Program pengembangan pendidikan Program pengembangan kesehatan.

260 RPJMD TTU 2011 – 2015 yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan Kelautan dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan.

2. Program pengembangan pendidikan

Program ini mendapat tempat sebagai prioritas tertinggi kedua untuk mengatasi salah satu permasalahan utama yakni kebodohan. Kualitas pendidikan masyarakat yang masih rendah yang diindikasikan oleh rata-rata pendidikan masyarakat yang masih rendah, angka buta huruf yang masih tinggi dan tingkat partisipasi sekolah terutama untuk jenjang menengah yang tergolong rendah. Intervensi kebijakan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada masyarakat. Selama ini, permasalahan seperti sulitnya akses pendidikan bagi sebagian masyarakat baik secara ekonomis maupun karena persoalan jarak tempuh yang cukup jauh, belum mampu diatasi. Dengan basis argument ini, pengembangan pendidikan menjadi suatu keharusan bagi pemerintah daerah untuk menekan tingkat kebodohan dengan memperbaiki kualitas layanan seperti peningkatan dan pemerataan sarana prasarana pendidikan kuantitas dan kualitas, peningkatan dan pemerataan tenaga kependidikan kuantitas dan kualitas dan lain sebagainya. SKPD yang menangani program ini adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga serta Kantor Perpustakaan Daerah.

3. Program pengembangan kesehatan.

Persoalan lain yang menonjol di Kabupaten TTU adalah rendahnya derajat kesehatan masyarakat yang tercermin dari beberapa indikator seperti AKI, AKB, status gizi dan usia harapan hidup. Karena itu dibutuhkan perhatian pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Mirip dengan uraian tentang pendidikan, permasalahan kesehatan juga disebabkan oleh beberapa faktor yakni minimnya governability dalam pelayanan kesehatan karena keterbatasan anggaran daerah serta pola hidup sebagian masyarakat yang belum memenuhi standard kesehatan. Upaya RPJMD TTU 2011 – 2015 261 peningkatan derajat kesehatan masyarakat ini antara lain dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana kesehatan, peningakatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan serta memberikan layanan kesehatan yang berkualitas mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, cepat, tepat dan ditunjang sikap pelayanan yang kondusif. Dengan terobosan yang demikian, akan terjawab persoalan ungovernability tersebut atau setidaknya dapat meminimalisir image publik tentang kurangnya responsivitas pemerintah daerah dalam memberikan layanan dasar kepada masyarakat. Sementara terkait dengan persoalan kultural dimana masih terdapat masyarakat hidupnya yang kurang sesuai dengan standard PHBS seperti buang air di sembarang tempat, kebiasaan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, tradisi sifon dalam sunat tradisional dan lain sebagainya. Terhadap problema ini, pemerintah daerah berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal berupa pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya PHBS, perbaikan sanitasi dan lain sebagainya. Sehubungan dengan itu penguatan kelembagaan yang menjalankan urusan kesehatan dan KB yakni Dinas Kesehatan, RSUD dan BP2KB menjadi penting untuk dilakukan.

4. Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM