21
A. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan
Kegiatan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan diarahkan untuk mengupayakan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau serta
mengurangi jumlah penduduk rawan pangan melalui pemberdayaan masyarakat. Kegiatan tersebut dibagi dalam 7 tujuh subkegiatan yang meliputi : 1 Pengembangan
Kawasan Mandiri Pangan; 2 Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi SKPG; 3 Analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
Food Security and Vulnerability Atlas
FSVA Provinsi; 4 Kajian Responsif dan Antisipatif Ketersediaan dan Kerawanan Pangan; 5 Analisis Neraca Bahan Makanan; 6 Pemantauan Ketersediaan
dan Kerawanan Pangan; serta 7 Peningkatan Kesejahteraan Petani Kecil SOLID. Kawasan Mandiri Pangan pada daerah rawan pangan sesuai peta FSVA serta
kawasan perbatasan, kepulauan, Papua dan Papua Barat masih dilanjutkan. Pendampingan pada tahap penumbuhan dan diberikan dana bantuan pemerintah dengan
terlebih dahulu dilakukan evaluasi sehingga berhak untuk memperoleh dana bantuan pemerintah berikutnya.
Untuk analisis ketersediaan, akses pangan dan kerawanan pangan dilaksanakan analisis FSVA di 34 provinsi, sistem kewaspadaan pangan dan gizi, analisis neraca
bahan makanan serta kajian responsif dan antisipatif ketersediaan dan kerawanan pangan. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai informasi yang relevan bagi pimpinan
dalam menetapkan kebijakan ketersediaan pangan, penanganan rawan pangan dan akses pangan secara tepat dan cepat. Untuk mengawal pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat dilaksanakan pembinaan pemantauan dan evaluasi secara periodik. Rencana anggaran kegiatan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan
Rawan Pangan pada Tahun 2016 sebesar Rp. 253.034.600.000,- yang terbagi dalam 7
tujuh subkegiatan dengan volume output, besarnya anggaran dan lokasi kegiatan seperti terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Sasaran, Alokasi Anggaran, dan Lokasi Kegiatan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan TA. 2016
No Sub Kegiatan
Sasaran Anggaran
Rp. Juta Lokasi
1 Pengembangan Kawasan
Mandiri Pangan 190 Kawasan
28.644,50 30 provinsi, 141 kabkota
2 Sistem Kewaspadaan
35 Lokasi 6.382,00 Pusat, 34 provinsi,
22
No Sub Kegiatan
Sasaran Anggaran
Rp. Juta Lokasi
Pangan dan Gizi 3
Analisis FSVA 1 Peta FSVA
600,00 Pusat 4
Kajian Responsif dan Antisipatif Ketersediaan
Pangan danKerawanan Pangan
1 judul 450,06 Pusat
5. Analisis Neraca Bahan
Makanan NBM 34 laporan
2.038,10 34 propinsi
6. Pemantauan
Ketersediaan dan kerawanan pangan
32 Laporan 8.799,27 Pusat dan 30
provinsi
7. SOLID
14 pstpropkab
205.780,00 Pusat, 2 Prop, 11kab
Jumlah 253.034,60
Pada Tahun 2016, Desa Mandiri Pangan tidak didanai lagi oleh APBN dan diharapkan dapat direplikasi oleh APBD, sedangkan Kawasan Mandiri Pangan KMP
yang mencakup 5 desa tetap dibiayai oleh APBN. Disamping itu, Peningkatan Kesejahteraan Petani Kecil SOLID di Maluku dan Maluku Utara dilaksanakan oleh
Pusat Ketersediaan dan Kerawanan yang sebelumnya di Sekretariat Badan dengan pertimbangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Untuk mengurangi gap pembinaan kepada kaum laki-laki dengan perempuan pada kegiatan KMP dan SOLID, maka perlu diimplementasikan Pengarusutamaaan
Gender PUG dengan baik dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.
B. Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan