Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Vitamin E Inkorporasi Vitamin E dengan Galaktomanan Kolang-kaling Analisis Stabilitas Vitamin E dalam Larutan Galaktomanan Kolang-

perlahan dengan menghubungkan rangkaian refluks kondensor dan dipanaskan pada 70-80 o C selama 1 jam. Hasil reaksi safonifikasi dipindahkan ke dalam corong pisah dan diekstraksi tiga kali dengan menggunakan 50 mL n-heksana sehingga terbentuk lapisan n-heksana dan lapisan sabun, lapisan n-heksana dipindahkan kedalam corong pisah kemudian ditambahkan 10 ml KOH 50 dan diekstraksi kembali dengan 50 mL n-heksana selanjutnya lapisan n-heksana yang diperoleh dicuci dengan aquadest sampai netral. Lapisan n-heksana ditambahkan Na 2 SO 4 anhidrous dan disaring. Hasil saringan didupkan sampai kering dibawah vakum mengunakan rotary evaporator pada suhu 75-85 C sehingga diperoleh fraksi yang tidak tersabunkan, dengan prosedur yang sama dilakukan dengan menggunakan pelarut petroleum benzena dan dietil eter.

3.3.3. Analisis Komponen Senyawa Kimia Fraksi yang Tidak Tersabunkan dengan Alat Kromatografi Gas.

Fraksi yang tidak tersabunkan dipipet sebanyak 6 μL kemudian dimasukkan kedalam tabung vial dan dilarutkan dengan n-heksana dan diaduk. Sampel diinjeksikan ke instrumen GC dan dibaca kromatogram yang di hasilkan AOCS Ce5-86.

3.3.4. Analisa Kandungan Vitamin E pada Fraksi yang Tidak Tersabunkan dengan Alat HPLC

. Fraksi yang tidak tersabunkan ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan kedalam labu takar 100 mL kemudian dilarutkan dengan n-heksana sampai garis batas. Sebanyak 10 μL dipipet dengan syringe kemudian di injeksikan pada alat HPLC dengan menggunakan fase gerak n- heksana:Isopropnol:asam asetat dengan perbandingan 1000:5:1,vv AOCS Ce8-89.

3.3.5. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Vitamin E

Universitas Sumatera Utara Konsentrat vitamin E hasil ekstraksi ditimbang 0,1 g dalam labu takar 25 mL dan dilarutkan dengan n-hexana sampai garis batas sambil diaduk, kuvet dibilas 3 kali dengan larutan uji sebelum di gunakan. Diukur adsorbansinya menggunakan alat Spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 205-305 nm. Ditentukan panjang gelmbong maksimum untuk vitamin E yang terbaca.

3.3.6. Inkorporasi Vitamin E dengan Galaktomanan Kolang-kaling

Galaktomanan kolang-kaling ditimbang 0,35g, kemudian dimasukkan kedalam labu takar 100 mL, ditambahkan air suling sampai garis batas. Larutan galaktomanan dipindahkan kedalam beaker glass, ditambahkan secara perlahan 5 mL tokoperol hasil ekstraksi yang sudah diketahui konsentrasinya dan diaduk selama 60 menit diikuti dengan penambahan tween 20 dalam etanol 1 secara perlahan dengan konsentrasi akhir tween20 menjadi 0.44, selanjutnya ditambahkan 50 mL n-heksana dan diaduk secara perlahan, didiamkan sampai terbentuk lapisan n-heksana dibagian atas dan lapisan galaktomanan dibawah. Kedua lapisan dipisahkan menggunakan corong pisah, dengan perlakuan yang sama dilakukan untuk galaktomanan kolang-kaling dengan berat 0.25, 0.15 dan 0.05 g. Lapisan galaktomanan kolang-kaling dituang kedalam cawan petri dan dikeringkan dalam oven blower pada suhu 32 C selama 24 jam. Film yang terbentuk dianalisa dengan alat SEM dan FT-IR . 3.3.7. Pengukuran Kadar Vitamin E Setelah Diinkorporasi pada Galaktomanan Kolang-kaling dengan Alat Spektrofotometer Uv-Vis. 0,1 g lapisan n-heksana hasil pemisahan setelah inkorporasi dimasukkan kedalam labu takar 25 mL dan dilarutkan dengan n-hekana sampai garis batas sambil diaduk. Bilas kuvet 3 kali dengan larutan uji sebelum digunakan. Diukur absorbansinya menggunakan alat Spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 295 nm.

3.3.8. Analisis Stabilitas Vitamin E dalam Larutan Galaktomanan Kolang-

kaling dengan Metode Rancimat 743 Universitas Sumatera Utara Analisis stabilitas oksidasi vitamin E dan campuran vitamin E dengan galaktomanan kolang- kaling terhadap oksidasi dilakukan dengan metode Rancimat yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan Rancimat 743 1.0 Personal Computer Program. Parameter yang digunakan adalah parameter khusus untuk pengujian stabilitas oksidasi vitamin E dan campuran vitamin E dengan galaktomanan kolang-kaling dengan ketentuan round robin test, dengan parameter sebagai berikut : Tabel 4.1 Parameter Round Robin Test Parameter Unit Temperature 110 C ΔT 1.76 C Sample amount 5 gr Air flow 20 Lh Absorption volume 60 mL Evaluation Induction time Analisis untuk masing-masing sample yakni vitamin E sebagai sampel A dan campuran vitamin E 4 g dengan 1 g galaktomanan 0,75 sebagai sampel B dan 1 g 1.25 sebagai sampel C. Analisis diawali dengan menempatkan masing-masing sampel seberat 5 g ditabung reaksi reaction vessel dengan panjang 250 mm. 60 mL air distilasi diisikan ke dalam tabung pengukur measuring vessel dengan sel konduktivitas conductivity cells diletakkan diatas tabung pengukur. Setelah temperatur pengukuran telah mencapai suhu 110 o C , reaction vessel yang telah ditutup diletakkan ke dalam blok pemanas heating block, setelah selang-selang tubings disambungkan determinasi dimulai. Universitas Sumatera Utara Gambar Gambar 3. 3.1. Skem .2 . Proses ma Penguku s terjadinya uran denga a oksidasi n Alat Ran pada Tabu ncimat ung Reaksi i Universitas Sumatera Utara 3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Safonifikasi dan Ekstraksi PFAD