BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Akuisisi perusahaan perbankan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Jo. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah
perbuatan hukum yang dilakukan oleh perseroan bank untuk mengambilalih saham suatu peseroan bank yang mengakibatkan beralihnya pengendalian
saham atas perseroaan tersebut. Akuisisi dengan berahlihnya pengendalian saham pada perseroan tersebut merupakan suatu strategi untuk merevitalisasi
perusahaan perbankan baik yang ingin memperbesar usahanya maupun bagi perusahaan perbankan yang ingin meyelamatkan usahanya dari kebangkrutan.
2. Pemangku kepentinganstakeholder dalam akuisisi perusahaan perbankan
yaitu terdiri dari stakeholder internal yakni pemegang saham pemegang saham mayoritas dan pemegang saham mayoritas, dewan komisaris, direksi,
karyawan dan stakeholder eksternal yakni pemerintah, kreditur, debitur, masyarakat. Stakeholder tersebut dilindungi dalam proses akuisisi perusahaan
perbankan karena hak dan kewajipan dari stakeholder tersebut berbenturan dengan pelaksanaan akuisisi oleh perbankan. Perlindungan terhadap
stakeholder tersebut diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992
Universitas Sumatera Utara
Jo.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998,Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat, dan
Undang-Undang lain seperti Undang-Undang Perlindungan Komsumen, Undang-Undang Tenaga Kerja, Peraturan Pemerintah Peraturan Bapepam.
3. Akuisisi pada perusahaan perbankan dapat menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat apabila pada pelaksanaan akuisisi tersebut tidak sesuai dengan pengaturan pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha yang Sehat lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau
Peleburan Badan Usaha dan Pengambililahan Saham Perusahaan yang Mengakibatkan Paraktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Penilaian pada pelaksanaan akuisisi yang dapat menimbulkan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dilakukan oleh Komisi Pengawas
Persaingan Usaha berdasarkan tingkat konsentrasi pasar yang tinggi. Berdasarkan Penilaian KPPU apabila menemukan adanya konsentrasi pasar
yang tinggi, perbankan yang melakukakan akuisisi akan menguasai pasar, dan dapat merugikan pelaku usaha lain yang mengakibatkan pelaku usaha lain
tersebut susah untuk memasuki pasar.
B. SARAN