cvii Pada penelitian ini hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa wanita
yang sudah menopause mempunyai risiko 7,2 kali lebih besar untuk terjadinya PJK dibandingkan yang belum menopause 95 CI 2,1-24,8.
b. Penuaan
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa kelompok umur ≥66 tahun
mempunyai risiko 6,0 kali lebih besar untuk terjadinya PJK dibandingkan kelompok umur 66 tahun 95 CI 2,1-17,2.
Perkembangan aterosklerosis meningkat secara bermakna pada usia 65 tahun atau lebih, tanpa memperhatikan jenis kelamin maupun etnis. Meskipun
aterosklerosis dan insidens angina stabil yang hanya disebabkan oleh ateroklerosis saja tidak tampak meningkat sesudah usia 65 tahun, namun sebagian besar
serangan jantung onset baru aterosklerosis disertai trombosis timbul sesudah usia 65 tahun, khususnya pada wanita, dan angka mortalitas PJK meningkat hampir
secara eksponensial dengan usia pada usia lanjut.
32
c. Inaktivitas fisik
Inaktivitas fisik doubles risiko terjadinya penyakit jantung dan meningkatkan risiko hipertensi hingga 30. Inaktivitas fisik juga melipatduakan
risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan stroke.
lxxi
Suatu meta-analisis besar memperlihatkan bahwa orang-orang yang aktif secara fisik adalah 50-70 lebih kecil probalitasnya dibandingkan orang-orang
inaktif untuk terka PJK.
lxxii
Pada penelitian ini ditemukan bahwa wanita usia 45 tahun yang mempunyai kebiasaan duduk
≥3,25 jamhari inaktivitas fisik terbukti berpengaruh
cviii meningkatkan risko terjadinya PJK 4,1 kali lebih besar dibandingkan wanita yang
mempunyai kebiasaan duduk 3,25 jamhari. Hasil analisis multivariat ini 95 CI 1,7-9,9 sesuai dengan beberapa penelitian yang menunjukkan ada hubungan
terbalik antara intensitas aktivitas fisik dengan risiko PJK, walaupun belum dapat diterangkan kaitannya secara langsung. Alameda Country Study yang mengamati
selama 17 tahun usia lanjut berumur 60-94 tahun menyimpulkan bahwa usia lanjut “bermalas-malasan pada waktu luang” berkaitan dengan mortalitas karena PJK .
53
d. Diabetes mellitus
Hasil analisis multivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya riwayat diabetes mellitus mempunyai risiko 3,9 kali lebih besar untuk terjadinya
PJK dibandingkan tidak ada riwayat diabetes mellitus 95 CI 1,6-9,6. Hal ini sesuai dengan hasil meta-analisis sepuluh penelitian prospektif yang menunjukkan
bahwa wanita dengan diabetes, terutama diabetes tipe II, mempunyai risiko relatif 2,58 kali lebih besar untuk mortalitas akibat PJK RR=2,58, 95 CI, 2,05-3,26.
44
Diabetes mellitus merupakan suatu faktor risiko yang lebih powerful bagi wanita dibandingkan laki-laki. Mortalitas akibat PJK 3-7 kali lebih tinggi pada
wanita penderita diabetes dibandingkan dengan 2-4 kali pada laki-laki penderita diabetes.
5
The Framingham Study menemukan bahwa diabetes melipatduakan risiko age-adjusted untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler baik pada laki-laki
maupun wanita.
e. Riwayat hipertensi