Sejarah Desa Pandumaan Modal Sosial Komunitas Petani Kemenyan Dalam Pelestarian Hutan Kemenyan Di Desa Pandumaan, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan

4.2. Sejarah Desa Pandumaan

Desa pandumaan sudah terbentuk sejak zaman penjajahan Belanda, namun pada saat itu sebutan untuk Desa Pandumaan masih dalam istilah batak yaitu Happung kampong dan nagari.setelah zaman penjajahan dan beralih pada masa kemerdekaan akhirnya beberapa Happung kampong digabung menjadi satu desa yaitu Desa pandumaan. Kata Pandumaan berasal dari bahasa batak yaitu maduma, artinya ialah sejahtera, berbudi luhur dan baik hati. Sejak terbentuknya Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2003, kepala desa yang menjabat sudah tiga orang yaitu: 1. Rensus Nainggolan dari tahun 2000 sd 2005 2. Suanto Nainggolan dari tahun 2005 sd 2011 3. Budiman Lumban Batu dari tahun 2011 sd 2016 4.2.1. Letak Dan Keadaan Wilayah Desa Pandumaan terbentuk dari 3 dusun, memiliki luas wilayah 4.681,98 hektar, dengan Perincian sebagai berikut: TABEL 1 No. NAMA DUSUN LUAS SATUAN 1. DUSUN I 1.506,90 HEKTAR 2. DUSUN II 1.678,01 HEKTAR 3. DUSUN III 1.497,07 HEKTAR Desa Pandumaan 4.681,98 HEKTAR Desa Pandumaan berada di sebelah barat daya kantor Camat Pollungdengan batas – batas sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatas dengan : Desa Pansur Batu Universitas Sumatera Utara - Sebelah Selatan berbatas dengan : Desa Aek Nauli I - Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa SipituHuta - Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Simataniari Kecamatan Parlilitan Desa Pandumaan berada pada ketinggian antara ±1.320 meter diatas permukaan laut, dengan iklim rata – rata tropis basah dan tropis kering dengan suhu dingin. 4.2.2. Kondisi Topografi Desa Ketinggian atau topografi merupakan faktor yang penting dalam penyebaran kegiatan pertanian karena masyarakat Pandumaan mayoritas patani, sehingga ketinggian merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pertanian. Ketinggian tempat dari permukaan laut berpengaruh terhadap suhu udara, yaitu setiap naik 100 m suhu akan turun rata – rata 0.6º sehingga makin tinggi suatu tempat menyebabkan daerah tersebut memiliki suhu rendah. Kondisi dan jenis tanah yang terdapat di Desa Pandumaan adalah jenis tanah yang berasal dari tuf andesif yang menghasilkan tanah podsolik yang sifatnya sangat erosif. Dilihat dari tingkat kesuburan di Desa Pandumaan adalah relatif subur dimana tanah yang terdapat di Desa Pandumaan adalah kebanyakan tanah yang banyak mengandung organik, akan tetapi perlu dioptimalkan khususnya tehnik pengelolaan tanah dan budi daya tanaman yang cocok di Desa Pandumaan. Kemudian dari jenis kesesuaian lahan di Desa Pandumaan merupakan lahan yang cocok ditanami padi, tanaman pangan maupun tanaman tahunan seperti kopi , akan tetapi terdapat kecenderungan masyarakatpenduduk Desa Pandumaan Universitas Sumatera Utara mengelola dan membudidayakan tanaman sayur – sayuran seperti tomat dan cabe, yang sebagian besar tidak optimal hasilnya. penanaman padi hanya ditanam di sawah yang sebagian besar sawah mengharapkan air hujan, masyarakat belum beralih menanam padi gogo di perladangan dalam bahasa daerah disebut eme darat, yang pada dasarnya mampu menghasilkan padiberas yang bermutu. Peluang yang dapat diraih Desa Pandumaan khususnya di bidang pertanian adalah pengembangan tanaman perkebunan seperti kopi dan buah – buahan nenas, jeruk, semangka, tiung atau terong belanda, timun dsb, disamping penanaman sayur – sayuran yang pengelolaannya secara optimal dengan menyesuaikan kondisi tanah. TABEL 2 PERUNTUKKAN LAHAN TANAH No. Peruntukkan Lahan Penggunaan Tanah Luas Satuan 1 Persawahan 187,00 Hektar 2 Tegalan Perladangan 178,00 Hektar 3 Perkebunan 2.845,00 Hektar 4 Perumahan Pemukiman 45,10 Hektar 5 Kolam Perikanan 9,50 Hektar 6 Sarana Sosial Rumah Ibadah 5,00 Hektar 7 Sekolah 5,00 Hektar 8 Kantor Desa 0,01 Hektar 9 Jalan Umum 22,50 Hektar 10 Saluran Irigasi 5,60 Hektar 11 Hutan Rakyat 1.379,27 Hektar Desa 4.681,98 4.2.3. Kondisi Demografi Desa Data tahun 2010 -2011, tercatat jumlah penduduk Desa Pandumaan sebanyak 1.100 jiwa. Yang terdiri atas 500 jiwa laki – laki dan 600 jiwa perempuan. Dihitung berdasarkan jumlah kepala keluarga KK, Desa Pandumaan dihuni oleh 294 KK. Universitas Sumatera Utara TABEL 3 KOMPOSISI PENDUDUK DESA PANDUMAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Apabila di tinjau dari sudut pandang komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan profesi, penduduk Desa Pandumaan 90 adalah bertani demikian juga dari segi kepercayaan agama 99,99 persen selainnya adalah agama lain. Penduduk Desa Pandumaan 100 asli suku batak toba, dan tetap menjalankan kehidupan sehari – hari berdasarkan adat – istiadat dan kebiasaan penduduk. 4.2.4. Kondisi Sosial Budaya Dan Ekonomi Penduduk Desa Pandumaan merupakan desa pertanian. Maka hasil ekonomi warga dan mata pencaharian warga sebagian besar adalah bertani, dari jumlah kepala keluarga 294 KK yang ada ± 285 KK 98,00 adalah petani. Selebihnya PNS, TNI Polisi, pedagang, karyawan perkebunan dan lain – lain. Masyarakat Desa Pandumaan sebagian besar dikategorikan miskin dan prasejahtera walaupun tersedia lahan perkebunan dan persawahan yang cukup luas. Jika dirata – ratakan, pengasilan perkapita penduduk per tahun ialah 1.200.000,00, hal ini tentunya tidak mencukupi lagi untuk memenuhi kebutuhsn sehari – hari. No NAMA DUSUN JUMLAH PENDUDUK AGAMA Lk Pr Total Isla m Protestan Katolik Hindu Budha 1 DUSUN I 203 300 503 - 503 - - - 2 DUSUN II 142 198 340 - 340 - - - 3 DUSUN III 155 102 257 - 257 - - - Jumlah 500 600 1.100 - 1.100 - - - Universitas Sumatera Utara Masyarakat Desa Pandumaan sebagian besar lebih mengandalkan hasil perkebunan kemenyan haminjon dalam bahasa batak, hasil persawahan trasisional dan perkebunan tanaman kopi. Pengelolaan perkebunan kopi dan tanaman lainnya dapat diketegorikan kurang maksimal karena SDM, dan modal pertanian yangrelatif besar. Kehidupan masyarakat Desa Pandumaan sangat kental dengan tradisi – tradisi peninggalan leluhur. Upacara – upacara adat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia lahir-dewasa berumah tangga-mati, seperti upacara kelahiran, perkawinan dan upacara – upacara yang berhubungan dengan kematian, hampir selalu dilakukan oleh warga masyarakat. Kegotongroyangan masyarakat masih kuat kebiasaan membantu dan bergotong royong dalam perbaikan jalan, irigasi, pembangunan rumah ibadah, pembangunan rumah penduduk masih tetap dilakukan dan berjalan secara terus menerus. Kondisi kesehatan masyarakat tergolong cukup baik, terutama setelah Pemerintah Humbang Hasundutan menyediakan sarana dan prasarana kesehehatan seperti POSKESDES dan peralatannya, penempatan petugas Kesehatan di desa dsb. Sarana transportasi yang paling banyak dipergunakan warga masyarakat adalah sepeda motor, bahkan sepeda motor dopergunakan oleh masyarakat dalam pengangkutan hasil perkebunan pertanian, ataupun sebagai alat transportasi menuju perkebunan, sedangkan alat transportasi seperti bus sifatnya adalah musiman seperti hari jumat dan hari – hari tertentu. Universitas Sumatera Utara 4.2.5. Kondisi Pemerintahan Desa Unsur penyelenggara Pemerintahan Desa Pandumaan terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa bersama perangkatnya Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa, Pelaksana TeknisLapangan Urusan Pemerintahan, pelaksana Teknis Lapangan Urusan Pembangunan, Pelaksana Teknis Lapangan Urusan Kemasyarakatan, dan Kepala Unsur Kewilayahan Kepala Dusun I, Dusun II, Dusun III. Sedangkan Badan Permusyarawaratan Desa BPD terdiri dari Pimpinan BPD dan Anggota BPD. BPD Pandumaan ada sebanyak 7 orang, yang terdiri Ketua BPD merangkap anggota satu orang, Wakil Ketua BPD merangkap anggota satu orang, Sekrataris BPD merangkap anggota satu orang dan anggota 4 orang. Pada saat ini sarana dan prasarana Pemerintah Desa Pandumaan dapat dikategorikan sudah lengkap, prasarana tersebut meliputi Kantor Kepala Desa berikut sarana dan prasarana lainnya. Lembaga kemasyarakatan desa sampai dengan saat ini yang sudah dibentuk didesa terdiri dari PKK Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Karang Taruna, LPM Desa dan Organisasi kepemudaan lainnya

4.3. Profil informan