PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN 1. Kesehatan Lingkungan

Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman 39 Dinas Kesehatan, pada tahun 2008 juga telah dilakukan kegiatan DQS Data Quality Self-Assesment di setiap Puskesmas.

C. PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN 1. Kesehatan Lingkungan

a. Penyediaan Air Bersih

Di Kabupaten Sleman cakupan penggunaan sarana air bersih terus mengalami peningkatan dari 89,91 pada tahun 2001 menjadi sebesar 96,59 pada tahun 2007, tahun 2009 cakupan air bersih di Kabupaten Sleman sebesar 96,1, sedangkan tahun 2010 cakupan penggunaan air bersih sedikit menurun yaitu sebesar 94,9. Pada tahun 2010 dari 275.056 Kepala Keluarga KK di Kabupaten Sleman berhasil dilakukan pemeriksaan air bersih sebanyak 260.986 KK terdiri dari 17.906 KK 6,9 menggunakan air ledengPDAM, 2.583 KK 1,0 menggunakan air sumur pompa tangan, dan 226.536 KK 86,80 menggunakan air sumur gali, dan 13.961 KK 5,4 sisanya menggunakan sumur pompa tangan, air kemasan dan lainnya. Grafik 22. Cakupan Air Bersih di Kabupaten Sleman Tahun 2001 sd 2010 89,91 93 93,5 94,72 95 96 96,59 96,91 96,1 94,9 86 88 90 92 94 96 98 Th 2001 Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman 40 Sedangkan menurut hasil pengawasan kualitas air pada tahun 2010 telah memeriksa kualitas air sebanyak 3.079 sampel terdiri dari pemeriksaan kualitas air sebanyak 1.672 sampel diperiksa bakteriologi dan 1.407 sampel diperiksa secara kimia. Jumlah sampel air yang diperiksa secara bakteriologis memenuhi syarat sebanyak 808 sampel 48,33 yang memenuhi syarat, dan secara kimiawi dari uji petik sebanyak 1.216 sampel sampel 86,43 sampel yang diperiksa secara kimia memenuhi syarat. Grafik 23. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Bersih yang Memenuhi Syarat Bakteriologis di Kabupaten Sleman tahun 2001-2010 30,90 32,64 32,66 35,70 31,89 39,00 51,54 35,07 45,97 48,33 10 20 30 40 50 60 Th 2001 Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010

b. Penyehatan Perumahan

Pada tahun 2010 data jumlah rumah sebanyak rumah sebanyak 225.800 buah berhasil diperiksa sebanyak 84.085 rumah 37,20 dan dari rumah yang diperiksa tersebut kategori sehat sebanyak 69.823 rumah atau 83,0. Grafik 24. Cakupan Rumah Sehat Kabupaten Sleman tahun 2001 sd 2010 Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman 41 57,39 51 55,4 52 58,81 74,2 74,2 77,4 80,7 83 20 40 60 80 100 East 57,39 51 55,4 52 58,81 74,2 74,2 77,4 80,7 83 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Untuk menunjang P2DBD pelaksanaan sanitasi lingkungan sangat penting dilakukan terutama dalam pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN yang dapat dinilai dalam kegiatan Pemantauan Jentik Berkala PJB dengan indikator Angka Bebas Jentik ABJ. Pada tahun 2010 dari rumah yang dipantau sejumlah 97.260 rumah 43,07 terdapat rumah bebas jentik sebanyak 91.668 94,25. Hasil tersebut bila dibandingkan dengan angka standar belum sesuai target yang diharapkan sebesar 95, untuk itu upaya promosi kesehatan masyarakat untuk memotivasi membudayakan PSN perlu terus dilakukan. Grafik 25. Hasil Angka Bebas Jentik di Kabupaten Sleman Tahun 2001sd 2010 87,34 76,5 75 87,6 90,43 90,21 93,76 90,06 89,84 94,25 20 40 60 80 100 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun

c. Sanitasi Permukiman

Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman 42 Pada tahun 2010 dari 275.056 KK telah dilakukan pemeriksaan jamban sebanyak 184.887 rumah atau 67,20, dan dari jumlah tersebut memenuhi syarat kesehatan sebanyak 184.887 100, sedangkan bangunan menggunakan SPAL diperiksa sebanyak 167.817 unit 61 dari jumlah tersebut memenuhi syarat sebanyak 167.817 100, sedangkan rumah dengan tempat sampah diperiksa sebanyak 160.877 unit rumah dan memenuhi syarat kesehatan sebanyak 160.877 100.

d. Pemantauan TTU, TPM dan TP2Pestisida

Keberadaan Tempat-Tempat Umum TTU, Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan TPUM di Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun makin meningkat, hal ini antara lain makin banyaknya sekolah, perguruan tinggi dan perkantoran sehingga mendorong partisipasi masyarakat membuka usaha makanan. Grafik 26. Pencapaian Tempat-Tempat Umum TTU sehat di Kabupaten Sleman 2005 sd 2010 77,8 78,17 94,2 71,29 80,67 86,32 20 40 60 80 100 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Secara keseluruhan TTU di wilayah Kabupaten Sleman pada tahun 2010 tercatat 3.481 buah, sedangkan 2.712 buah 58,8 dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan. Dari jumlah yang diperiksa tersebut TTU yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 2.341 buah 86,32. Persentase TTU yang diperiksa ini masih rendah antara lain Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman 43 karena ketersediaan SDM sanitarian untuk beberapa wilayah Puskesmas secara kuantitatif masih belum optimal. D. PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN a. Kesehatan Jiwa Pelayanan kesehatan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum menunjukkan banyaknya gangguan jiwa yang ditangani pada sarana pelayanan kesehatan umum, sesuai target tahun 2010 sebesar 15. Pencapaian Kesehatan Jiwa tahun 2003 sebesar 1,54, naik menjadi 3,30 tahun 2006, sedangkan pencapaian tahun 2007 sebesar 4,12, tahun 2008 sebesar 4,77 dan tahun 2009 sebesar 4,433, sedangkan tahun 2010 kunjungan pelayanan penanganan kasus penyakit gangguan kejiwaan sebanyak 3,4. Dibanding target Nasional pencapaian gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum masih rendah disebabkan oleh belum adanya data dari instansi maupun lembaga di luar Dinas Kesehatan misalnya Rumah Sakit Swasta. Grafik 27. Pencapaian Kasus Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tahun 2003 sd 2010 1,54 2,24 1,44 3,39 4,12 4,77 4,33 3,4 1 2 3 4 5 6 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan sebagai salah satu upaya promotif preventive untuk mengurangi angka penggunaan Napza baik di masyarakat maupun institusi. Target 2005 sebesar 3 Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman 44 sedangkan target 2010 sebesar 15. Di Kabupaten Sleman pencapaian dari tahun 2004 mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2006 tetapi menurun pada tahun 2007, tahun 2008 sebesar 7,44 dan tahun 2009 sebesar 7,15, sedangkan pencapaian penyuluhan P3 Napza tahun 2010 tercapai sebesar 7,16. Grafik pencapaian program penyuluhan P3 Napza dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut: Grafik 28. Pencapaian Penyuluhan P3 Napza di Kabupaten Sleman Tahun 2003 sd 2010 3,94 1,23 3,1 3,61 2,55 7,14 7,15 7,16 1 2 3 4 5 6 7 8 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun

b. Surveilans Kesehatan Haji

Tujuan dari Surveilans Epidemiologi SE kesehatan haji adalah untuk mencegah keluar masuk penyakit menular dari luar negeri yang mungkin terbawa oleh jemaah haji ke Indonesia. Kegiatan surveilans dilakukan melalui 2 kegiatan yaitu: 1 SE secara pasif adalah jemaah haji secara aktif mengirimkan K3JH Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji setelah 14 hari setibanya asal ke Puskesmas pemeriksaan awalterdekat. 2 SE secara aktif adalah petugas puskesmas mengunjungi ke rumah jemaah haji untuk mengetahui kondisi kesehatannnya apabila setelah 14 hari jemaah haji tidak mengirimkan K3JH. Tahun 2010 dilakukan pemantauan haji sebanyak 1.272 orang yang tersebar di 17 kecamatan dengan hasil pencapaian sebesar 90. Profil kesehatan kabupaten Sleman By Dinkes Kab Sleman 45 BAB V DATA SARANA DAN PERALATAN KESEHATAN DI KABUPATEN SLEMAN

A. Sarana Kesehatan