Variabel Independen Bebas Definisi Konsep Variabel

48 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Penjelasan Istilah Penelitian

1. Definisi Konsep Variabel

a. Variabel Independen Bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah pengembangan instrumen asesmen. Kamus Besar Bahasa Indonesia 2015 menyebutkan bahwa pengembangan yaitu proses, cara, perbuatan mengembangkan, atau suatu upaya untuk meningkatkan mutu, dan i nstrumen in·stru·men instrumén n 1 alat yg dipakai untuk me-ngerjakan sesuatu spt alat yg dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia; perkakas; 2 sarana penelitian berupa seperangkat tes dsb untuk mengumpul-kan data sbg bahan pengolahan; 3 alat-alat musik spt piano, biola, gitar, suling, trompet; 4 ki orang yg dipakai sbg alat diperalat orang lain pihak lain; 5 dokumen resmi spt akta, surat obligasi. Sedangkan asesmen berasal dari bahasa Inggris to assess kk.menaksir; Assessment kb:taksiran. Moh. Amin 1995 mengemukakan tentang perlunya asesmen dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus. Menurut Lerner 1988 dalam Abdurrahman 2003: 46 mengemukakan asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak tersebut. Asesmen adalah proses sistematis dalam mengumpulkan data seorang anak. Dalam konteks pendidikan asesmen berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan Rochyadi, 2005. Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan instrumen asesmen merupakan 49 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu butir-butir instrumen yang dikembangkan sesuai dengan aspek-aspek perkembangan tertentu yang mengacu pada sebuah teori perkembangan beserta dengan tugas perkembangannya. Setiap aspek perkembangan pada individu, terutama anak tunarungu terdapat teori- teori khusus yang membahas perkembangan tersebut. Maka instrumen asesmen ini disesuaikan dengan teori-teori para ahli dalam setiap aspek perkembangan tersebut. b. Variabel Dependen Terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif anak tunarungu usia sekolah. Menurut Tilton dalam Yuwono, 2009, hlm. 61 mengemukakan “bahasa reseptif adalah kemampuan pikiran manusia untuk mendengarkan bahasa bicara dari orang lain dan menguraikan hal tersebut dalam gambaran mental yang bermakna atau pola pikiran, dimana dipahami dan digunakan oleh penerima ”. Dapat disimpulkan bahwa bahasa reseptif adalah kemampuan anak untuk mengenal dan bereaksi terhadap tingkah laku seseorang, terhadap kejadian lingkungan sekitarnya, mengerti maksud mimik dan nada suara dan akhirnya mengerti kata-kata yang diucapkan seseorang. Fungsi reseptif dapat terlihat dengan adanya reaksi terhadap suara. Dalam gangguan bahasa reseptif, anak tidak memahami apa yang dibicarakan atau makna kata yang disampaikan. Yuwono 2009, hlm. 66, mengungkapkan “bahasa ekspresif diartikan sebagai kemampuan anak dalam menggunakan bahasa baik secara verbal, tulisan, symbol, isyarat ataupun gesture ”. Dapat disimpulkan bahwa bahasa ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual menulis, memberi tanda atau auditorik. Fungsi bahasa ekspresif adalah kemampuan anak mengutarakan pikirannya, dimulai dari komunikasi preverbal sebelum 50 Annisa Nugraha Wahidah, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu anak dapat berbicara, komunikasi dengan ekpresi wajah, gerakan tubuh, isyarat, dan akhirnya dengan menggunakan kata-kata atau komunikasi verbal. Dalam gangguan berbahasa ekspresif, anak mengalami kesulitan mengekspresikan dirinya dan mengungkapkan keinginannya, sehingga sering terjadi kesalahan dalam berkomunikasi.

2. Definisi Operasional Variabel