Analisis Data Kuantitatif Teknik Analisis Data

43 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang telah dikatakan orang, mencari pola-pola, mengaitkan apa yang dikatakan orang di satu tempat dengan apa yang dikatakannya di tempat lain, dan memadukan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang berbeda- beda Patton, 1990 dalam Donna 2011. Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan cara melihat, memeriksa, membandingkan, dan menafsirkan pola-pola atau tema-tema yang bermakna yang muncul dalam data penelitian Frechtling Sharp, 1997 dalam Donna, 2011. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan kerangka yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman baik untuk studi literature maupun validasi instrumen asesmen. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan kerangka yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman Brannen, 2008 yang terdiri dari tiga fase, yaitu reduksi data data reduction , penyajian data data display , dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Penyajian display data adalah menentukan bagaimana data itu akan disajikan. penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif

2. Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data pada tahap ini menggunakan teknik kuantitatif. Data hasil ujicoba instrumen akan diolah untuk mengetahui apakah instrumen asesmen yang telah dikembangkan dapat mengukur kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak tunarungu usia sekolah. Scoring data artinya peneliti menetapkan nilai numerik pada masing- masing kategori respon untuk setiap pertanyaan pada instrumen yang 44 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan dalam pengumpulan data Creswell, 2010. Scoring pada penelitian ini menggunakan Ms. Excel dengan format yang telah peneliti sediakan, sehingga ketika hasil ujicoba instrumen asesmen bahasa reseptif dan bahasa ekspresif diinputkan, maka secara otomatis hasilnya akan tergambarkan secara jelas pada sebuah diagram. Setelah uji keterlaksanaan dilaksanakan, maka peneliti akan melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas. Yang dimana validitas dan reliabilitas menurut Susetyo 2011 validitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat diinterpretasikan sebagai cerminan sasaran ukur yang berupa kemampuan, karakteristik atau tingkah laku yang diukur melalui alat ukur yang tepat. Sedangkan reliabilitas adalah alat ukur yang hasilnya tidak berubah atau hasilnya relatif sama jika dilakukan pengetesan secara berulang-ulang. Tolak ukur hasil pengembangan instrumen asesmen ini dilihat dari tingkat fungsional kegunaannya instrumen dalam mengungkap kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak tunarungu usia sekolah yang diukur melalui validitas dan reliabilitas instrumen. Menurut Sugiyono 2011 menyebutkan bahwa uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi content dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Sedangkat reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. a. Validitas Instrumen penelitian dapat dikatakan baik jika instrumen tersebut valid. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan susatu instrumen karena suatu instrumen yang validsahih mempunyai validitas tinggi Arikunto, 2010. 45 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hasil data, informasi serta tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruk yang dapat mengukur setiap item atau butir-butir dalam instrumen. Menurut Djaali dan Pudji 2008 validitas konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa-apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan. Proses validasi sebuah instrumen harus dilakukan melalui penelaahan atau justifikasi pakar atau melalui penilaian sekelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau konten dari variabel yang hendak diukur. Validitas ini akan menghasilkan sebuah instrumen yang telah dikembangkan. Untuk mengetahui kriteria tingkat validitas dari sebuah instrumen asesmen ini menggunakan studi Delphie yang dilakukan oleh beberapa ahli yang memberi penilaian terhadap butir-butir instrumen yang peneliti kembangkan, kemudian direvisi kembali sampai butir-butir instrumen dalam asesmen disetujui oleh seluruh ahli pada bidang pendidikan kebutuhan khusus. Setelah instrumen di judgement, kemudian validitasnya dihitung dengan menggunakan rumus: P = F x 100 keterangan: P = persentase N F = Jumlah cocok N = Jumlah penilai Hasil perhitungan validitas terlampir b. Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui hasil konsistensi dari sebuah instrumen yang telah dikembangkan. Pengujian reliabilitas 46 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest stability, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu sugiyono, 2011. Setelah instrumen divaliditas, maka langkah selanjutnya ialah menghitung reliabilitas. Instrumen tidak hanya memerlukan ke valid an tetapi harus teruji juga kereliabilitasannya. Arikunto 2010; 221 mengemukakan bahwa dapat dikatakan reliabilitas jika suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan internal consistency, yang dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali. Instrumen asesmen bahasa reseptif dan bahsa ekspresif dihitung dan dianalisis dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach . Perhitungan reliabilitas dengan rumus alpha cronbach menganggap semua butir tes dalam suatu perangkat ukur adalah setara satu sama lainnya. Perhitungan alpha Cronbach menggunakan variansi, yaitu variansi skor responden dan variansi skor butir Susetyo, 2011. Rumus yang digunakan pada pengujian reliabilitas ini adalah: ρ α = � �− 1 − ∑� � 2 � � 2 Keterangan : ∑� � = jumlah seluruh variansi butir � = variansi skor responden � = Jumlah butir yang setara ρ α = koefisien reliabilitas A = skor responden B = skor butir 47 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk menghitung koefisien reliabilitas menggunakan rumus alpha Cronbach, maka terlebih dahulu memerlukan perhitungan variansi total skor responden A, dengan rumus: � = �∑ 2 − ∑ 2 � 2 Sedangkan rumus untuk varian butir ialah: Σ σB 2 = ∑ � 2 � − ∑ � 2 �² Keterangan : ∑ � = jumlah kuadrat seluruh butir ∑ � = jumlah total skor butir kuadrat N = jumlah seluruh responden Dengan klasifikasi reliabilitas Derajat Reliabilitas Interpretasi 0,90 ≤ ᵣ₁₁ ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,70 ≤ ᵣ₁₁ ≤ 0,90 Tinggi 0,40 ≤ ᵣ₁₁ ≤ 0,70 Sedang 0,20 ≤ ᵣ₁₁ ≤ 0,40 Rendah ≤ ᵣ₁₁ ≤ 0,20 Sangat rendah Tabel 3.3 klasifikasi reliabilitas 48 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Penjelasan Istilah Penelitian