Pembahasan Efektivitas Pengendalian Internal pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

Dengan demikian hipotesis yang penulis kemukakan yaitu “Pengendalian internal yang memadai akan berperan dalam menunjang efektivitas sistem pemberian produk pembiayaan” dapat diterima.

4.5 Pembahasan Efektivitas Pengendalian Internal pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

Cabang Medan Balai Kota Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan sebelumnya mengenai pelaksanaan pengendalian internal pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan Balai Kota, maka penulis berpendapat bahwa pelaksanaan pengendalian internal telah berjalan dengan efektif sesuai ketentuan yang ada dilihat dari kriteria pengendalian internal yang efektif. 1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian amat penting dikarenakan menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Lingkungan pengendalian di dalam perusahaan meliputi sikap kesadaran para karyawan terhadap pentingnya pengendalian internal dalam perusahaan tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi, kode etik perusahaan, serta praktik kepersonaliaan. Kebijakan kode etik perusahaan pada Bank Muamalat dituangkan pada tujuh code of conduct yaitu: Universitas Sumatera Utara • Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan Memegang teguh rahasia bank dan perusahaan • Tidak menerima dalam bentuk apapun terkait tugas dan jabatan • Menjunjung kehormatan perusahaan dan karyawan • Bekerja sesuai dengan prinsip syariah • Berpegang teguh pada akhlak Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari • Bertanggung jawab terhadap kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan - Struktur Organisasi Bank Muamalat Cabang Medan memiliki struktur organisasi yang baik, hal ini dapat dilihat pada pembagian tugas dan batasan wewenang masing-masing karyawan. - Dewan Direksi dan Komite Audit Dewan direksi yang efektif adalah yang bersifat independen terhadap manajemen. Sedangkan komite audit bertanggung jawab sebagai komunikator, baik bagi internal auditor maupun eksternak auditor. 2. Penaksiran Risiko Perubahan-perubahan yang terjadi dalam perekonomian, industri, serta kondisi operasional internal dapat menimbulkan risiko berbeda. Manajemen yang tanggap Universitas Sumatera Utara harus mengembangkan suatu mekanisme sehingga risiko yang mungkin dapat terjadi dapat segera dideteksi dan diatasi. Identifikasi dan penganalisaan risiko merupakan sebuah proses yang berlangsung secara terus menerus pada pengendalian intern. Pihak manajemen terkait, penting untuk memahami mengenai pengetahuan dalam penilaian risiko, seperti pengidentifikasian risiko terhadap laporan keuangan, pengevaluasian kinerja, kemungkinan terjadinya perubahan dalam hal teknologi, hingga keputusan manajemen atas suatu produk atau tindakan yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan proses identifikasi risiko dilakukan dengan analisis karakteristik risiko yang melekat pada produk dan kegiatan usaha bank. Sedangkan untuk pengukuran risiko, Bank Muamalat melakukan evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko dan penyempurnaan terhadap sistem pengukuran risiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material pada Perseroan. Pemantauan risiko dilakukan dengan evaluasi terhadap eksposur risiko dan penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi, faktor risiko, teknologi informasi, dan sistem informasi manajemen risiko yang bersifat material. Risiko operasional merupakan risiko kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia dan sistem, atau sebagai akibat dari Universitas Sumatera Utara kejadian eksternal. Manajemen risiko operasional Bank Muamalat dilakukan sesuai ketentuan PBI Nomor 58PBI2003 tentang Implementasi Manajemen Risiko untuk Bank Umum. Manajemen risiko operasional untuk mengelola potensi risiko operasional yang kemungkinan dapat timbul, sehingga menyebabkan kerugian bank. Salah satu tugas utama dari Operational Other Risks Management Department adalah memastikan fungsi independen operational risk assessment telah berjalan efektif oleh operational risk officer pada Divisi Manajemen Risiko. Selain itu, departemen ini bertugas memberikan risk opinion terhadap segenap operational risk, reputation risk maupun strategic risk yang dihadapi bank secara keseluruhan sehubungan dengan pelaksanaan aktivitas bank. Pengidentifikasian dan pengukuran risiko operasional dilakukan oleh resident auditor yang ada di cabang seluruh Indonesia. Temuan pemeriksaan yang dilaporkan dengan menggunakan media Lembar Kerja Pencatatan Penyimpangan dan Transaksi Berisiko LKPPTB. Pelaporan risiko operasional dilakukan oleh Operational Other Risks Management Department, melalui pelaporan manajemen risiko triwulanan kepada Bank Indonesia dan bulanan untuk keperluan internal. Sedangkan untuk pengendalian risiko operasional dilakukan oleh seluruh Operation Manager dan Divisi Operasi Nasional. Pada dasarnya setiap karyawan bertanggung jawab meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko dalam setiap aktivitas operasional. Bank Muamalat berkomitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara profesional dan konsisten. Universitas Sumatera Utara 3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian berupa kebijakan dan prosedur yang termasuk di dalamnya memberi jaminan atas tindakan yang dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi dan mencegah terjadinya risiko. Hal ini meliputi:  Pemisahan tugas  Kontrol yang jelas atas setiap transaksi dan aktivitas perbankan lainnya  Pengendalian fisik atas aset dan catatan-catatan penting  Pengecekan dan evaluasi secara independen atas target dan kinerja 4. Komunikasi dan Informasi Komunikasi informasi Bank Muamalat ditangani oleh Public Relations yang berada di bawah Divisi Corporate Secretary yang bertugas merangkum seluruh komunikasi internal dan eksternal, antara organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan spesifik. Fungsi Public Relations, adalah : 1. Menjaga reputasi Bank Muamalat 2. Menjalin dan membina hubungan harmonis dengan seluruh stakeholders secara eksternal Universitas Sumatera Utara 3. Membantu manajemen dalam menyampaikan informasi dan tanggap terhadap opini, serta isu publik terkait perusahaan 4. Menciptakan dan memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerja sama perusahaan dengan publik Tanggung Jawab Utama Public Relations : 1. Merencanakan strategi dan konsep untuk meningkatkan corporate image 2. Membuat strategi above the line below the line advertising 3. Mempersiapkan strategi budgeting promotion and advertising 4. Menganalisis dan memilih sponsor sesuai skala prioritas 5. Mempersiapkan dan melaksanakan corporate events 6. Mempersiapkan dan melaksanakan corporate publications 7. Berkoordinasi dengan Baitulmaal Muamalat BMM dalam pelaksanaan corporate social responsibility 8. Merencanakan dan melaksanakan program internal relations a. Media Penyebaran Informasi Bank Muamalat menggunakan semua media yang tersedia untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan Perseroan, antara lain sebagai berikut :  Media Internet Universitas Sumatera Utara Media internet yang digunakan adalah situs web dengan alamat www.muamalatbank.com. Situs ini menyajikan beragam informasi Perseroan dengan komprehensif seperti produk, layanan, berita, laporan keuangan, dan edukasi perbankan syariah. Pada tahun 2010, situs Bank Muamalat berhasil meraih penghargaan Runner Up Website Terbaik Nasional dalam Lomba Ing Grya Perhumas Indonesia 2010 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia.  Media Massa Cetak Bank Muamalat juga menggunakan media massa cetak. Sasaran internal perusahaan mencakup karyawan, nasabah, dan pemegang saham. Untuk keperluan penyebaran informasi internal telah diterbitkan majalah dengan nama “Muamalat Magazine”. Majalah ini berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan Perseroan dan edukasi perbankan syariah, produk dan layanan, serta kebijakan Bank Muamalat. Sedangkan komunikasi eksternal Perseroan menargetkan masyarakat umum sebagai sasaran penyebaran informasi. Bentuk komunikasi eksternal dapat berupa komunikasi komersial, publikasi, atau edukasi. Media penyebaran informasi eksternal menggunakan media cetak umumnya seperti majalah, koran, tabloid, billboard, spanduk, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara  Media Massa Elektronik Media massa elektronik radio dan televisi digunakan sebagai alat untuk memberikan edukasi dan promosi kepada pendengar radio atau penonton televisi. Penyampaian informasi dengan media tersebut dapat berupa iklan yang bersifat komersial dan tayangan eksklusif yang edukatif, seperti talk show atau liputan khusus.  Media Luar Ruang Selain melalui media internet, media massa cetak dan media massa elektronik, Bank Muamalat juga menggunakan media luar ruang sebagai sarana penyampaian informasi atau promosi. b. Pemberitaan Publisitas melalui pemberitaan diyakini memiliki kontribusi amat besar dalam membangun citra positif Perseroan. Tercatat total pemberitaan dan editorial pada media massa nasional sejumlah 621 kali.

c. Kegiatan atau Event, dan Sponsorship