Program pengembangan pertanian. Program Pembangunan Daerah

258 RPJMD TTU 2011 – 2015 12. Program Pembinaan Kesejahteraan Sosial, Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Kependudukan. Program-program ini dirancang sebagai instrument untuk menjawab permasalahan-permasalahan daerah seperti kemiskinan, kebodohan, rendahnya derajat kesehatan masyarakat dan lain sebagainya. Pengentasan kemiskinan misalnya, membutuhkan intervensi kebijakan yang tepat untuk memberdayakan ekonomi masyarakat berdasarkan potensi daerah yang dimiliki. Untuk itu dibutuhkan program pembangunan yang langsung menjawab permasalahan- permasalahan pokok yang diramu melalui suatu kajian dan analisa yang tajam dan komprehensif. Berikut dijelaskan arah dan fokus program-program pembangunan terutama panca program strategis dan program khusus.

1. Program pengembangan pertanian.

Program ini mendapat prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah Kabupaten TTU untuk menjawab persoalan utama yang dihadapi yakni kemiskinan. Tingkat kemiskinan di daerah ini cukup tinggi sebagaimana telah dijelaskan pada Bab 4. Hasil kajian menunjukkan bahwa kemiskinan di daerah ini setidaknya disebabkan oleh 3 tiga faktor yakni persoalan lemahnya kapasitas governability dalam melakukan terobosan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat struktural, keterbatasan sumber daya alam dan minimnya pengelolaan SDA fungsional, pemborosan material dan waktu yang cukup tinggi serta pola bertani secara tradisional kultural. Untuk menekan angka kemiskinan, perlu mengoptimalkan bidang pertanian sebagai jalan utama dengan memperhatikan ketiga faktor tersebut di atas, yakni memberdayakan petani untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya yang ada melalui kebijakan yang populis lalu diikuti dengan pola pendampingan yang tepat. Potensi unggulan daerah core competence Kabupaten TTU adalah pertanian dalam arti luas yang diindikasikan oleh tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB, mata pencaharian penduduk yang mayoritas bekerja di bidang pertanian, serta pola pemanfaatan lahan yang sebagian besarnya diperuntukkan bagi pertanian. Potensi yang besar ini dapat dioptimalkan untuk meminimalisir persoalan kemiskinan. RPJMD TTU 2011 – 2015 259 Dengan argument ini, pertanian ditempatkan sebagai lokomotif pembangunan daerah yang mampu menarik gerbong bidang pembangunan lainnya. Asumsinya bahwa pertanian yang maju akan memperbaiki ekonomi rakyat, memajukan pendidikan dan kesehatan masyarakat, berkontribusi secara signifikan terhadap pelestarian lingkungan hidup serta dapat mendorong penguatan koperasi dan UKM. Dengan spirit Gerakan Cinta Petani , diupayakan pengembangan pertanian melalui beberapa program prioritas diantaranya program padat karya pangan yaitu penguatan ketahanan pangan dengan pembagian beras miskin raskin secara gratis kepada masyarakat penerima yang telah melaksanakan kewajibannya sesuai jenis usaha masing-masing terutama di bidang pertanian. Program ini dilakukan melalui suatu pola pendampingan yang melibatkan unsur LSM dan pihak gereja sehingga pembagian raskin gratis tidak diterjemahkan sebagai upaya me-ninabobo-kan masyarakat melainkan diberdayakan agar lebih optimal mengelola lahan usahanya. Melalui program ini, Pemerintah Daerah berupaya mengembangkan kacang tanah dan bawang putih siung tunggal sebagai komoditas unggulan yang diharapkan akan menjadi icon Kabupaten TTU. Di samping itu, dikembangkan pula ternak sapi sebagai sektor andalan masyarakat TTU serta pengembangan jagung guna mendukung kebijakan pemerintah Provinsi NTT untuk menjadikan NTT sebagai provinsi jagung. Program ini tidak berhenti pada pengembangan komoditas unggulan daerah kacang tanah dll tetapi juga diarahkan untuk sampai pada tahap pengolahan dan pemasaran hasil- hasil pertanian. Pemerintah akan mendorong industri pengolahan hasil pertanian dan membangun jaringan pemasaran hasil pertanian sebagai rangsangan bagi usaha pertanian. Meski program ini difokuskan pada beberapa komoditas unggulan tertentu namun tidak berarti mengabaikan pengembangan komoditas lain seperti padi, jenis palawija lainnya, tanaman perkebunan dan lain sebagainya. Semuanya tetap dikembangkan, akan tetapi program ini dimaksudkan agar Pemerintah Daerah dan stakeholders lebih fokus untuk meningkatkan daya saing daerah yang dapat memberikan nilai tambah. Program ini secara operasional dijalankan oleh beberapa SKPD yang bernaung dibawah urusan pertanian serta urusan perikanan dan kelautan 260 RPJMD TTU 2011 – 2015 yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan Kelautan dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan.

2. Program pengembangan pendidikan