Bab 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1. Hasil Analisis Komponen Senyawa PFAD
Sebelum dilakukan safonifikasi, maka PFAD yang digunakan sebagai bahan baku dianalisis komposisi senyawa yang terkandung didalamnya dengan menggunakan alat kromatografi gas
GC. Adapun hasil analisisnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. dan kromatogram pada lampiran 1.
Tabel 4.1. Komponen senyawa pada PFAD
Nama Senyawa Persentase
Asam Lemak Monoglisrida
47.6796 2.9891
Digliserida 9.4507
Trigliserida Squalen
Vitamin E 23.4751
3.5747 12.8307
4.1.2. Hasil Analisis Fraksi yang Tidak Tersabunkan dengan Alat GC
PFAD selanjutnya disafonifikasi dengan menggunakan KOH 50 dan diekstraksi dengan menggunakan pelarut n-heksana, petroleum benzena dan dietil eter, selanjutnya fraksi yang
tidak tersabunkan dari masing-masing perlakuan dianalisis menggunakan alat kromatografi gas dengan hasil seperti pada Tabel 4.2.pelarut dietil eter, Tabel 4.3. pelarut petroleum
benzena dan Tabel 4.4. pelarut n-heksana dengan kromatogram ditunjukkan pada lampiran 2, 3 dan 4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Hasil Analisis Fraksi yang Tidak Tersabunkan dengan Pelarut Dietil eter Menggunakan Alat GC
Dietil eter
Komposisi Sampel
I Sampel
II Asam
lemak Monogliserida
Digliserida Trigeliserida
7.6959 8.7403
Squalen 3.6997
3.7199 Vitamin
E 88.6043
87.5399 Total
100 100
Tabel 4.3. Hasil Analisis Fraksi yang Tidak Tersabunkan dengan Pelarut Petroleum benzena Menggunakan Alat GC
Petrolium benzena
Komposisi
Sampel I
Sampel II
Asam lemak
1.1359 0.523
Monogliserida
0.3702 0.2749
Digliserida
0.2653 2.3064
Trigeliserida
8.4422 6.3775
Squalen
5.4868 3.6721
Vitamin E
84.3015 86.847
Total
100 100
Tabel 4.4. Hasil Analisis Fraksi yang Tidak Tersabunkan dengan Pelarut n- heksana Menggunakan Alat GC
n-heksana
Komposisi Sampel I
Sampel II Asam lemak
Monogliserida 0.491
0.5277 Digliserida
2.9131 0.4553
Trigeliserida 10.0535
7.2246 Squalen
3.3409 3.5596
Vitamin E 83.2017
88.2228 Total
100 100
Fraksi yang tidak tersabunkan pelarut dietil eter yang diperoleh dianalisis menggunakan alat HPLC untuk mengetahui jenis komponen senyawa vitamin E yang terkandung pada fraksi
tersebut, hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.5. dan kromatogram pada lampiran 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Komponen Senyawa Vitamin E pada Fraksi yang Tidak Tersabunkan Menggunakan Alat HPLC
Nama Senyawa
α‐Tokoperol 28.80 α‐Tokotrienol 5.28
β‐Tokotrienol 46.82 ‐Tokotrienol 0.85
‐Tokotrienol 5.16 Total Vit. E
86.90
4.1.3. Hasil Inkorporasi Vitamin E pada Galaktomanan Kolang-Kaling