hal.258 Universitas Sumatera Utara Mariska, I. 2007. Penentuan Pola Sebaran Makrozoobentos Berdasarkan Kedalaman Di Perairan Teluk Labuange, Kabupaten Barru. Ilmu Kelautan. FIKP-Unhas. Makassar Marwoto, M., et al. 2011. Keong air tawar Pulau Jawa Molluska,Gastropoda. Pusat Penelitian Biologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Widyasatwaloka. Jalan Raya Jakarta Bogor Km 46, Cibinong, email : rist001lipi.go.id Masak, P. R. P. Prizan, A, M. 2006. Komunitas Makrozoobenthos pada Kawasan Budidaya Tambak di Pesisir Malakosa Parigi-Moutong, Sulawesi Tengah. Jurnal Biodiversitas 7 4:354-360. Michael, P. 1984. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Misnani. 2010. Praktikum Teknik Lingkungan Total Padatan Terlarut. http:misnanidulhadi.blogspot.com. diakses 17 Juni 2012. Nasution, MI. 2008. Penentuan Jumlah Amoniak dan Total Padatan Tersuspensi Pada Pengolahan Air Limbah PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangkir. Universitas Sumatera Utara Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Jakarta: Gramedia Novotny, V., H. Olem. 1994. Water Quality: Prevention, Identification, and Management of Diffuse Pollution. New York: van Nostrand Reinhold. Nugroho, Budi Ardianto, Erfan Taufik. 2011. Keanekaragaman Kemelimpahan Makrozoobentos. Jasa Survey dan Pemetaan. menu utama Posted on May 29,2011 Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia, Jakarta Penerjemah H. Muhammad Eidman. Odum, E.P. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta Penerjemah Tjahjono Samingar. Oram, B. 2010. TotalDissolved Solids, http:www.water-research.nettotal dissolved solids.htm. diakses tanggal 15 September 2013 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. http:www. Jakarta water.orgimages storiesundang PP1182. pdf. Pirzan, A. M., P. R. Pong-Masak, Utojo. 2006. Keragaman Fitoplankton Pada Lahan Budidaya Tambak Di Kawasan Pesisir Donggala Dan Parigi- Universitas Sumatera Utara Moutong, Sulawesi Tengah. Jurnal Riset Akuakultur. Vol. 1 No. 3. 148- 152 Pradinda, A. 2008. Kajian Kualitas Perairan Menggunakan Bioindikator Makrozoobentos di Estuaria Sungai Cisadane dan Sungai Cidurian Provinsi Banten. Trisakti University. Jakarta Pratiwi, N, Krisanti, Nursiyamah, I. Maryanto, R., Ubaidillah W. A. Noerdjito. 2004. Panduan Pengukuran Kualitas Air Sungai. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Rahadi, et al. 2012. Penentuan Kualitas Air Tanah Dangkal Dan Arahan Pengelolaan Studi Kasus Kabupaten Sumenep. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 2 [Agustus 2012] 97-104 Rahayu S, Widodo RH, van Noordwijk M, Suryadi I dan Verbist B. 2009. Monitoring Air di Daerah Aliran Sungai. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - Southeast Asia. Regional Office. 104 p. Rini, D. A. 2007. Mengenal Makroinvertebrata Bentos. Warta Konservasi Lahan Basah. Hlm. 3. http:onrizal.files.wordpress.com200809onrizal.wk6- 15-3 Oktober 2007. diakses tanggal 10 Desember 2012 Rizkya ,sahila, siti rudiyanti, max rudolf muskananfola. 2012. Studi kelimpahan gastropoda lambis spp. Pada daerah makroalga di pulau pramuka, kepulauan seribu. Journal of management of aquatic resources. Volume 1, nomor 1, tahun 2012, halaman 1-7 Rosenberg, D. M. and V. H. Resh. 1993. Fresh Water Biomonitoring and Benthic Macroinvertebrates. Chapman and Hall. New York, London Sanusi, H. 2004. Karekteristik Kimia Dan Kesuburan Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Musim Barat Dan Timur. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan Dan Perikanan Indonesia. Jilid II, No. 2. Departemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan IPB Bogor Sastrawijaya, A.T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Edisi Kedua. Rineka Cipta. Jakarta Setyobudiandi, I. 1997. Makrozoobentos. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Siregar, Ameilia Zuliyanti. 2011. The use of Odonata as Bioindicator in Environ mental systems. http:repository.usu.ac.idhandle12345678928385 Soegianto, A. 1994. Ekologi Kwantitatif metode Analisis Populasi Komunitas. Surabaya: Usaha Nasional. Universitas Sumatera Utara Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Suin, N. M. 2002. Metode Ekologi. Universitas Andalas. Padang. Suradi. 1993. Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan Sungai. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor Suriawiria, U. 1996. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Edisi 1. Alumni. Bandung Susanto, Byna, Krisdianto, Hasrul S.N, 2009. Kajian Kualitas Air Sungai yang Melewati Kecamatan Gambut dan Aluh aluh Kalimantan Selatan. Bioscientiae volume 6, nomor 1, Januari 2009, halaman 40- 50 http:www.unlam.ac.idbioscientiae Susanto, P. 2000. Pengantar Ekologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Tarigan, M.S, dan Edward. 2003. Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi Total Suspended Solid di Perairan Raha, Sulawesi Tenggara. MAKARA. SAINS. VOL.7. NO. 3 Tesky, D.2007. Biological indicators. http:www.suite.101.comarticle. Cfmecoloy 578582009. diakses tanggal 15 September 2013 Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Yokyakarta : Gadja Mada University Press Trihadiningrum, Y. dan Tjondronegoro, I. 1998. Makroinvertebrata Sebagai Bioindikator Pencemaran Badan Air Tawar di Indonesia Siapkah Kita ?. Lingkungan dan Pembangunan 18 1. Jakarta. Via–Norton, A. Maher and Hoffman. 2002. An Introduction to Benthic Macroinvertebrates WALHI, 2005. Pelayanan Air Minum Jakarta Dan Pencemaran Air. http:www.walhi.or.id kampanyeairprivatisasi051128-air-li. William E. Sharpe, William G. Kimmel, and Anthony R. Buda 2002. “Biotic Index Guide”. Pennsylvania State University Zulkifli, Hilda dan Setiawan, Doni. 2011. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Sungai Musi Kawasan Pulokerto sebagai Instrumen Biomonitoring. Jurnal Natur Indonesia 141. Oktober 2011: 95-99 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Peta Kabupaten Deli Serdang Sumber : Peta Deli Serdang Sumatera Utara , Google Search Sungai Ular Universitas Sumatera Utara Lampiran 2, Genus Makrozoobentos yang ditemukan pada Stasiun 1 No Genus Ulangan Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pheretima 2 1 1 1 1 2 8 2 Macrobrachium 2 2 1 1 6 3 Palaemonetes 2 1 2 2 4 11 4 Stenelmis 5 Scirtes 1 1 2 6 Nasiaeschna 1 1 2 4 7 Coenagrion 1 2 3 8 Dytiscus 2 1 2 5 9 Aphylla 10 Hagenius 1 1 1 3 11 Gomphus 1 1 12 Opiogomphus 1 2 2 1 1 7 13 Lestes 1 2 1 1 5 14 Pantala 15 Macromia 1 1 2 16 Acroneuria 2 1 1 1 2 7 17 Ecoptura 1 2 1 1 4 18 Gyraulus 19 Thiara 1 2 3 1 1 3 11 20 Littorina 1 1 2 1 2 1 8 Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Genus Makrozoobentos yang ditemukan pada Stasiun 2 No Genus Ulangan Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pheretima 1 1 2 2 4 10 2 Macrobrachium 1 2 1 1 2 1 2 9 3 Palaemonetes 5 1 1 3 2 2 14 4 Stenelmis 1 1 2 5 Scirtes 6 Nasiaeschna 1 1 2 7 Coenagrion 8 Dytiscus 9 Aphylla 2 1 3 10 Hagenius 1 1 11 Gomphus 1 1 12 Opiogomphus 13 Lestes 14 Pantala 15 Macromia 1 1 2 16 Acroneuria 1 1 2 4 17 Ecoptura 18 Gyraulus 19 Thiara 1 1 2 2 1 7 20 Littorina 1 2 1 1 5 Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. Genus Makrozoobentos yang ditemukan pada Stasiun 3 No Genus Ulangan Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pheretima 2 2 1 1 1 7 2 Macrobrachium 2 2 1 2 2 1 2 12 3 Palaemonetes 2 1 2 2 4 3 14 4 Stenelmis 5 Scirtes 1 1 6 Nasiaeschna 1 2 1 4 7 Coenagrion 8 Dytiscus 9 Aphylla 1 3 4 10 Hagenius 11 Gomphus 1 2 3 12 Opiogomphus 13 Lestes 14 Pantala 2 2 1 1 3 9 15 Macromia 16 Acroneuria 17 Ecoptura 18 Gyraulus 1 1 1 3 19 Thiara 1 2 3 20 Littorina Universitas Sumatera Utara Lampiran 5. Genus Makrozoobentos yang ditemukan pada Stasiun 4 No Genus Ulangan Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pheretima 1 2 1 1 5 2 Macrobrachium 3 3 2 2 1 2 1 14 3 Palaemonetes 1 3 3 1 1 1 2 2 14 4 Stenelmis 5 Scirtes 6 Nasiaeschna 1 1 2 7 Coenagrion 1 1 2 8 Dytiscus 9 Aphylla 1 1 1 1 4 10 Hagenius 11 Gomphus 1 1 12 Opiogomphus 13 Lestes 14 Pantala 1 1 15 Macromia 1 1 2 16 Acroneuria 17 Ecoptura 18 Gyraulus 19 Thiara 1 1 2 1 2 1 1 9 20 Littorina Universitas Sumatera Utara Lampiran 6. Genus Makrozoobentos yang ditemukan pada Stasiun 5 No Genus Ulangan Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pheretima 2 1 1 1 5 2 Macrobrachium 2 2 4 2 2 12 3 Palaemonetes 3 3 2 1 1 10 4 Stenelmis 5 Scirtes 6 Nasiaeschna 7 Coenagrion 2 1 3 8 Dytiscus 9 Aphylla 2 3 5 10 Hagenius 11 Gomphus 12 Opiogomphus 1 1 13 Lestes 1 1 14 Pantala 15 Macromia 1 1 2 16 Acroneuria 17 Ecoptura 18 Gyraulus 1 1 19 Thiara 1 1 1 3 20 Littorina Universitas Sumatera Utara Lampiran 7. Makrozoobentos yang ditemukan di Sungai Ular Pheretima Macrobrachium Palaeomonetes Stenelmis Scirtes N Nasiaeschna Coenagrion Dytiscus Universitas Sumatera Utara Aphilla Hagenius Gomphus Opiogomphus Pantala Lestes Macromia Acroneuria Universitas Sumatera Utara Eccoptura Gyraulus Thiara Littorina Universitas Sumatera Utara Lampiran 8. Klasifikasi Makrozoobentos yang ditemukan di Sungai Ular No Filum Kelas Ordo Famili Genus 1 Annelida Chaetopoda Oligochaeta Megascolidae Pheretima 2 Arthropoda Crustaceae Decapoda Palaemonidae Macrobrachium 3 Palaemonidae Palaemonetes 4 Insecta Coleoptera Elmidae Stenelmis 5 Helolidae Scirtes 6 Odonata Aeshnidae Nasiaeschna 7 Coenagiidae Coenagrion 8 Dytiscidae Dytiscus 9 Gomphidae Aphylla 10 Hagenius 11 Gomphus 12 Opiogomphus 13 Lestidae Lestes 14 Libellulidae Pantala 15 Macromidae Macromia 16 Plecoptera Perlidae Acroneuria 17 Ecoptura 18 Molusca Gastropoda Mesogastropoda Planorbidae Gyraulus 19 Thiaridae Thiara 20 Littorinidae Littorina Universitas Sumatera Utara Lampiran 9. Tabel Uji Korelasi Pearson antara Faktor fisik kimia dengan kepadatan makrozoobentos yang terdapat di Sungai ular Suhu Intensitas p.cahaya kec.arus pH DO BOD NO3 PO4 TSS TDS COD O.substrat Pasir Lumpur Liat H Suhu Pearson Correlation 1 -.533 -.161 -.184 -.456 -.095 .503 .233 .156 .231 .372 .156 .327 -.314 .318 .230 -.591 Sig. 2-tailed .355 .796 .767 .441 .879 .388 .706 .803 .708 .537 .803 .591 .607 .602 .710 .294 N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Intensitas Pearson Correlation -.533 1 -.269 .146 .658 .716 -.693 -.704 -.671 -.575 -.585 -.730 -.521 .406 -.388 -.642 .532 Sig. 2-tailed .355 .661 .815 .228 .174 .194 .185 .215 .310 .300 .162 .368 .497 .519 .243 .356 N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 s5 5 5 5 5

p.cahaya Pearson