danatau Persaingan Usaha Tidak Sehat. Tujuan Peraturan Pemerintah ini yaitu untuk memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha terutama dalam rangka
menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi, dan menciptakan suatu iklim usaha yang sehat dan efesien sehingga terbuka kesempatan yang cukup leluasa bagi para
pelaku usaha untuk tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat sesuai dengan amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Meskipun, dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli danatau Persaingan Usaha Tidak Sehat telah diatur mengenai
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan monopoli, monopsoni, penguasaan pasar, dan persekongkolan, akan tetapi Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 ini
mengatur secara rinci bagaimana tata cara proses pengambilalihan perusahaan perseroan.
B. Akuisisi Perbankan dalam Peraturan Persaingan Usaha
Dasar hukum akuisisi dalam persaingan usaha diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat. Pengaturan akuisisi dan kaitannya dengan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat secara tegas diatur dalam Pasal 28 dan Pasal 29 yang sebagaimana
yang disebutkan diatas. Berdasarkan pengaturan tersebut perusahaan perbankan sebagai pelaku usaha
yang melakukan akuisisi harus tunduk dan melakukan pengaturan hal-hal yang dilarang dalam Undang-Undang tersebut. Beberapa hal-hal yang dilarang dalam
tindakan akuisisi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian yang dapat menimbulkan
praktik oligopoli. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Pelaku
usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan praktik oligopoli, apabila dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha
menguasai lebih dari 75 pangsa pasar atau jasa tertentu.
131
2. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian penetapan harga yang dapat
menimbulkan persaingan tidak sehat. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha yang merupakan pesaingnya untuk
menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.
132
3. Pelaku Usaha dilarang membuat suatu perjanjian yang mengakibatkan
pembeli yang satu harus membayar dengan harga yang berbeda dari harga yang harus dibayar oleh pembeli lain untuk barang dan atau jasa yang
sama.
133
4. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian pembagian wilayah yang dapat
menimbulkan perjanjian tidak sehat. Pelaku dilarang membuat perjanjian pemboikotan. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku
usaha lain yang merupakan pesaingnya, yang dapat menghalangi pelaku
131
UU No.5 Tahun 1999 tentang Larang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha, Pasal 4
132
UU No.5 Tahun 1999 tentang Larang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha, Pasal 5
133
UUNo.5 Tahun 1999 tentang Larang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha, Pasal 6
Universitas Sumatera Utara
usaha lain untuk melakukan usaha yang sama, baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
134
5. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian kartel. Pelaku usaha dilarang
membuat perjanjian, dengan pelaku usaha yang merupakan pesaingnya, yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi
dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.
135
6. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian pembentukan trust, Pelaku
usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerja sama dengan membentuk gabungan perusahaan atau
perseroan yang lebih besar, dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseroa anggotanya,
yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang danatau jasa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli.
7. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian tertutup, yang terdiri dari tiga
macam bentuk larangan yaitu: a.
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang membuat persyaratan bawa pihak yang menerima
barangjasa hanya akan memasok kembali barangjasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau tempat tertentu.
134
UU No.5 Tahun 1999 tentang Larang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha, Pasal 9, dan Pasal 10
135
UU No.5 Tahun 1999 tentang Larang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha, Pasal 11
Universitas Sumatera Utara
b. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain
yang memuat persyratan bahwa pihak yang menrima barangjasa lain dari pelaku usaha pemasok.
c. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau
potongan harga tertentu atas barangjasa, yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima barangjasa
yang sama atau sejenis dari pelaku usaha lain yang menjadi pesaing pelaku usaha pemasok. Disamping itu, Pelaku usah
ilarang juga membuat perjanjian dengan pihak lain diluar negeri yang memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Larangan-larangan tersebut diawasi oleh Komisi Pengawas Persaingan
Usaha yang dibentuk sesuai dengan perintah Pasal 30 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat yang Menyebutkan: Pasal 30:
1. Untuk mengawasi pelaksanaan Undang-Undang ini dibentuk Komisi
Persaingan Persaingan Usaha Selanjutnya disebut Komisi 2.
Komisi adalah suatu lembaga independen yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan Pemerintah serta pihak lain.
3. Komisi bertanggung jawab kepada Presiden atas dia kewenangan
KPPU dalam menerbitkan Komisi tersebut bertugas untuk melakukan penilaian terhadap perjanjian
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan
pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
Universitas Sumatera Utara
persaingan, usaha tidak sehat, melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha, dan memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
136
Dalam hal komisi dalam melakukan tugasnya untuk mengawasi pelaksanaan akuisisi diatur dalam peraturan-peraturan sebagaimana yang di
amanatkan dalam Pasal 28 dan Pasal 29 UU No. 5 Tahun 199KPPU membuat peraturan yakni Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pra-notifikasi
Pemberitahuan Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan Saham. Peruturan ini dibuat oleh Komisi dalam upaya mengisi kekosongan
hukum terkait akuisisi dan akuisisi sebelum adanya PP 57 Tahun 2010. Peraturan ini mengatur 1 Penggabungan, Peleburan, dan atau Pengambilalihan seperti apa
yang bisa dinotifikasikan kepada Komisi; 2 Prosedur pra notifikasi Penggabungan, Peleburan, dan atau Pengambilalihan; dan 3 Aspek-aspek yang
akan dinilai oleh Komisi dalam memberikan pendapatnya. Pada Perkom No. 1 Tahun 2009 ini terkait akuisisi oleh perusahaan
perbankan maka harus melakukan dan memperhatikan hal-hal dibawah ini, sebagai berikut:
137
136
UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha, Pasal 3 5
137
Perkom No 1 Tahun 2009 tentang Pranofikasi Penggabungan Peleburan dan Pengambilalihan, Pasal 3 Ayat 2.
Universitas Sumatera Utara
1. Batas nilai akuisisi Pengambilalihan:
a. Nilai asset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan melebihi Rp
10.000.000.000.000,00 sepuluh triliun rupiah; atau b.
Nilai penjualan omzet badan usaha hasil penggabungan atau peleburan melebihi Rp 15.000.000.000.000,00 lima belas triliun rupiah; atau
c. Mengakibatkan penguasaan pangsa pasar lebih dari 50 limapuluh
persen di pasar bersangkutan 2.
Pra prosedur notifikasi Badan usaha mengisi formulir notifikasi dengan benar dan memberikan
dokumen yang lengkap untuk kebutuhan Penelitian Awal. Formulir tersebut yaitu formulir A Form A. Di dalam formulir pra notifikasi
Perkom No. 1 Tahun 2009 diminta pula beberapa dokumen pendukung yang harus disertakan kepada KPPU, yaitu:
138
a. Surat Kuasa;
b. Anggaran Dasar Perusahaan;
c. Company Profile;
d. Laporan Keuangan 3 tiga tahun terakhir;
e. Skema Kepemilikan Badan Usaha Induk Tertinggi BUIT terhadap
perusahaan; f.
Dokumen Rencana Pengambilalihan; dan g.
Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan
138
Veri Iskandar, Akuisisi Saham oleh Perusahaan Terafiliasi dalam Perpekstif Hukum Persaingan Usaha Jurnal Persaingan Usaha: Edisi 2011, hlm 43.
Universitas Sumatera Utara
3. Penilaian awal
Penilaian awal dilakukan oleh KPPU melakukan, berdasarkan ketentuan Pasal 5 angka 2 Perkom No. 1 Tahun 2009, Penilaian awal dilakukan
untuk menilai ada tidaknya kekhawatiran praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat akibat dari rencana penggabungan atau
peleburan badan usaha atau pengambilalihan saham berdasarkan pengukuran derajat konsentrasi pada pasar bersangkutan.
139
Kemudian untuk memastikan perlindungan hukum persaingan usaha agar tidak merugikan masyarakat dan negara terkait akuisisi pengambilalihan diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Dapat Mengakibatkan Terjadinya
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Peraturan merupakan peraturan pelaksana Pasal 28 dan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli danatau Persaingan Tidak Sehat . Garis besar isi Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2010 menyangkut 4
empat hal, yaitu sebagai berikut:
140
1. Cara penilaian akuisisi yang menyebakan praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat Berkenan dengan cara penilaian akuisisi yang menyebabkan praktik
monopoli dan persaingan usaha dilakukan oleh KPPU. KPPU melakukan penilaian terhadap pengambilalihan saham perusahaan
perbankan lain yang berakibat nilai aset danatau nilai penjualannya
139
Perkom No 1 Tahun 2009 tentang Pranofikasi Penggabungan Peleburan dan Pengambilalihan, Pasal 5.
140
Iswi Hariany dkk, Op.Cit, hlm 381
Universitas Sumatera Utara
melebihi jumlah jika nilai aset melebihi tertentu Rp
20.000.000.000.000,00 dua puluh triliun rupiah. Penilaian dilakukan dalam jangka waktu paling lama 90 sembilan puluh hari kerja
terhitung sejak tanggal dokumen pemberitahuan tertulis diterima KPPU secara lengkap. Dalam hal Komisi menemukan adanya dugaan Praktik
Monopoli danatau Persaingan Usaha Tidak Sehat, Komisi akan melakukan tindakan sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang.
141
2. Batas nilai notifikasipemberitahuan,
Berkenaan dengan batas nilai notifikasipemberitahuan dalam pelaksanaan akuisisi oleh perusahaan perbankan dapat dilakukan apabila
jumlah aset danatau nilai penjualan harus melebihi Rp 20.0000.000.000,00 dua puluh Trilliun Rupiah.
142
3. Tata cara pemberitahuan
Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam cara mengisi formulir yang telah ditetapkan oleh Komisi. Formulir tersebut
pada paling sedikit memuat: a.
nama, alamat, nama pimpinan atau pengurus Badan Usaha yang melakukan Pengambilalihan saham perusahaan lain;
b. ringkasan rencana saham perusahaan; dan
c. nilai aset atau nilai hasil penjualan Badan Usaha.
141
PP 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan, dan Pengambilalihan Badan Usaha yang Mengakibatkan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat, Pasal 3Ayat 2 jo
Pasal 9
142
PP 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan, dan Pengambilalihan Badan Usaha yang Mengakibatkan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat, Pasal 5 ayat 3
Universitas Sumatera Utara
Formulir sebagaimana wajib ditandatangani oleh pimpinan atau pengurus Badan Usaha Pengambilalihan saham perusahaan lain
dandilampiri dokumen pendukung yang berkaitan dengan Pengambilalihan saham perusahaan.
4. Konsultasi
Pada proses konsultasi ini perusahaan perbankan yang ingin melakukan konsultasi baik secara lisan maupun tertulis kepada KPPU. Konsultasi
secara tertulis yaitu dilakukan dengan mengisi formulir dan meyampaikaikan dokemen yang diisyaratkan oleh KPPU. Formulir
tersebut kemudian diterima dan dinilai oleh KPPU. Setelah penilaian dilakukan, KPPU memberikan memberikan saran, bimbingan, danatau
pendapat tertulis mengenai rencana akuisisi kepeda perusahaan perbankan dalam jangka waktu paling lama 90 sembilan puluh hari
kerja terhitung sejak tanggal diterimanya formulir dan dokumen secara lengkap. Penilaian yang diberikan oleh KPPU bukan merupakan
persetujuan atau penolakan terhadap rencana pengambilalihan saham perusahaan lain yang akan dilakukan oleh perusahaan perbankan, dan
tidak menghapuskan kewenangan KPPU untuk melakukan penilaian setelah pengambilalihan saham perusahaan lain yang bersangkutan
berlaku efektif secara yuridis.
143
143
PP 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan, dan Pengambilalihan Badan Usaha yang Mengakibatkan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat, Pasal 10
Universitas Sumatera Utara
C. Dampak Hukum Akuisisi Perbankan Terkait Iklim Usaha yang Sehat