Potensi Alam GAMBARAN UMUM SUMBERDAYA ALAM DESA SOSOR DOLOK

31

BAB III GAMBARAN UMUM SUMBERDAYA ALAM DESA SOSOR DOLOK

3.1 Potensi Alam

Ada banyak potensi alam yang terpendam di Sosor Dolok yang jika dikembangkan berpeluang menjadi destinasi tujuan wisata yang mampu mensejahterahkan masyarakat dengan tidak mengabaikan kelestarian lingkungan. Hanya perlu pola pengembangan yang terstruktur dan pengembangan yang baik. Masing-masing potensi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persawahan Persawahan di desa Sosor Dolok masih bersifat asli, alamiah, dan indah dengan batu-batu yang menambah cirri khas tersendiri. Persawahan di desa Sosor Dolok berbentuk datar dan terasering. Luas nya adalah 50 ha atau 12 dari luas lahan yang ada di Sosor Dolok. Pengerjaan sawah yang masih tradisional dan lahannya hanya dimanfaatkan untuk menanam padi. Persawahan dengan latar pegunungan ini menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari kota. Persawahan di desa tersebut diharapkan agar dipertahankan sesuai fungsinya agar rasa nyaman dan nuansa pedesaan nya menjadi tawaran yang luar biasa untuk pengunjung. Gambar persawahan di Desa Sosor Dolok yang dihiasi oleh batu-batu Gambar 3.1 Sawah bentuk terasering Gambar 3.2 Sawah bentuk datar Sumber : Dokumentasi penulis, 17 Desember 2015 2. Perkebunan Salah satu perkebunan yang menjadi ciri khas Sosor Dolok adalah perkebunan kopi di atas tanah berbatu. Luas lahannya berkisar 60 ha atau 14 dari luas lahan yang ada di Sosor Dolok. Pemandangan perkebunan di desa tersebut memberikan pemandangan yang melimpah bagi para pengunjung dengan produktifitas kopi yang melimpah. Gambar perkebunan kopi di Desa Sosor Dolok Gambar 3.3 Kebun bentuk miring Gambar 3.4 Kebun bentuk datar Sumber : Dokumentasi penulis, 17 Desember 2015 3. Air Terjun Potensi ekologis yang dimiliki oleh desa Sosor Dolok adalah air terjun yang belum terjamah yang bernama air terjun Sampuran Efrata. Air terjun tersebut tingginya 26 meter dan lebar 10 meter. Berada 17 km dari pusat kota. Pasokan airnya berasal dari hutan Baniara, Desa Partungko Naginjang. Air terjun tersebut dihiasi dengan pepohonan yang hijau, dan hamparan pertanian yang luas menjadi pemandangan yang indah, nyaman, teduh dan sejuk. Pengunjung dapat melihat darimana air terjun mengalir hingga jatuh dan mengalir kembali sampai Danau Toba. Daerah ini sudah dikunjungi oleh wisatawan domestic dan mancanegara hanya saja belum tertata rapi dengan lahan kosong disekitarnya yang masih luas, sekitar 25 ha. Gambar perkebunan kopi di Desa Sosor Dolok Gambar 3.5 Aliran Air Terjun Efrata Gambar 3.6 Air Terjun Efrata Sumber : Dokumentasi penulis, 17 Desember 2015 4. Kawasan Hutan Hutan merupakan anugerah Tuhan yang harus dimanfaatkan dengan baik untuk kelangsungan hidup baik secara langsung tangible dan tidak langsung intangible. Hutan yang ditumbuhi oleh pinus dengan hutan rakyat berkisar 250 ha atau 57 dari luas lahan di desa tersebut. Keberadaan hutan sangat lah memberi manfaat positif bagi masyarakat yaitu sebagai sumber mata air mineral yang dikelola secara alami dengan melibatkan unsur pendidikan dan dukungan terhadap usaha konservasi dan usaha peningkatan pendapatan masyarakat. Adapun kegiatan ekowisata yang cocok dikembangkan di desa tersebut adalah kegiatan mendaki gunung hiking, perkemahan camping dan pemotretan photo-hunting. Sejarah desa Sosor Dolok menunjukkan bahwa masyarakat pendahulu mendaki gunung untuk dapat menempuh desa diatas nya yaitu Desa Partungko Naginjang. Dengan demikian daerah tersebut sangat lah layak dikembangkan ditambah lagi pesona air terjun sampuran beserta pemandangan yang membius mata pengunjung. Gambar Kawasan Harian dari atas Gambar 3.7 Kawasan Harain Gambar 3.8 Paparan alam Harian Sumber : Dokumentasi penulis, 17 Desember 2015 5. Menara Pandang Tele Menara pandang tele adalah tempat yang dibangun untuk memandang semua keindahan alam kawasan Danau Toba, Gunung Pusuk Buhit, dari tempat ini kita akan memandang paparan sawah, aliran sungai hingga mencapai Danau Toba, bentangan alam Pulau Samosir dan kelok an dari tiap ruas jalan tele. Menara pandang ini berjarak sekitar 15 km dari pusat kota dengan kondisi jalan yang sudah lebar dan baik dan tersedia penginapan yang bersih dan nyaman. Gambar Menara Pandang TELE dan sekitarnya Gambar 3.9 Kawasan M enara Pandang Gambar 3.10 Menara Pandang Tele Sumber : Dokumentasi penulis, 17 Desember 2015

3.2 POTENSI EKOWISATA