BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kelapa Sawit Dan Minyak Sawit 2.1.1. Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit Elaeis guinensis jack berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari
Amerika Selatan yaitu Brazil karena lebih banyak ditemukan spesies kelapa sawit dihutan Brazil dibandingkan dengan Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa
sawit hidup subur diluar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Papua Nugini. Bahkan mampu memberikan hasil produksi per hektar yang
lebih tinggi. Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1848 Fauzi, 2008.
2.1.2. Minyak Sawit
Seperti minyak yang lain, minyak sawit tersusun dari unsur-unsur C, H dan O. Minyak ini terdiri dari fraksi pada saat fraksi cair dengan perbandingan
yang seimbang. Penyusun fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh, antara lain asam miristat 1, asam palmitat 45, dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair
tersusun dari asam lemak tidak jenuh yang terdiri dari asam oleat 39 dan asam linoleat 11. Komposisi tersebut ternyata agak berbeda jika dibandingkan
dengan minyak inti sawit dan minyak kelapa.
Perbedaan jenis asam lemak penyusunnya dan jumlah rantai asam lemak yang membantu trigliserida dalam
minyak sawit dan minyak inti sawit menyebabkan kedua jenis minyak tersebut mempunyai sifat yang berbeda dalam kepadatan. Minyak sawit dalam suhu kamar
Universitas Sumatera Utara
bersifat setengah padat, sedangkan pada suhu yang sama minyak inti sawit berbentuk cair Tim Penulis, 2000.
2.1.3 Inti Sawit Dan Minyak Inti Sawit
Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel
uap, arang, pengeras jalan dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti sawit Palm Kernel Oil. Proses pengolahan inti sawit
menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna
cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak,protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya disebut minyak inti sawit dan
ampas atau bungkilnya yang kaya protein digunakan sebagai bahan makanan ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44 – 53 Mangoensoekardjo,
2003.
Tabel 2.1. Komposisi Inti Sawit Ketaren, 1986
Komponen Jumlah
Minyak 47-52
Air 6-8
Protein 7,5 – 9,0
Selulosa 5
Abu 2
Minyak inti sawit merupakan trigliserida campuran, yang berarti bahwa gugus asam lemak yang terikat dalam trigliserida – trigliserida yang dikandung
lemak ini jenisnya lebih dari satu. Jenis asam lemaknya meliputi C6 asam kaproat sampai C18 jenuh asam stearat dan C18 tak jenuh asam oleat dan asam
linoleat Winarno, 1991.Selain minyak sawit mentah, minyak kelapa sawit dapat
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit Palm Kernel OilPKO dan sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa sawit Palm
Kernel MealPKM. Minyak inti sawit memiliki rasa dan bau yang khas. Minyak mentahnya
mudah sekali menjadi tengik bila dibandingkan dengan minyak yang telah dimurnikan. Titik lebur dari minyak inti sawit adalah berkisar antara 25
°C – 30°C Sitinjak, 1983. Di Indonesia pabrik yang menghasilkan minyak inti kelapa sawit
dan bungkil inti kelapa sawit adalah pabrik Ekstraksi minyak kelapa sawit di Belawan – Deli Ketaren, 1986.
2.1.4. Bungkil Inti Kelapa Sawit