Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan

22 No Sub Kegiatan Sasaran Anggaran Rp. Juta Lokasi Pangan dan Gizi 3 Analisis FSVA 1 Peta FSVA 600,00 Pusat 4 Kajian Responsif dan Antisipatif Ketersediaan Pangan danKerawanan Pangan 1 judul 450,06 Pusat 5. Analisis Neraca Bahan Makanan NBM 34 laporan 2.038,10 34 propinsi 6. Pemantauan Ketersediaan dan kerawanan pangan 32 Laporan 8.799,27 Pusat dan 30 provinsi 7. SOLID 14 pstpropkab 205.780,00 Pusat, 2 Prop, 11kab Jumlah 253.034,60 Pada Tahun 2016, Desa Mandiri Pangan tidak didanai lagi oleh APBN dan diharapkan dapat direplikasi oleh APBD, sedangkan Kawasan Mandiri Pangan KMP yang mencakup 5 desa tetap dibiayai oleh APBN. Disamping itu, Peningkatan Kesejahteraan Petani Kecil SOLID di Maluku dan Maluku Utara dilaksanakan oleh Pusat Ketersediaan dan Kerawanan yang sebelumnya di Sekretariat Badan dengan pertimbangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Untuk mengurangi gap pembinaan kepada kaum laki-laki dengan perempuan pada kegiatan KMP dan SOLID, maka perlu diimplementasikan Pengarusutamaaan Gender PUG dengan baik dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.

B. Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan

Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan diarahkan untuk mengupayakan pengalokasian pangan kepada masyarakat secara efektif dan efisien melalui analisis dan koordinasi kebijakan, serta mendorong terciptanya stabilitas harga pangan di tingkat produsen dan konsumen. Subkegiatan yang akan 23 dilaksanakan adalah : 1 Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat, 2 Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat; 3 Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat; 4 Panel Harga Pangan Nasional dan Pemantauan Harga dan Pasokan Pangan HBKN; 5 Pemantauan Pasokan, Harga, Distribusi dan Cadangan Pangan; 6 Kajian Responsif dan Antisipatif Distribusi Pangan; serta 7 Kajian Distribusi Pangan. Rencana alokasi anggaran kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan Tahun 2016 sebesar Rp. 206.958.000.000,-. Adapun volume output dan lokasi masing-masing subkegiatan seperti terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sasaran, Alokasi Anggaran, dan Lokasi Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan TA. 2016 No Sub Kegiatan Sasaran Anggaran Rp. Juta Lokasi 1. Pengembangan Usaha Pangan MasyarakatToko Tani Indonesia 500 Gap 1.000 TTI 152.000,00 Pusat, 33 prop. 2. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat 341Gap. 35.571,00 27 provinsi sentra produksi pangan, 3. Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat 54 Lumbung 1.604,00 4 provinsi 4. Panel Harga Pangan Nasional dan Pemantauan Harga dan Pasokan Pangan HBKN 35 Laporan 11.805,80 Pusat dan 34 provinsi 5. Pemantauan Pasokan, Harga, Distribusi dan Cadangan Pangan 3 Laporan 4.493,68 Pusat 6. Kajian Responsif dan Antisipatif Distribusi Pangan 1 Laporan Pusat 7. Kajian Distribusi Pangan 1 Laporan 649,82 Pusat Jumlah 206.958,00 24 Pada Tahun 2016 ada kegiatan prioritas dalam mendukung stabilisasi harga pangan untuk memantapkan Upsus padi, jagung dan kedelai, yaitu Pengembangan Usaha Pangan MasyarakatPUPM yang bermitra dengan Toko Tani Indonesia TTI. Tujuan kegiatan ini adalah menciptakan stabilisasi harga di tingkat gapoktanprodusen dan stabilisasi harga di tingkat konsumen pada beberapa TTI. Kegiatan tersebut merupakan pengembangan TTI pada tahun 2015. Untuk memantapkan upaya tersebut setiap gapoktan diberikan bantuan pemerintah berupa stimulan pengadaan pangan dan bantuan transport serta pengemasan ke tingkat konsumen. Kegiatan prioritas berikutnya yaitu Penguatan LDPM yang merupakan upaya stabilisasi harga pangan pokok di tingkat produsen dan penguatan cadangan pangan dalam masa panen raya maupun paceklik melalui pemberdayaan Gapoktan selama 3 tahun. Pada tahun pertama diberikan bantuan pemerintah untuk membangun sarana penyimpanan gudang, menyediakan cadangan pangan, dan memasarkanmendistribusikanmengolah gabahberas hasil produksi petani anggotanya, meningkatkan pendapatan petanigapoktan dan meningkatkan akses pangan. Tahun kedua diberikan bantuan pemerintah sebagai tambahan modal usaha pada unit usaha distribusipemasaranpengolahan unit cadangan pangan, dan tahun ketiga berupa pembinaan untuk memperkuat manajemen gapoktan untuk menjadi gapoktan mandiri dan berkelanjutan dalam mengelola unit-unit usahanya sehingga tidak tergantung kepada bantuan pemerintah. Untuk mengantisipasi masa paceklik dan permasalahan kerawanan pangan, dilakukan pemberdayaan kelompok lumbung untuk pengelolaan cadangan pangan selama 3 tahun. Pada tahun pertama untuk pembangunan fisik lumbung dibiayai oleh dana alokasi khusus DAK sub bidang Pertanian, serta tahun kedua dan ketiga diberikan dana bantuan pemerintah untuk pengisian cadangan pangan dan penguatan kapasitas kelembagaan. Untuk memberikan masukan bagi pimpinan dalam menetapkan kebijakan distribusi, harga, serta cadangan pangan pemerintah daerah dan masyarakat, dilakukan Panel Harga Pangan Nasional dan Pemantauan Harga dan Pasokan Pangan HBKN, Pemantauan pasokan, harga, distribusi dan cadangan pangan serta Kajian Distribusi Pangan.

C. Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan