Program Pengembangan Kawasan Pesisir Pantai Utara

RPJMD TTU 2011 – 2015 265 jembatan, utilitas lingkungan serta pembangunan ruang publik taman kota sebagai tempat berekspresi dan rekreasi bagi penghuni dan pengunjung Kota Kefamenanu. Di samping itu, Kota Kefamenanu dikembangkan sebagai Kota Pelajar atau Kota Pendidikan yang mampu menarik minat pelajar dari berbagai daerah untuk menuntut ilmu di Kota Kefamenanu. Melalui pengembangan Kota Kefamenanu sebagai Kota Pendidikan, sirkulasi uang dalam daerah akan meningkat sehingga dapat mendongkrak perekonomian rakyat. Program ini bersifat lintas sektoral sehingga ditangani oleh banyak SKPD, namun untuk memudahkan pelaksanaannya akan dibentuk sebuah wadah yang menangani pelaksanaan program ini. Wadah tersebut dapat berupa sebuah Sekretariat Bersama Sekber yang bertugas untuk mengkoordinasikan, merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program khusus pengembangan Kota Kefamenanu sebagai Ume Naek – Ume Mese, program pengembangan kawasan pesisir pantai utara dan program pengembangan kawasan perbatasan.

7. Program Pengembangan Kawasan Pesisir Pantai Utara

Program ini merupakan kelanjutan dari kebijakan pada periode sebelumnya untuk mengembangkan Wini sebagai Kota Satelit. Wini, sedianya dirancang sebagai salah satu pusat pertumbuhan baru yang mampu memberikan sumbangan energy bagi Kota Kefamenanu dalam konteks pengembangan ekonomi rakyat melalui optimalisasi aktivitas kelautan dan perikanan termasuk pengembangan pelabuhan Wini, pembangunan pusat perindustrian dan perdagangan serta sebagai pusat hiburan wisata. Dengan konsep ini, Wini diharapkan dapat menjadi satelit bagi Kota Kefamenanu. Pada kepemimpinan Raymundus Sau Fernandes, S.Pt dan Aloysius Kobes, S.Sos, program tersebut dilanjutkan namun mengalami sedikit perluasan lokus, tidak hanya mencakup Wini melainkan dikembangkan ke wilayah lain di sepanjang pesisir pantai utara. Secara umum fokusnya tidak jauh berbeda. Upaya pengembangan aktivitas kelautan dan perikanan, peningkatan kapasitas pelabuhan Wini guna mendongkrak aktivitas bongkar muat pada pelabuhan tersebut serta pengembangan pariwisata tetap dilanjutkan. Terobosan-terobosan baru yang dilakukan untuk mengembangkan kawasan 266 RPJMD TTU 2011 – 2015 ini antara lain pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Wini serta menyelaraskan dan mensinergikan program Kota Terpadu Mandiri KTM Ponu yang akan dilakukan dalam periode 2012 – 2015. Kawasan ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar namun belum dikelola secara optimal, misalnya potensi kelautan dan perikanan. Secara geopolitik, Pantai Utara berbatasan langsung dengan District Ambeno – RDTL, sebagai pintu utama arus keluar masuk barang, sebagai obyek hiburan serta potensi-potensi alam lainnya yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian daerah. Program ini bersifat lintas sektoral atau program kewilayahan sehingga penanganannya melibatkan banyak SKPD yakni BAPPEDA, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perindagkop, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Nakertrans dan Badan Lingkungan Hidup Daerah. Akan tetapi untuk memudahkan pelaksanaanya, program ini dikontrol oleh Sekber sebagaimana telah dijelaskan pada point 6 di atas.

8. Program Pengembangan Kawasan Perbatasan