Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis laboratorium yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan seperti berikut: 1. Faktor-faktor fisik-kimia perairan sungai Ular seperti suhu, pH, DO, NO3, PO4, TDS suhu, DO, Nitrat, Posfat, TSS, TDS, dan organik substrat masih memenuhi standar baku mutu air untuk golongan air kelas 1, sedangkan untuk faktor kimia seperti BOD dan COD sudah melampaui nilai standar baku mutu untuk golongan air kelas 1, tetapi sesuai dengan standar baku mutu air untuk golongan air kelas 2, fraksi substrat pada stasiun 1 dan 2 didominasi oleh pasir, dan pada stasiun 3, 4, dan 5 didominasi oleh lumpur. Sedangkan faktor biologi yang dilihat dari keberadaan bakteri Coli masih berada pada ambang batas yang diperbolehkan untuk golongan air kelas 1 kecuali pada stasiun 1 yang ketketika pengukuran dilakukan berada di atas nilai baku mutu untuk golongan air kelas 1. 2. Nilai parameter fisik, kimia, dan biologi yang terdapat di perairan sungai Ular memiliki korelasi positif dan negatif terhadap kepadatan makrozoobentos yang terdapat di perairan tersebut. Parameter yang Universitas Sumatera Utara berkorelasi positip berbanding lurus dengan kepadatan makrozoobentos adalah: intensitas cahaya, penetrasi cahaya, kecepatan arus, pH, DO dan fraksi substrat berupa pasir, yang berarti jika nilai parameter-parameter tersebut meningkat maka kepadatan makrozoobentos akan meningkat juga. Parameter yang memiliki korelasi negatif berbanding terbalik dengan kepadatan makrozoobentos adalah: suhu, BOD, NO3, PO4, TSS, TDS, COD, organik substrat, dan fraksi substrat berupa lumpur dan liat, yang berarti apabila angka dari parameter–parameter tersebut meningkat maka kepadatan makrozoobentos akan menglalami penurunan. 3. Ditinjau dari parameter fisika dan kimia melalui penentuan status mutu air berdasarkan metode Storet, maka dapat dinyatakan bahwa sungai Ular telah mengalami pencemaran dengan status tercemar sedang nilai = -20, tetapi dilihat dari Indeks Biotiknya dapat dinyatakan bahwa suangai ular tidak tercemar nilai IB = 13, Perbedaan ini terjadi karena faktor-faktor fisik dan kimia yang terdapat pada sungai dapat berubah setiap saat, dan hasil pengukuran yang diperoleh hanya menggambarkan keadaan pada saat pengukuran dilakukan. Sedangkan makrozoobentos yang merupakan faktor biologi perairan keberadaannya lebih lama menetap didalam perairan, sehingga perubah faktor fisik dan kimia yang terjadi setiap saat dalam jangka waktu tertentu akan tergambar pada keberadan makrozoobentos yang terlihat melalui Indeks Biotik, sehingga perbedaan angka dari faktor fisik-kimia dengan indeks biotik bisa saja berbeda walaupun pada lokasi penelitian yang sama. Tetapi perbedaan ini hanyalah sedikit antara tercemar sedang dan tidak tercemar

5.2. Saran