R
1
R
2
R
3
OH
O
Tokotrienol Vitamin E
Gambar 4.1 Senyawa yang terkandung pada PFAD
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh berbeda dengan literatur yang menyebutkan bahwa PFAD memiliki kandungan asam lemak bebas sekitar 81,7,
gliserol 14,4, squalane 0,8, Vitamin E 0,5, sterol 0,4 dan lain-lain 2,2, Ketaren, 1986. Hal ini disebabkan karena PFAD yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan
PFAD hasil destilasi tahap pertama pada tahap deodorasi dari hasil produk samping proses pemurnian CPO menjadi RBDPO. Ini didukung oleh Fizet, 1993 yang menyebutkan bahwa
kandungan vitamin E dalam PFAD bervariasi yakni 1-15, tergantung pada jenis PFAD, proses refining dan kondisi yang digunakan.
4.2.2. Analisis Fraksi yang Tidak Tersabunkan
Proses Pemisahan Vitamin E dari PFAD dilakukan dengan cara safonifikasi mengunakan alkali, adapun reaksi seperti gambar 4.2.
kalor
CH
2
O-C-CH
2 14
CH
3
O
CH
2
O-C-CH
2 14
CH
3
CHO-C-CH
2 14
CH
3
CH
2
OH CHOH
CH
2
OH
+ 3 CH
3
CH
2 14
C
O OK
kalium palmitat sabun
gliserol Trigliserida
O O
+ 3 K
+
OH
-
Universitas Sumatera Utara
CH
2
-O-C-CH
2 14
CH
3
O
CH-O-C-CH
2 14
CH
3
O
+ 2 K
+
OH
-
CH
2
OH
+ 2 CH
3
CH
2 14
C
O OK
kalium palmitat sabun
gliserol
Digliserida kalor
CH
2
- OH CH
2
OH CH-OH
CH
2
O-C-CH
2 14
CH
3
O
CH
2
-OH CH-OH
+ K
+
OH
-
kalor + CH
3
CH
2 14
C
O OK
kalium palmitat sabun
gliserol
CH
2
OH
CH
2
OH CH-OH
Monogliserida
+ K
+
OH
-
kalor
O OH
CH
3
CH
2 14
C
asam palmitat
O OK
kalium palmitat sabun
CH
3
CH
2 14
C
+ H
2
O air
Gambar 4.2. Reaksi safonifikasi trigliserida, digliserida, monogliserida dan asam Lemak
Reaksi KOH dengan asam lemak akan membentuk sabun sehingga mudah dipisahkan dari fraksi yang tidak tersabunkan seperti Vitamin E, selanjutnya campuran hasil reaksi
safonifikasi tersebut diekstraksi dengan menggunakan pelarut yang sesuai untuk melarutkan vitamin E, dalam penelitian ini digunakan dietil eter, petroleum benzena dan n-heksana
sebagai pelarut dengan dua kali perlakuan. Hasil ekstraksi tersebut dianalisis menggunakan kromatografi gas. Dari hasil analisis
tersebut maka diperoleh diagram hasil pemisahan vitamin E sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Ga
tersabun Sifat ke
pelarut, heksana
benzena dibandi
diperole δ Toko
menunj sekitar
keseluru Musalm
vitamin
ambar 4.3. D
Diagram p nkan denga
epolaran pe , Chu,dkk 2
a dan asil g a sehingga
ingkan deng
Kompisisi eh komposi
otrienol 5, ukkan bahw
58.10 di uhan kemur
mah et al, n E berada d
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Diagram k tidak ters
pada Gamb an kandunga
elarut sanga 2004 meng
liserol. Kar vitamin E
gan n-heksa
Vitamin E isi penyusun
16, -To
wa PFAD m ibandingkan
rnian vitam 2005 yang
dalam bentu
komponen s sabunkan
ar 4.3. me an vitamin E
at mempeng gemukakan
rena vitamin lebih banya
ana dan petr
pada fraks n vitamin E
okotrienol 4 mengandun
n dalam ben min 86.90
g menyataka uk tokotrieno
senyawa pa
enunjukan b E tertinggi d
garuhi prose bahwa vita
n E lebih po ak terekstrak
roleum benz
si yang tid E adalah
α- 46.82,
ng vitamin ntuk tokope
, hal ini se
an bahwa k
ol 70 dan
ada fraksi y
bahwa hasi diperoleh m
es ekstraksi amin E seca
olar dari pe k pada dieti
zena.
ak tersabun Tokoperol
α-Tokotrie E dalam b
erol yang ha esuai denga
keunggulan n sisanya ada
yang
il ekstraksi menggunaka
i suatu seny ra kolatif le
larut n-hek il eter yang
nkan dianal 28,80, -T
enol 5.28 entuk toktr
anya sekitar n penelitian
PFAD ada alah tokope
fraksi yan an pelarut d
yawa denga ebih polar d
ksana dan p lebih bersif
lisis dengan Tokotrienol
. Hasil rienol lebih
ar 28.80 d n sebelumn
alah sebagia erol 30.
Asam Lem
Monoglise Digeliserid
Trigeliserid Squalen
Vitamin E
ng tidak ietileter.
an suatu dari pada
petoleum fat polar
n HPLC l 0,85,
tersebut banyak
dari total nya yaitu
an besar
mak erida
da da
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. In