Temperatur Air Penetrasi Cahaya, Diukur dengan Menggunakan Keping Secchi Intensitas Cahaya TSS Total Suspended Solid

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah pH meter, termometer, keping sechi, Lamnot, jala surber, pipet tetes, erlenmeyer 125 ml, split, ember 5 liter, botol film, cool box, tali plastik, steerofoam, plastik 5 kg, lakban, kertas label, pensil, spidol, botol alkohol dan GPS. Bahan yang digunakan adalah MnSO 4 , KOH-KI, H 2 SO 4 , Na 2 S 2 O 3

3.3. Metode Pengambilan Sampel

, alkohol, dan amilum. Pengambilan sampel bentos dilakukan dengan menggunakan jala surber berukuran 30 cm x 30 cm, dengan 9 kali pengulangan . Sampel yang didapat disortir menggunakan tangan untuk sampel yang berukuran besar dan metode pengapungan untuk sampel berukuran kecil yang tidak bisa disortir. Sampel dibersihkan dengan air dan direndam dengan formalin 4 kemudian dibawa ke laboratorium dan disimpan selama 1 hari, setelah itu sampel dicuci dan dikeringkan, lalu dimasukkan ke dalam botol sampel yang telah diisi alkohol 70 sebagai pengawet, lalu diberi label. Sampel kemudian diidentifikasi dengan menggunakan buku acuan Dharma Bunjamin 1981

3.4. Pengukuran Sifat Fisika, Kimia, dan Biologi Perairan

Metode dan alat ukur yang digunakan untuk menganalisa faktor fisika dan kimia dalam penelitian ini:

3.4.1. Parameter Fisika 1. Kecepatan arus

Kecepatan arus diukur dengan cara mengikatkan steerofoam pada ujung tali rapia yang berjarak sepuluh meter dari ujung yang lain. Kemudian steerofoam dihanyutkan pada permukaan air sedangkan ujung yang lain dipegang. dengan menggunakan stop watch waktu dihitung sejak steerofoam dilepas sampai berhentitertahan oleh tali, kemudian waktunya dicatat.

2. Temperatur Air

° Sampel air diambil dari beberapa lokasi dasar sungai dengan menggunakan tabung lamnot, kemudian dituang ke erlenmeyer dan diukur suhu dengan termometer air raksa selama 10 menit lalu dibaca skalanya. C Diukur dengan Termometer Air Raksa Universitas Sumatera Utara

3. Penetrasi Cahaya, Diukur dengan Menggunakan Keping Secchi

Keping secchi dimasukkan ke dalam badan air sebanyak tiga kali sampai keping secchi tidak kelihatan dan kemudian diukur kedalaman penetrasi cahaya dengan cara menghitung jumlah bulatan pada tali yang masing-masing berjarak 20 cm. Kedalaman diukur dengan menggunakan tali berskala yang diberi pemberat. Tali dimasukkan ke dalam air sampai mencapai dasar kemudian diukur skala pada tali tersebut. Kedalaman sungai berkisar antara 1 m sampai dengan 1,5 m.

4. Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya diukur dengan menggunakan lux meter dengan cara alat tersebut diletakkan mengarah datangnya cahaya, kemudian angka yang tertera pada lux meter dibaca dan dicatat 5. Kertas saring whatman no. 40 dipanaskan dalam oven selama 1 jam pada suhu ±105º C, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang dengan cepat. Sampel dihomogenkan lalu di ambil 100 ml kemudian di saring dengan kertas saring whatman no. 40 yang akan menghasilkan filtrat dan residu. Filtrat dipanaskan di dalan oven selama 1 jam pada suhu ±105º C, lalu didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang dengan cepat Lampiran 15. TDS Total Dissolved Solid

6. TSS Total Suspended Solid

Kertas saring whatman no.40 dipanaskan dalam oven selama 1 jam pada suhu ±105º C, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang dengan cepat. Sampel dihomogenkan lalu di ambil 100 ml kemudian di saring dengan kertas saring whatman no. 40 yang akan menghasilkan filtrat dan residu. Residu dipanaskan di dalan oven 1 jam pada suhu ±105ºC, didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang dengan cepat Lampiran 16. Estimasi nilai TSS diperoleh dengan Universitas Sumatera Utara cara menghitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total menggunakan rumus: TSS mgL = A-B X 1000 V Keterangan: A = berat kertas saring + residu kering mg B = berat kertas saring mg V = volume contoh mL

3.4.2. Parameter Kimia 1. DO mg1

Air diambil dari tiap stasiun penelitian sebagai sampel kemudian dilakukan pengukuran kadar oksigen terlarut sesuai dengan metoda Winkler yaitu sebagai berikut : a. Diambil sampel air dengan botol sampel, lalu ke dalamnya ditambahkan 1 ml larutan MnSO 4 b. Botol sampel ditutup dengan hati-hati agar udara tidak masuk ke dalamnya dan dikocok selama ± 15 kali kemudian didiamkan ± 2 menit sampai terjadi endapan berwarna coklat. dan 1 ml larutan KOH-KI. c. Tutup botol dibuka kemudian 1 ml larutan H 2 SO 4 d. Diambil sampel sebanyak 100 ml dengan bantuan gelas ukur dan dimasukkan kedalam tabung erlenmeyer. dimasukkan ke dalamnya dan ditutup kembali dengan hati-hati, dikocok hingga semuanya menjadi endapan berubah warna menjadi cokelat. e. Dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 f. Ditambahkan indikator amilum sebanyak 10 tetes hingga larutan berubah menjadi warna biru, titrasi dilanjutkan kembali sampai warna biru tepat hilang. 0,025 N, dikocok hingga tercampur merata sampai terjadi perubahan warna dari cokelat sampai kuning muda. g. Kadar oksigen terlarut dihitung dengan rumus : Universitas Sumatera Utara Kadar O 2 100 1000 terlarut = x p x q x 8 mll Keterangan : p = jumlah ml Na 2 S 2 O 3 q = normalitas larutan Na yang terpakai 2 S 2 O 8 = bobot setara O 3 2 Bagan kerja metode Winkler untuk pengukuran nilai DO dapat dilihat pada lampiran 11

3. BOD mgl