Kesimpulan Saran Standar Mutu Kelapa Sawit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

- Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap sampel Palm Kernel PK maka diperoleh kadar minyak : 14 Februari 201550,97 ; 24 Februari 201551,49 ; 25 Februari 201550,24 . - Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap sampel Palm Kernel PK maka diperoleh kadar minyak sebagai berikut: PKM Press I 11,9 - 12,2 ; PKM Press II7,8 – 8,16 ; PKM B99 7,9 - 8,10 ; PKM AAW 8,0 - 8,23 .

5.2. Saran

- Sebaiknya harus ada pengawasan di setiap kondisi mesin digunakan dalam pengepressan. - Mengontrol kadar kotoran cake yang keluar dari niagara filter, agar tidak banyak minyak yang terbuang. - Dan setiap hari harus dianalisa kandungan minyak yang terdapat dalam inti maupun ampasnya sehingga dapat memaksimalkan kandungan minyak yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelapa Sawit Dan Minyak Sawit 2.1.1. Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit Elaeis guinensis jack berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan yaitu Brazil karena lebih banyak ditemukan spesies kelapa sawit dihutan Brazil dibandingkan dengan Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit hidup subur diluar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Papua Nugini. Bahkan mampu memberikan hasil produksi per hektar yang lebih tinggi. Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1848 Fauzi, 2008.

2.1.2. Minyak Sawit

Seperti minyak yang lain, minyak sawit tersusun dari unsur-unsur C, H dan O. Minyak ini terdiri dari fraksi pada saat fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang. Penyusun fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh, antara lain asam miristat 1, asam palmitat 45, dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair tersusun dari asam lemak tidak jenuh yang terdiri dari asam oleat 39 dan asam linoleat 11. Komposisi tersebut ternyata agak berbeda jika dibandingkan dengan minyak inti sawit dan minyak kelapa. Perbedaan jenis asam lemak penyusunnya dan jumlah rantai asam lemak yang membantu trigliserida dalam minyak sawit dan minyak inti sawit menyebabkan kedua jenis minyak tersebut mempunyai sifat yang berbeda dalam kepadatan. Minyak sawit dalam suhu kamar Universitas Sumatera Utara bersifat setengah padat, sedangkan pada suhu yang sama minyak inti sawit berbentuk cair Tim Penulis, 2000.

2.1.3 Inti Sawit Dan Minyak Inti Sawit

Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel uap, arang, pengeras jalan dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti sawit Palm Kernel Oil. Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak,protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya disebut minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya yang kaya protein digunakan sebagai bahan makanan ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44 – 53 Mangoensoekardjo, 2003. Tabel 2.1. Komposisi Inti Sawit Ketaren, 1986 Komponen Jumlah Minyak 47-52 Air 6-8 Protein 7,5 – 9,0 Selulosa 5 Abu 2 Minyak inti sawit merupakan trigliserida campuran, yang berarti bahwa gugus asam lemak yang terikat dalam trigliserida – trigliserida yang dikandung lemak ini jenisnya lebih dari satu. Jenis asam lemaknya meliputi C6 asam kaproat sampai C18 jenuh asam stearat dan C18 tak jenuh asam oleat dan asam linoleat Winarno, 1991.Selain minyak sawit mentah, minyak kelapa sawit dapat Universitas Sumatera Utara dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit Palm Kernel OilPKO dan sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa sawit Palm Kernel MealPKM. Minyak inti sawit memiliki rasa dan bau yang khas. Minyak mentahnya mudah sekali menjadi tengik bila dibandingkan dengan minyak yang telah dimurnikan. Titik lebur dari minyak inti sawit adalah berkisar antara 25 °C – 30°C Sitinjak, 1983. Di Indonesia pabrik yang menghasilkan minyak inti kelapa sawit dan bungkil inti kelapa sawit adalah pabrik Ekstraksi minyak kelapa sawit di Belawan – Deli Ketaren, 1986.

2.1.4. Bungkil Inti Kelapa Sawit

Bungkil inti kelapa sawit adalah inti kelapa sawit yang telah mengalami proses ekstraksi dan pengeringan. Bungkil inti kelapa sawit dapat digunakan sebagai makanan ternak. Minyak inti kelapa sawit dan bungkil inti kelapa sawit tersebut hampir seluruhnya di ekspor Ketaren,1986. Bungkil inti kelapa sawit PKM adalah ampas yang berasal dari sisa produksi kernel. PKM dapat digunakan sebagai pakan ternak. Selain itu, PKM juga diekspor ke pasar Asia, Australia maupun Eropa. Biasanya permintaan pasar Asia memilki kriteria suhu diatas 50 – 60 °C, tetapi untuk permintaan pasar Eropa suhu diatur ≤50 °C. Untuk menghindari kerusakan akibat mikroorganisme, maka inti sawit harus segera dikeringkan dengan suhu 80 ℃. Setelah kering, inti sawit dapat dipak atau diolah lebih lanjut, yaitu diekstraksi sehingga menghasilkan minyak inti sawit Palm Kernel Oil, PKO. hasil samping pengolahan minyak inti sawit adalah bungkil inti sawit Kernel Oil Cake, KOC yang dimanfaatkan untuk Universitas Sumatera Utara pakan ternak. Sedangkan tempurung dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sebagai pengeras jalan, atau dibuat arang dalam industri pabrik bakar aktif. Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu dari PKO adalah air , Free Fatty Acid, warna, bilangan iodide. Semua faktor - faktor ini perlu di analisis untuk mengetahui mutu dari minyak inti kelapa sawit tersebut. Minyak sawit yang baik yaitu yang berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning terang serta muda dipucatkan Tim Penulis, 2000.

2.2. Standar Mutu Kelapa Sawit

Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu minyak inti sawit adalah air dan kotoran, asam lemak bebas, bilangan peroksida dan daya pemucatan. Faktor-faktor lain adalah titik cair, kandungan gliserida padat, refining lose, plasticity dan spreadability, sifat transparan, kandungan logam berat dan bilangan penyabunan. Semua faktor-faktor ini perlu di analisis untuk mengetahui mutu minyak inti kelapa sawit. Minyak sawit yang baik, berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning terang serta muda dipucatkan. Bungkil inti sawit diinginkan berwarna relative terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tidak berubah. Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebasnya serendah mungkin lebih kurang 2 persen atau kurang, bilangan peroksida dibawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau jernih,dan kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam Ketaren, 1986. Akhir-akhir ini minyak sawit berperan cukup penting dalam perdagangan dunia. Berbagai industri, baik pangan maupun non pangan, banyak menggunakannya Universitas Sumatera Utara sebagai bahan baku. Berdasarkan peranan kegunaan minyak sawit itu, maka mutu dan kualitasnya harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas ini. Di dalam perdagangan kelapa sawit, istilah mutu sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua arti. Yang pertama adalah mutu minyak sawit dalam arti benar-benar murni dan tidak tercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak sawit dalam arti yang pertama dapat ditentukan dengan menilai sifat-sifat fisiknya, antara lain titik lebur, angka penyabunan, dan bilangan yodium. Sedangkan yang kedua, yaitu mutu minyak sawit dilihat dalam arti penilaian menurut ukuran. Dalam hal ini syarat mutunya diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu Internasional, yang meliputi kadar asam lemak bebas, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Dalam dunia perdagangan, mutu minyak sawit dalam arti yang kedua lebih penting Tim Penulis,1996. Tabel 2.2. Standar Mutu Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit Dan Inti Sawit Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan, 1989 Fauzi, 2008 Karakteristik Minyak Sawit Inti Sawit Minyak Inti Sawit Keterangan Asam Lemak bebas 5 3,5 3,5 Maksimal Kadar Kotoran 0,5 0,02 0,02 Maksimal KadarZat Menguap 0,5 7,5 0,2 Maksimal Bilangan Peroksida 6 meq - 2,2 meq Maksimal Bilangan Iodine 44-58 mggr - 10,5 – 18,5 mggr - Kadar Logam Fe Cu 10 ppm - - - Lovibond 3 – 4 R - - - Kadar Minyak - 47 - Maksimal Kontaminasi - 6 - Maksimal Kadar Pecah - 15 - Maksimal Universitas Sumatera Utara

2.3. Manfaat Kelapa Sawit

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Air Inti Sawit dengan Menggunakan Alat Moisture Balance dan Kadar Minyak Inti Sawit dengan Ekstraksi Sokletasi di PTPN IV Medan

5 100 47

Analisa Kehilangan Minyak ( Oil Losses ) Pada Fiber Dari Hasil Pengepresan Screw Press Dengan Menggunakan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. Multimas Nabati Asahan

73 305 50

Pengaruh Penambahan Cake Terhadap Oil Content PKM (Palm Kernel Meal) Di Pk Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan

5 51 50

Penentuan Kadar Minyak Pada PK (Palm Kernel), PKM (Palm Kernel Meal), dan PKC (Palm Kernel Cake) Di PT.Industri Kelapa Sawit Nusantara IV Kebun Pabatu

7 96 43

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SUHU PENYIMPANAN PKM (PALM KERNEL MEAL) TERHADAP KUALITAS MUTU PKM PADA PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN.

0 2 32

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 12

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 2

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 3

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 16

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 1