Layanan Terintegrasi dan Terdesentralisasi Sesuai Kondisi Setempat

misalnya udah positif dikatakan ODHA, biar nggak takut lagi untuk terus memeriksakan atau berobat secara rutin. Karena ada loh, yang udah dibilang ODHA, tapi bisa perlahan-lahan sembuh. Kita punya pasien kaya gitu. Informan 10 Keterlibatan? Saya maksudnya mbak? Saya sering dipanggil sama dr. Indra tapi ya sekali waktu katanya ada grup sharing untuk sesama ODHA. Iya mbak, saya rutin datang kesini tapi semenjak renovasi ya saya ngga gitu sering.

2.3 Layanan Terintegrasi dan Terdesentralisasi Sesuai Kondisi Setempat

Matriks 8. Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan Layanan Skrining TB-HIV Informan Pernyataan Informan 2 Skrining TB ada. Terlaksana dengan baik. Jadi semua penderita HIV kita test TB, semua penderita TB kita test HIV. Itu kolaborasi. Itu ada, selalu kita lakukan. Berjalan dengan baik. Itu pas abis konseling pasca tadi ya, langsung dilakukan skrining itu tadi. Informan 3 Ada. Kita ada skrining TB. Informan 4 Ada. Petugas TB kita secara langsung. Jadi kan apabila pasien TB langsung memeriksakan TBnya. Apabila positif dan juga positif HIV, HIV nya dulu yang diobatin kemudian TBnya. Tapi kalau dia positif TB saja, ya TB nya kita obati secara tuntas. Informan 5 Skrining TB sama apa tadi itu konseling tes HIV ya ada. Jadi pelaksanaannya kita test apa dia positif TB atau tidak. Kalau misalnya ada kasus dia juga ternyata HIV, maka kita lakukan tindakan untuk pengobatan HIV yang diselingi nantinya untuk TB nya. Pastinya lah kalo konseling itu ada. Karena setelah seseorang yang sudah postif TB atau HIV ya, biasanya dia akan ketakutan mau ngambil langkah apa selanjutnya. Informan 6 Skrining TB ada, pelaksanaannya udah cukup bagus. Informan 7 Skrining TB ada. Kita memakai alat skrining ya pake kuesioner yang sederhana untuk tanda dan gejalanya. Matriks 9. Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan Terapi ARV Informan Pernyataan Informan 2 Terapi ARV kita belum ada Informan 3 ARV kita belum izin dilaksanakan. Tapi ada kerja sama dengan Universitas Sumatera Utara yang di padang bulan. Kita saling roker juga. mereka pun gitu, kalo ada kesulitan dia lempar ke kita juga. Tapi bukan ARV, mungkin yang lain. Informan 4 ARV itu didapat di pelayanan tingkat lanjut contohnya puskesmas yang sudah membuka layanan HIV, kalau kita belum. Jadi kita biasanya merujuk ke RS, ke salah satu RS yang bekerja sama dengan kita contohnya RS Pirngadi, RS Bhayangkara, RS Haji dan RS Adam Malik. Informan 5 ARV kita ngga ada ya, karena biasanya kita merujuk ke rumah sakit. Informan 6 Kalo pemberian ARV kita belum ada. Paling nanti kita rujuk ke RS yang kita udah kerja sama buat dikasi ARV. Informan 7 ARV disini ngga ada dek. Paling nanti dari sini buat surat rujukan terus ditindak lanjuti di fasyankes tingkat lanjutan. Matriks 10. Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV Informan Pernyataan Informan 2 Konseling dan tes HIV itu pasti ada lah. Itu salah satu program ya, namanya VCT. Itu VCT suatu kegiatan dimana seorang pasien atau klien atau pelanggan itu mendapatkan proses konseling pre test dulu. Diberikan pemahaman apa itu penyakit HIV, bagaimana penanganannya, gejalanya dan tanda serta bagaimana mengetahui seseorang itu terinfeksi HIV, kalau dia sudah paham terus dilakukan test, sesudah test hasilnya itu pun sebelum diberitahukan dilakukan lagi konseling pasca test untuk mempersiapkan secara psikis si pasien siap menerima hasilnya apakah itu positif ataupun negatif termasuk tindak lanjutnya kalau hasilnya positif atau negatif seperti apa. Untuk yang inisiatif petugas juga ada, artinya saat pasien berobat misalnya di layanan KIA atau KB itu ya termasuk ibu hamil, kita inisiatif buat tes HIV. Ada. Kasus yang ketika dia periksa ternyata HIV.Kemudian di layanan IMS juga ada, pasien IMS juga disarankan untuk tes HIV. Itu sudah dilakukan lah. Informan 3 Konseling dan Tes HIV juga ada. Ada dua tipe pasien yang datang berobat kesini, satu dia datang sendiri satunya emang berobat disini ya. Yang datang sendiri tadi untuk memeriksakan HIV nah ini kita langsung tempatkan dia di KTS ya atau VCT untuk konseling sebelum tes namanya konseling pra tes oleh Universitas Sumatera Utara konselor ya bisa dari tim bisa saya atau biasanya dr.Indra yang emm menghandle. Nah kalau pasien setuju, ambil darah, tes darahnya, baru kasih hasilnya dilakukan lagi konseling pasca test tergantung hasil nya tadi, positif apa ngga. Kalau yang memang berobat disini dan kita curiga kayanya ini ada risiko tinggi kena HIV, nah kita kasih informasi buat dites. Terutama untuk ibu hamil juga kita sarankan biar tes HIV Informan 4 Konseling dan Tes HIV ada, lancar dengan baik, ruangannya ada. Kebetulan saat ini kan enggak karena lagi renov tu. Biasanya ada. Kalau pasien yang disini, kalau kita temukan dia ada resiko terkena HIV ya, kita langsung kasih pilihan buat dites. Kalau VCT itu tadi kan, pasien yang direkomendasikan sama kader datang sendiri. Dia mau tes berdasarkan keinginan dia ya. Informan 5 Konseling ini dilakukan sama konselornya ya. Saya di bagian perawatan atau pengobatannya jadi. Informan 6 Kalo konseling ama test HIV disini udah tersedia. Ruangan laboratoriumnya juga ada buat test, ruang konseling juga ada. Alurnya kurang tau juga. Informan 7 Konseling dan test HIV ada. Ya saya memang di bagian pemeriksaan. Jadi yang datang ke saya itu ya pasien yang udah melalui tahap tahap itu tadi yang akhirnya mengambil keputusan mau diperiksa. Kita ambil darah, kita tes darahnya, kita beri hasilnya. Itu aja.

2.4 Paket Layanan HIV Komprehensif yang Berkesinambungan