40
Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK
TUNARUNGU USIA SEKOLAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
g Proses ini kembali diulang sampai para pembuat keputusan
telah mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna mencapai kesepakatan untuk menentukan satu alternatif solusi atau
tindakan terbaik
2. Pengumpulan Data Kuantitatif
Data kuantitatif ini disusun berdasarkan hasil studi Delphi yang telah disusun sebelumnya, sehingga memperoleh hasil sebuah instrumen
asesmen perkembangan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak tunarungu usia sekolah. Untuk mengetahui sejauh mana fungsionalitas
instrmen asesmen ini atau reliabilitas yang tinggi, maka untuk mengukur reliabilitas instrumen asesmen bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada
anak tunarungu usia sekolah ini diperlukan data kuantitatif hasil uji coba, Uji coba ini dilakukan pada 3 SLB tunarungu di Kota Bandung.
a. Pemilihan Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. . Purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penarikan sampel bertujuan ini peneliti pilih
berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan peneliti. Adapun sampel dalam penelitian yaitu anak tunarungu usia sekolah yang
bersekolah di SLB tunarungu kota Bandung.
b. Teknik dan Instrumen
Teknik pengumpulan data pada tahap ini menggunakan angket. Angket yang tercantum didalam instrumen asesmen dan disusun
dalam rangka memperoleh data dari guru akan instrumen asesmen dalam mengukur bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak
tunarungu usia sekolah yang telah diujicobakan sebelumnya. Agar
41
Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK
TUNARUNGU USIA SEKOLAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
peneliti dapat menilai ketergunaan atau fungsionalitas dari instrumen asesmen bahasa resptif dan bahasa ekspresif yang telah disusun, maka
peneliti memerlukan validitas yang sebelumnya telah diperoleh dari kelompok
delphie.
Kemudian peneliti memerlukan taraf kepercayaan atau reliabilitas yang tinggi, maka untuk mengukur realibilitas
instrumen asesmen bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak tunarungu usia sekolah tersebut diperlukan data kuantitatif hasil
penilaian guru kelas melalui angket yang menunjukkan kelayakan terhadap instrumen asesmen tersebut atau dapat terlihat dari hasil uji
coba instrumen bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada saat di
lapangan.
Adapan bagan instrumen pengumpulan data, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada table dibawah ini : N
o Sumber Data
Jenis Data Teknik
Pengumpulan Instrumen
1. Anak
tunarungu usia sekolah
Proses pembelajaran dan bahasa reseptif dan bahasa
ekspresif Observasi
Pedoman Observasi
2. Guru
Proses pembelajaran dan hasil asesmen
Observasi dan wawancara
Pedoman observasi dan
wawancara
42
Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK
TUNARUNGU USIA SEKOLAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3. Orang tua
Kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif
menurut orang tua Observasi
Pedoman wawancara
4. Guru Kelas
Ketergunaan instrumen asesmen bahasa reseptif dan
bahasa ekspresif pada anak tunarungu usia sekolah
Tes Angket
Tabel 3.1 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data kuantitatif, maka hasil pengisian instrumen tersebut dikuantifikasikan dengan menggunakan Ms. Excel yang kriteria
penilaiannya seperti ; mandiri, dengan bantuan, dan belum mampu. Dari hasil ujicoba tersebut maka akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai
perkembangan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak tunarungu usia sekolah pada yang dapat dilihat dari sebuah grafik.
E. Teknik Analisis Data