Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman
33
e. Program Pemberantasan Penyakit Pes
Dalam kegiatan P2 Pes menunjang bebas pes dilakukan pengamatan dan pemantauan tikus di wilayah Kecamatan Cangkringan yang
berbatasan dengan Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, serta pengamatan pada manusia yang bergejala klinis pes. Kegiatan
pengamatan dan pemantauan dilaksanakan dengan trapping tikus dan pemeriksaan pinjal tikus serta pengambilan darah pada warga dikirim
ke BBTKL-PPM. Adapun hasil pemeriksaan laboratorium pada tahun 2010 dilakukan trapping tikus dan pemeriksaan serologi pada tikus dan
human manusia dengan hasil sebanyak 100 orang yang diperiksa serologi 100 dengan hasil 3 sampel titer positif dan 97 sampel titer
negatif.
f. Program Pemberantasan Penyakit Antrax
Untuk program P2Antrax pada tahun 2010 dilaksanakan pengamatan dan pemantauan antrax di wilayah Kecamatan Pakem dengan kegiatan
yang dilaksanakan adalah pengamatan dan pemantauan pada manusia dengan pemeriksaan serologi. Adapun hasil yang didapat pada tahun
2010 dari 94 orang penduduk yang diperiksa didapatkan hasil serologi tes elisa 74 EU adalah 15 orang 15,95 dan hasil Elisa 74 EU
adalah 79 orang 84,05.
g. Surveillance PMSHIV- AIDS
Dalam rangka kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dan penyakit menular seksual lainnya antara lain dilaksanakan
serosurvey HIV pada masyarakat rawan resiko tinggi yaitu pada warga binaan lembaga Pemasyarakatan di Sleman termasuk
didalammnya para pecandu narkoba suntik, pada wanita pekerja seksual komersial, dan pada pekerja salon kecantikan dan panti pijat
yang terindikasi “plus”. Pada tahun 2010 dari 272 sampel darah yang
Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman
34 diambil terdapat 1 yang positif HIV positif penyakit infeksi menular
seksual IMS. Sementara dari data register kasus HIV-AIDS sejak tahun 2004 sampai
dengan tahun 2010 jumlah penderita HIVAIDS yang tercatat berdomisili di wilayah Kabupaten Sleman ada 209 orang, dengan 98
HIV dan 111 AIDS, jenis kelamin laki-laki 165 orang, perempuan 44 orang. Status penderita saat ini hidup 185 orang dan mati 24 orang.
Adapun faktor resiko dari penderita adalah pengguna narkoba suntik penasun 69 orang 33,01 heteroseksual 85 kasus 40,67,
perinatal 5 kasus, homoseksual 8 kasus, transfuse 1 kasus, tidak diketahui 40 kasus.
Program Harm Reduction dengan pelayanan alat suntik steril yang dimulai tahun 2010 di Puskesmas Depok III belum berjalan secara
optimal karena dengan berbagai keterbatasan sumber daya termasuk akses penasun ke Puskesmas masih sangat sulit dan banyak kendala,
sehingga dari target 120 penasun di tahun 2010, baru bisa mencapai 34 penasun atau 28,33.
Pengembangan program layanan alat suntik steril LASS di Kabupaten Sleman tahun 2010 telah disiapkan Puskesmas Mlati I dan Puskesmas
Prambanan dengan biaya dari Global Fund GF melalui Komisi Pemberantasan AIDS KPA Kabupaten Sleman, dan baru efektif
direncanakan mulai awal tahun 2011. Kegiatan penanggulangan HIVAIDS saat ini masih banyak yang
dibiayai dari sumber non APBD yaitu project Global Fund GF ATM Komponen HIVAIDS, seperti untuk pelayanan voluntary Conselling and
Testing VCT dan pengobatan ARF di Rumah Sakit dan penyediaan reagen, kegiatan Prevention Maternal Transmitted Care Treatment
PMTCT, pendampingan oleh tenaga peduli HIVAIDS lay support, penyediaan sarana promosi dan sebagainya.
Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman
35
g. Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi PD3I