Teori Etika Lingkungan Ekosentrisme

membentuk batasan – batasan, peraturan – peraturan yang membatasi masyarakat dalam bertindak guna menjaga kelestarian hutan kemenyan. Ketiga, kepercayaan muncul sebagai bentuk dari prilaku jujur, teratur, dan kerja sama berdasarkan norma – norma yang dianut bersama – sama. Dalam Masyarakat Desa Pandumaan, tingkat kepercayaan tinggi, dapat dilihat melalui dibentuknya lembaga sosial yang kokoh seperti Kelompok Tani Kemenyan.

2.2. Teori Etika Lingkungan Ekosentrisme

Ekosentrisme merupakan paham lingkungan yang holistic. Makhluk hidup dan benda – benda abiotik memiliki hubungan yang saling terikat. Tanggung jawab moral berlaku bagi semua realita ekologi. Ekosentrisme juga merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas yang lebih luas. Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup biosentrism, seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya atau ekosentrism Susilo, 2009: 105. Dalam Susilo 2008: 113 ekosentrisme memandang hubungan antara alam dan kehidupan sosial dengan pokok gagasan sebagai berikut : 1. Manusia dan kepentingannya bukan lagi ukuran bagi sesuatu yang lain. Ia tidak hanya melihat spesies manusia saja, tetapi juga memandang spesies Universitas Sumatera Utara lain. Pernyataan ini menunjukkan bahwa paham ekosentrisme ini merupakan kritik terhadap antroposentrisme. 2. Pandangan tentang lingkungan harus bersifat praktis. Artinya, etika ini menuntut suatu pemahaman baru tentang relasi yang etis dalam alam semesta terutama antara manusia dengan makhluk lainnya. Berbeda dengan pandangan antroposentrisme, dari sejarah dan kearifan lokal yang ada menunjukkan bahwa masyarakat Desa Pandumaan Pandumaan memiliki keterikatan terhadap lingkungan. Mereka menganggap bahwa alam dan manusia merupakan satu – kesatuan yang saling bergantungan. Alam bukanlah sesuatu yang keberadaannya memang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga alam memang seharusnya dieksploitasi tanpa memikirkan dampak lingkungan akibat pemanfaatan alam yang tidak seimbang dengan perawatannya. Adanya kesatuan tujuan bahkan nilai- nilai dan tujuan inilah yang membuat massyarakat Desa Pandumaan berusaha untuk menjaga kelestarian hutan kemenyan. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian