PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk. PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 For the years ended March 31, 2016 and December 31, 2015 .
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated
x. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
x. Transaction and Balance in Foreign Currency
Dolar Amerika Serikat United States of America Dollar
Euro Eropa European Euro
Yen Jepang Japanese Yen
Dolar Singapura Singapore Dollar
Brunei Dollar Brunei Dollar
Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit
Dinar Aljazair Algeria Dinar
y. Bunga Pinjaman
y. Interest Loans
z. z.
a. a.
b. b.
aa. Goodwill
aa. Goodwill
Lihat catatan 2d See note 2d
118.18
Deferred charges are presented in the statement of financial position at their net value, ie at cost less
accumulated amortization. 9,830.09
Yang dapat
termasuk dalam
beban ditangguhkan
diantaranya : 9,751.19
3,389.35
Interest of loan required to buildmake fixed asset until construction finished shall be borne as an element of
acquisition cost. Interest of Loan so required to finance realty and construction business field shall be borne in
cost of goods sold. Interest for the industrial and commercial business field finance shall be subject to
such other expenses. While interest for investment Independent Power Producer IPP and the like are
capitalized until the assets are substantially completed as directly attributable to the construction of a qualifying
asset. Bunga
atas pinjaman
yang digunakan
untuk membangunmembuat
aset tetap
sampai konstruksi
selesai, dibebankan sebagai unsur harga perolehan. Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan
bidang realty dan konstruksi dibebankan ke harga pokok. Bunga untuk pembiayaan bidang usaha industri dan
perdagangan
dibebankan sebagai
beban lain-lain.
Sedangkan bunga untuk investasi Independent Power Producer IPP dan sejenisnya dikapitalisasi hingga aset
tersebut selesai
secara substansial
karena secara
langsung dapat diatribusikan dengan konstruksi aset kualifikasian.
Goodwill merupakan selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih
Entitas Anak pada saat akuisisi. Goodwill tersebut tidak diamortisasi, namun setiap periode pelaporan dilakukan uji
penurunan nilai. Goodwill represents the excess of which was not
identified between the cost of acquisition over the fair value of net assets of subsidiaries at the time of
acquisition. Goodwill is not amortized, but tested each reporting period decline in value.
Pengurusan legal hak atas tanah. Legal processing of land rights.
As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the exchange rates used were as follows :
Foreign Currency 31 Mar Mar 31
31 DesDec 31 Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan nilai kurs rata-rata antara
kurs jual dan kurs beli yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan per
periode laporan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan
atau dibebankan
pada operasi
periode berjalan.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 , nilai kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai
berikut : Transactions in foreign currencies are recorded in
Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions. At the end of reporting period, monetary
assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah to reflect the average of the
selling and buying rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the last banking transaction date of period.
The resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations.
114.52
117.85 117.85
Biaya ditangguhkan disajikan di Laporan Posisi Keuangan pada nilai bersihnya, yaitu harga perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi. Pembebanan pada periode berjalan dilakukan dengan
metode garis lurus sesuai taksiran masa manfaatnya paling lama 3 tahun. Pembebanan dimulai saat manfaat
dari pengeluaran tersebut mulai terjadi. Loading in the current period is done by straight line
method over their estimated useful lives with a maximum of 3 years. Loading begins when the benefits from such
spending is taking place. 9,830.09
9,751.19
Pengeluaran untuk pendirian suatu segmen dalam tahap pengembangan;
Expenditures for the establishment of a segment in the development stage;
Beban Ditangguhkan Deferred Expense
Deferred expense shall include the following matters: 13,276.00
13,795.00 15,029.77
15,069.68 2016
2015 Mata Uang Asing
3,209.65 nilai penuh
full amount
43
PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk. PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 For the years ended March 31, 2016 and December 31, 2015 .
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated
ab. Revaluasi
ab. Revaluation
ac. ac.
The current income tax is calculated using tax rates in effect at the date of the financial position.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan.
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui
dalam laporan laba rugi komprehenship konsolidasian, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi
atau kejadian yang langsung diakui dalam ekuitas
Beban pajak kini untuk bidang usaha non konstruksi ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam
periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan Liabilitas pajak tangguhan
untuk bidang
usaha non
konstruksi diakui
atas konsekuensi pajak pada tahun mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan Liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset
dan Liabilitas pada tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi
fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa
mendatang. At the time of recording a revaluation, accumulated
depreciation are eliminated building into the gross amount of the asset building, so that the carrying cost is
the fair value of the revaluation of the building.
Deferred income tax is recognized using the balance sheet liability method, for all temporary differences
arising between the tax bases of assets and liabilities with carrying values for each entity.
Revaluation of fixed assets is based on the Regulation of the Minister of Finance No.79PMK.032008 dated May
23, 2008. The difference between the revaluation and the
book value
carrying value
fixed assets
in accordance
with PSAK
1 is
recorded in
Other Comprehensive Income account.
Income tax expense comprises current income tax and deferred
income tax.
Tax is
recognized in
the consolidated
statement of
comprehensive income,
except to the extend that it relates to item recognized directly to equity
Depreciation expense for fixed assets are stated at revalued straight line method depreciation rates are
calculated according to the remaining economic life of the asset.
Income Tax
Pajak penghasilan
tangguhan diakui
dengan menggunakan balance sheet liability methode , untuk
semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk
masing-masing entitas.
Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No.40 Tahun 2009 yang diundangkan pada tanggal 4
Juni 2009 yang merupakan Perubahan revisi atas Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2008 yang telah
diundangkan tanggal 23 Juli 2008 tentang Pajak atas Penghasilan
Dari Usaha
Jasa Konstruksi
sebagai pengganti Peraturan Pemerintah RI No.140 Tahun 2000,
Perseroan sebagai pelaksana konstruksi sesuai pasal 10B Peraturan Pemerintah No.40 tahun 2009 dikenakan tarif
3 final untuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008.
Pada saat pencatatan revaluasi, akumulasi penyusutan bangunan dieliminasi ke dalam jumlah bruto dari aset
bangunan, sehingga harga perolehan tercatat merupakan nilai wajar dari hasil revaluasi atas bangunan tersebut.
Revaluasi aset tetap dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.PMK 79PMK.032008 tanggal 23
Mei 2008. Selisih antara nilai revaluasi dan nilai buku nilai tercatat aset tetap sesuai PSAK 1 dibukukan dalam
perkiraan Pendapatan Komperhensif lainnya.
Beban penyusutan aset tetap yang direvaluasi dicatat berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan
yang dihitung menurut sisa umur ekonomis aset tersebut.
Pajak Penghasilan
Related to the enactment of Government Regulation Republic of Indonesia No.40 Year 2009, which was
enacted on June 4, 2009 which is the change revision of Government Regulation No.51 Tahun 2008, which
was passed July 23, 2008 on Tax on Income From Construction Services as a substitute Government
Regulation No.140 Tahun 2000, the Company as the contractor in accordance with Article 10B of Government
Regulation No.40 of 2009 be charged at 3 final for the contract obtained from August 1, 2008.
Current tax expense for non construction business unit is determined based on taxable income for the period is
calculated based on prevailing tax rates. Deferred tax assets and liabilities to non construction business units
are recognized for tax consequences in the coming year are attributable to differences between carrying amounts
of assets and liabilities for financial reporting with tax bases of assets and liabilities on the reporting date.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are
recognized for temporary differences can be deducted and accumulated tax losses, to the extent it is probable
that can be utilized to reduce taxable income in the future.
44