terhadap usaha pertanian kemenyan oleh pihak luar berupa alih fungsi hutan kemenyan menjadi perkebunan yang dilakukan oleh PT.TOBA PULP LESTARI
dengan izin yang diberikan oleh pemerintah pusat Kementerian Kehutanan, pihak perusahaan melakukan perluasan areal penanaman hutan tanaman insdustri. Demi
kepentingan perusahaan, hutan kemenyan yang masuk dalam areal konsesi perusahaan ditebangi dan diganti dengan eucalyptus sebagai bahan baku industri
pulp. Alih fungsi dipandang sebagai persoalan masyarakat petani kemenyan tidak hanya di desa pandumaan sipitu huta saja namun ke 13 desa di Kecamatan Pollung
menganggap ini merupakan masalah bersama karena hal ini dianggap mengganggu gugat tanah leluhur tanah adat mereka. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan marga
dan suku menjadi modal sosial masyarakat pandumaan yang bermanfaat untuk pelestarian hutan kemenyan.
3.3. Unit Analisis Dan Informan
3.3.1. Unit Analisis Unit analisis adalah satuan tertentu yang di perhitungkan sebagai subjek
dari penelitian. Adapun yang menjadi unit analisis ataupun objek kajian dalam penelitian ini adalah komunitas petani kemenyan masyarakat Desa Pandumaan.
3.3.2. Informan
Informan penelitian adalah subyek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian
Bungin, 2007: 76 Syarat untuk dijadikan informan kunci adalah mereka yang mempunyai pengetahuan luas tentang kondisi sosial budaya dan ekonomi di
Universitas Sumatera Utara
lokasi. Dengan demikian yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Seorang Kepala Desa Pandumaan,Kecamatan Pollung.
2. Dua orang Tokoh Adat di Desa Pandumaan.
3. 1 orang pengurus kelompok tani
4. 2 orang petani kemenyan
5. 1 orang staff Lembaga yang Mendampingi
3.4. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ataupun mengumpulkan data atau informasi yang dapat menjelaskan serta menjawab
permasalahan penelitian yang bersangkutan secara obyektif. Data penelitian digolonglkan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder.
3.4.1 Data Primer
Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian lapangan, yaitu:
a. Observasi Observasi yaitu pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti
untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian. Dalam penelitian ini, tim peneliti langsung kelapangan dan mengamati kegiatan para petani
kemenyan di hutan.
Universitas Sumatera Utara
b. Wawancara Mendalam in-depth interview secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan yang diwawancarai , dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide
wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama. Dengan demikian kekhasan wawancara mendalam adalah
keterlibatannya dalam kehidupan informan. Metode wawancara mendalam sama seperti metode wawancara lainnya , hanya peran pewawancara dan tujuan
wawancara, peran informan dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Wawancara mendalam dilakukan berkali – kali dengan
membutuhkan waktu yang lama bersama informan dilokasi penelitian bungin,2007:108
Wawancara mendalam yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung pada informan secara mendalam atau mendetail mengenai dinamika modal sosial petani
kemenyan desa pandumaan terhadap kelestarian lingkungan. 3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian dilakukan dengan cara
penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku – buku referens, dokumen, majalah, jurnal, artikel dan
internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Interpretasi Data