xlviii
2.5.4. Sindroma metabolik
Pasien dengan sindroma metabolik mempunyai risiko 2,07 kali lebih besar untuk menderita PJK OR=2,07, 95 CI, 1,66-2,59 dibandingkan pasien yang
tidak mengalami sindroma metabolik. Pasien dengan sindroma metabolik, tanpa diabetes memiliki prevalensi PJK 13,9, dan pasien dengan sindroma metabolik
disertai diabetes memiliki prevalensi PJK 19,2.
xlvi
2.5.5. Merokok
Merokok adalah suatu faktor risiko mayor untuk timbulnya aterosklerosis, yang dapat dimodifikasi. Merokok, secara sinergis ditambah faktor-faktor risiko
lain akan meningkatkan kejadian PJK. Interaksi sinergistik yang kuat timbul antara hiperkolesterolemia dan merokok dalam genesis infark miokard.
32
Risiko PJK akan meningkat, walaupun hanya dengan paparan minimal 5 batang rokokhari. Merokok juga secara sinergis memperbesar risiko PJK jika
ditambah dengan penggunaan kontrasepsi oral, terutama pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun, dan dapat menyebabkan menopause lebih awal.
22
Data dari the Nurses’ Health Study NHS memperlihatkan suatu hubungan antara konsumsi nikotin dan risiko PJK pada wanita. Data yang
dikumpulkan selama lebih dari 25 tahun menunjukkan bahwa wanita yang dulunya perokok mempunyai risiko 1,5 kali lebih besar, wanita yang merokok 1-
14 batang perhari berisiko 3 kali lebih besar, dan wanita yang merokok lebih dari 14 batang per hari berisiko 5,5 kali lebih besar untuk menderita PJK.
xlvii
Penelitian Sargent 2004, menyimpulkan bahwa peraturan untuk tidak merokok dalam masyarakat dan di tempat kerja kemungkinan berhubungan
xlix dengan suatu efek terhadap morbiditas akibat penyakit jantung. Selama 6 bulan
peraturan tidak boleh merokok ini dilaksanakan, jumlah admisi rumah sakit karena infark miokard akut turun secara bermakna -16 admisi, 95 CI -31—0,3,
yaitu dari rata-rata 40 admisi selama bulan yang sama pada tahun sebelumnya menjadi 24 admisi setelah 6 bulan peraturan dijalankan secara efektif.
xlviii
The Münster Heart Study menyimpulkan bahwa merokok berhubungan dengan perubahan profil lipid lebih besar pada wanita, dan fibrinogen lebih
besar pada pria. Bagaimanapun, perubahan ini hanya suatu bagian kecil dari peranan merokok dalam meningkatkan risiko PJK.
xlix
Meskipun merokok tidak begitu konsisten dihubungkan dengan keseluruhan insidens PJK pada wanita, namun kedua jenis kelamin menunjukkan
peningkatan kemungkinan mengalami infark miokard.
30
2.5.6. Gaya hidup diet, obesitas, inaktivitas fisik