Kegiatan atau Event, dan Sponsorship

 Media Massa Elektronik Media massa elektronik radio dan televisi digunakan sebagai alat untuk memberikan edukasi dan promosi kepada pendengar radio atau penonton televisi. Penyampaian informasi dengan media tersebut dapat berupa iklan yang bersifat komersial dan tayangan eksklusif yang edukatif, seperti talk show atau liputan khusus.  Media Luar Ruang Selain melalui media internet, media massa cetak dan media massa elektronik, Bank Muamalat juga menggunakan media luar ruang sebagai sarana penyampaian informasi atau promosi. b. Pemberitaan Publisitas melalui pemberitaan diyakini memiliki kontribusi amat besar dalam membangun citra positif Perseroan. Tercatat total pemberitaan dan editorial pada media massa nasional sejumlah 621 kali.

c. Kegiatan atau Event, dan Sponsorship

Penyebaran informasi juga dilakukan melalui kegiatan atau event, dan sponsorship sebagai salah satu alat dalam menyebarkan informasi. Universitas Sumatera Utara 5. Pemantauan Pemantauan dilakukan oleh dewan komisaris. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris bertindak secara independen, melaksanakan tugas secara obyektif, dan bebas dari tekanan dan kepentingan pihak manapun termasuk dalam hubungan sesama anggota Dewan Komisaris dan hubungan dengan Direksi. Hal ini dapat dilihat sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris atau setiap anggota Dewan Komisaris bertugas : a.Melakukan pengawasan dan pengurusan Perseroan oleh Direksi b. Memberi nasihat dan pengarahan strategis Perseroan c. Memastikan bahwa sistem dan kebijakan pengaturan internal serta manajemen risiko berjalan dengan baik. d. Memastikan dan mengembangkan praktek Good Corporate Governance telah diterapkan oleh Perseroan pada semua tingkat atau jenjang dalam setiap kegiatan bank. e. Mengawasi efektifitas praktek penerapan Good Corporate Governance oleh Perseroan. Apabila diperlukan untuk mengubah atau menyesuaikan agar memperbaiki penerapan Good Corporate Governance. Universitas Sumatera Utara f. Wajib melaporkan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak ditemukannya : • pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang keuangan dan perbankan • suatu keadaan atau keadaan yang diprediksi dapat membahayakan kelangsungan usaha bank Efektivitas Sistem Pemberian Produk Pembiayaan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Sistem pemberian produk pembiayaan yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan Balai Kota sudah efektif, hal ini dilihat dari sistem pemberian produk pembiayaan sudah sesuai prinsip kredit: a. Character, yaitu penilaian atas sifat pribadi yang mengajukan pembiayaan. Penilaian ini dilakukan dengan cara meneliti daftar riwayat hidup, reputasi dilingkungan, informasi antar bank, informasi yang bersangkutan dalam masyarakat baik yang sifatnya positif maupun negatif. b. Capital, yaitu penilaian terhadap kemampuan dan keadaan keuangankekayaan dalam arti kemampuan untuk menyertakan dana atau modal sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan, akta pendirian dan akta perubahan. Universitas Sumatera Utara c. Capacity, yaitu penilaian terhadap kemampuan untuk mengembalikan pinjamannya, dihubungkan dengan kemampuan untuk memperoleh penghasilan atau laba. Dalam penilaian ini didasarkan atas kemampuan nasabah mudharib pada masa sebelumnya, kemampuan berproduksi, keuangan dan manajemen penilaian kemampuan riil nasabah mudharib dilapangan. d. Collateral, yaitu jaminan atau kemapuan nasabahmudharib untuk menyerahkan barang jaminan sehubungan dengan fasilitas pembiayaan yang akan diberikan. Didalam keputusan Dewan Syariah Nasional No. 07DSN-MUIIV2000 tentang pembiayaan Mudharabah memang tidak diwajibkan Bank Syariah untuk meminta jaminan kepada mudharib, akan tetapi Bank Syariah akan meminta jaminan demi keamanan dalam pembiayaan yang akan diberikan sesuai dengan prinsip kehati- hatian. Kemudian dalam Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pasal 1 angka 26 menentukan bahwa agunan adalah jaminan tambahan, baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang diserahkan oleh pemilik agunan kepada Bank Syariah dan atau unit usaha syariah guna menjamin pelunasan hutang nasabah yang difasilitasi. e. Condition, yaitu penilaian terhadap faktor- faktor lingkungan seperti keadaan ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik dan keamanan yang mungkin berpengaruh terhadap pekerjaanusaha yang akan dibiayai dan kelancaran pengembaliannya. Universitas Sumatera Utara Bank sebagai wakil shahibul maal menentukan pembatasan atau memberikan syarat kepada nasabah selaku mudharib dalam mengelola dana. Dalam hal jaminan, pada prinsipnya pembiayaan dapat dilakukan tanpa perlu adanya penyerahan jaminan oleh nasabah, namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan oleh nasabah dan untuk mengurangi resiko. Pihak Bank akan meminta jaminan yang memadai dari nasabah dan pernyataan bahwa ia sanggup mengembalikan pembiayaan sesuai dengan yang telah dijanjikan. Peranan Pengendalian, Internal dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Produk Pembiayaan Pengendalian internal yang diterapkan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sangat berperan dalam pencapaian efektivitas sistem pemberian produk pembiayaan, hal ini dapat dilihat dari tercapainya tujuan pengendalian internal yang berpengaruh terhadap efektivitas sistem pemberian produk pembiayaan. 1. Peranan Pengendalian Internal dalam Kegiatan Operasional yang Efisien dan Efektif PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan Balai Kota melakukan pengendalian atas prosedur umum pembiayaan tujuannya adalah agar sistem pemberian pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga risiko kerugian baik materi maupun secara hukum dapat dihindari. Proses pengendalian yang ada dalam setiap tahapan pembiayaan, mulai dari permohonan pembiayaan hingga dana yang dipinjam itu dikembalikan, telah berjalan sesuai ketentuan yang ditetapkan, sehingga pengembalian pembiayaam berjalan dengan efektif. Jika ada laporan penyimpangan juga langsung Universitas Sumatera Utara ditindak lanjuti manajemen sehingga dapat diselesaikan sedini mungkin dan diikuti dengan dilakukannya perbaikan prosedur. 2. Peranan Pengendalian Internal dalam Mendorong Keandalan Laporan Keuangan. Salah satu kegiatan dalam pengendalian internal adalah menjamin keandalan laporan keuangan. Hal yang dilakukan adalah secara langsung mengawasi transaksi yang terjadi sehingga data keuangan yang sah menjadi pendukung laporan keuangan yang bebas dari salah saji. Laporan keuangan harus berpedoman pada prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk bank sehingga mudah dipahami. 3. Peranan Pengendalian Internal dalam Mendorong Ditaatinya Hukum dan Peraturan. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk selalu berupaya menaati segala peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku khususnya dalam pemberian kredit atau pembiayaan. Hal ini berguna mencegah timbulnya pelanggaran dan pengenaan sanksi, selain itu pihak manajemen bank dengan nilai etika yang dimiliki telah memberikan contoh yang baik bagi karyawannya dengan menjalankan tugas sesuai tanggungjawab dan wewenang yang dimiliki masing-masing. Berdasarkan basil pengujian hipotesis telah diperoleh, presentase peranan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas sistem pemberian produk pembiayaan sebesar 89,67 . Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian internal sangat berperan karena meliputi seluruh proses manajemen yang dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai dalam pencapaian tujuan sistem pemberian produk pembiayaan. Hal ini Universitas Sumatera Utara terlihat dari memadainya pengendalian internal yang diterapkan yang dapat dilihat dari efektivitas unsur-unsur pengendalian internal yaitu: lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Meskipun ada keterbatasan pengendalian internal yang memungkinkan tidak tercapainya efektivitas sistem pemberian produk pembiayaan, dikarenakan adanya faktor-faktor lain yang tidak diteliti yang juga turut berperan dalam menunjang efektivitas sistem pemberian produk pembiayaan, pada dasarnya pengendalian internal pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Medan Balai Kota telah mendukung tercapainya efektivitas sistem pemberian produk pembiayaan. Hal ini dilihat dari penerapan prinsip dan prosedur- prosedur pemberian kredit atau pembiayaan yang baik, adanya jaminan dan agunan yang memadai, adanya kelancaran dalam pengembalian kredit atau pembiayaan dan pemberian pembiayaan yang selektif juga kesesuaian dengan peruntukkannya. Dengan demikian pengendalian internal yang ada pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Medan Balai Kota telah efektif dan berperan menunjang efektivitas sistem pemberian produk pembiayaan, yaitu berperan dalam mendorong efisiensi dan efektivitas operasional, mendorong keandalan laporan keuangan, dan mendorong ditaatinya hukum dan peraturan perundang-undangan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan Balai Kota, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal dan sistem pemberian produk pembiayaan yang dilaksanakan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan Balai Kota tersebut telah efektif. Hal ini dapat dilihat dari: 1. Pengendalian internal yang dilaksanakan telah memadai. Hal ini didukung oleh hasil jawaban kuesioner yang berhubungan dengan efektivitas pengendalian internal sebesar 90, 99 dan dibuktikan dengan adanya unsur-unsur berikut: 1 Lingkungan Pengendalian a. Adanya struktur organisasi yang memadai yang dilengkapi dengan uraian tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang jelas sehingga setiap karyawan dapat melaksanakan tugas masing-masing dengan baik. b. Adanya alur yang sistematis dalam pemberian produk pembiayaan. c. Adanya etika perusahaan yang dapat dilihat dari code of conduct. Universitas Sumatera Utara