RPJMD TTU 2011 – 2015
261
peningkatan derajat kesehatan masyarakat ini antara lain dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana kesehatan,
peningakatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan serta memberikan layanan kesehatan yang berkualitas mudah dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat, cepat, tepat dan ditunjang sikap pelayanan yang kondusif. Dengan terobosan yang demikian, akan terjawab persoalan ungovernability
tersebut atau setidaknya dapat meminimalisir image publik tentang kurangnya responsivitas pemerintah daerah dalam memberikan layanan
dasar kepada masyarakat. Sementara terkait dengan persoalan kultural dimana masih terdapat
masyarakat hidupnya yang kurang sesuai dengan standard PHBS seperti buang air di sembarang tempat, kebiasaan mengkonsumsi alkohol secara
berlebihan, tradisi sifon dalam sunat tradisional dan lain sebagainya. Terhadap problema ini, pemerintah daerah berupaya untuk memberikan
pelayanan yang optimal berupa pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya PHBS, perbaikan sanitasi dan lain sebagainya. Sehubungan
dengan itu penguatan kelembagaan yang menjalankan urusan kesehatan dan KB yakni Dinas Kesehatan, RSUD dan BP2KB menjadi penting untuk
dilakukan.
4. Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM
Untuk memberdayakan ekonomi rakyat terutama yang berada di pedesaan dengan skala kecil dan menengah dibutuhkan lembaga keuangan
mikro yang sehat dan berkualitas baik kapasitas SDM pengelola, manajemen maupun sumber daya modalitas. Melalui lembaga keuangan yang sehat,
sirkulasi uang dalam desa akan menjadi meningkat dan hal ini tentu berdampak positif bagi perekonomian rakyat kecil.
Pada periode lalu, kondisi sebagian koperasi di Kabupaten TTU belum stabil, dalam arti masih banyak yang berada dalam keadaan tidak sehat, tidak
aktif lagi, dan hanya menjadi koperasi papan nama dimana lembaga dan fisik kantornya ada tetapi personil, manajemen dan bahkan modalnya sudah
mati suri . Demikian pula halnya dengan UKM binaan yang belum berfungsi secara optimal.
262 RPJMD TTU 2011
– 2015
Koperasi dan UKM yang ada selama ini, secara umum tidak berorientasi pada pengembangan usaha berbasis potensi daerah terutama pertanian
melainkan bergerak di bidang perdagangan barang-barang dari luar daerah. Bentuk fisiknya berupa kios sembako dan lain sejenisnya. Fokus koperasi dan
UKM yang demikian justeru menyedot uang rakyat desa untuk selanjutnya dibelanjakan di tempat lain dan tidak menyerap tenaga kerja lokal secara
signifikan karena pada umumnya dikelola sendiri oleh pemiliknya. Berangkat dari argumen sederhana ini, Pemerintah Daerah Kabupaten
TTU berupaya meningkatkan kualitas koperasi dan UKM guna membantu mendongkrak
perkonomian rakyat.
Lembaga keuangan
tersebut diberdayakan melalui penguatan kapasitas modal usaha dan kualitas
manajemennya termasuk di dalamnya SDM pengelola. Kebijakan ini bertujuan untuk mengarahkan serta mendorong koperasi dan UKM agar lebih
berorientasi pada pemberdayaan ekonomi rakyat kecil yakni dengan menampung, mendistribusikan dan memasarkan hasil pertanian, industri
rumah tangga dan lain sejenisnya yang dihasilkan di desa-desakelurahan dalam wilayah Kabupaten TTU.
Melalui UKM dan koperasi yang demikian, penghasilan rakyat akan meningkat karena persoalan pemasaran yang dihadapi selama ini secara
perlahan dapat diatasi. Bila pangsa pasarnya sudah jelas, maka usaha pertanian akan gencar dilakukan masyarakat karena motivasinya meningkat
dan hal ini akan memudahkan Pemerintah Daerah dalam mengembangkan perekonomian daerah. Koperasi dan UKM binaan pemerintah daerah juga
akan menyedot tenaga kerja lokal bila orientasi bisnisnya berbasis pada potensi desa yang ada. Koperasi dan UKM yang berfungsi sebagai
pendistribusi hasil-hasil usaha masyarakat pedesaan, tidak berjalan sendiri melainkan parallel dengan Perusahaan Daerah dan jaringan pasar lainnya.
Pemerintah Daerah juga akan memberdayakan dan mengarahkan Perusahaan Daerah Cendana Bhakti untuk bergerak dalam orientasi bidang usaha yang
sama yakni mendistribusikan dan memasarkan hasil-hasil usaha masyarakat.
RPJMD TTU 2011 – 2015
263
5. Program Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan