MENARA PANDANG TELE POTENSI EKOWISATA ANALISIS KEKUATAN,KELEMAHAN,PELUANG DAN HAMBATAN

4.4 KAWASAN HUTAN

Hutan merupakan anugerah Tuhan yang harus dimanfaatkan dengan baik untuk kelangsungan hidup baik secara langsung tangible dan tidak langsung intangible. Hutan yang ditumbuhi oleh pinus dengan hutan rakyat berkisar 250 ha atau 57 dari luas lahan di desa tersebut. Keberadaan hutan sangat lah memberi manfaat yang positif bagi masyarakat yaitu sebagai sumber mata air mineral yang dikelola secara alami dengan melibatkan unsur pendidikan dan dukungan terhadap usaha konservasi dan usaha peningkatan pendapatan masyarakat PAD. Adapun kegiatan ekowisata yang cocok dikembangkan di desa tersebut adalah kegiatan mendaki gunung hiking, perkemahan camping dan pemotretan photo-hunting. Sejarah desa Sosor Dolok menunjukkan bahwa masyarakat pendahulu mendaki gunung untuk dapat menempuh desa diatas nya yaitu Desa Partungko Naginjang. Dengan demikian daerah tersebut sangat lah layak dikembangkan ditambah lagi pesona air terjun sampuran beserta pemandangan yang membius mata pengunjung.

4.5 MENARA PANDANG TELE

Menara pandang tele adalah tempat yang dibangun untuk memandang semua keindahan alam kawasan Danau Toba, Gunung Pusuk Buhit, dari tempat ini kita akan memandang paparan sawah, aliran sungai hingga mencapai Danau Toba, bentangan alam Pulau Samosir dan kelok an dari tiap ruas jalan tele. Menara pandang ini berjarak sekitar 15 km dari pusat kota dengan kondisi jalan yang sudah lebar dan baik dan tersedia penginapan yang bersih dan nyaman.

4.6 POTENSI EKOWISATA

Setiap potensi yang ada di desa Sosor Dolok mulai dari kawasan persawahan, perkebunan, air terjun Efrata, kawasan hutan dan menara pandang tele sebaiknya dikembangkan menjadi ekowisata. Hal ini sesuai dengan pengertian ekowisata seperti yang dinyatakan oleh Suprayitno 2008 bahwa ekowisata adalah suatu model pengembangan wisata alam yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah yang masih memiliki nilai 50 belum layak. Hal itu sesuai dengan pernyataan Karsudi dkk 2010 yang menyatakan bahwa tingkat kelayakan 33,3-66,6 berarti belum layak untuk dikembangkan. Dengan demikian, sangat diperlukan adanya pembenahan aksebilitas dan akomodasi sehingga mendukung pelayanan bagi wisatawan. Untuk daerah Sosor Dolok permasalahan potensi ekowisata sangatlah berpeluang yang menjadi kendalanya adalah akomodasi dan aksebilitas yang belum dimaksimalkan secara utuh.

4.7 ANALISIS KEKUATAN,KELEMAHAN,PELUANG DAN HAMBATAN

SWOT Kawasan Sosor Dolok merupakan kawasan yang memiliki pesona alam, persawahan, pegunungan, menara pandang dan pesona atraksi wisata. Adapun analisis SWOT antara lain: 1. KEKUATAN Strenght : Kekuatan yang dimiliki oleh kawasan Sosor Dolok adalah : Kondisi alam yang sangat indah. Dukungan masyarakat sekitar obyek yang sangat baik, kebersihan alam sangat terjaga. A. Keanekaragam Atraksi Wisata Karakteristik dan keadaan Sosor Dolok memang berbeda dengan kawasan pariwisata lainnya dengan kata lain air terjun nya memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh kawasan lain. Kelebihan khasnya yaitu : air terjun ini memiliki panorama yang sangat memukau, aneka tumbuhan yang selalu hijau dan menghiasi sepanjang aliran sungai yang mengalir dari hutan menuju kawasan Danau Toba, terdapat adanya lapangan yang luas atau tempat bermain yang masih alami, adanya pepohonan dan rumput yang hijau yang sangat mempesona dan masih alami. Kesemuanya itu masih didukung oleh adanya upacara budaya masyarakat setempat. B. Kondisi Jalan Kawasan Harian mempunyai wilayah yang luas, sehingga membutuhkan jaringan-jaringan jalan yang cukup baik untuk menghubungkan antar wilayah. Jalan Provinsi dan Kabupaten yang dimiliki sudah diperkeras dengan aspal dan kondisinya cukup baik. Keadaan semacam ini tentu saja sangat mendukung kenyamanan wisatawan dalam melakukan perjalanan menuju Sosor Dolok. Disamping itu keindahan alam yang sangat mempesona dengan karakter khas berupa area persawahan, perkebunan, bentangan Danau Toba dan pegunungan akan menemani wisatawan dalam perjalanannya. 2. KELEMAHAN Weaknesses Kelemahan yang ada pada obyek wisata Sosor Dolok : Letak yang kurang strategis, akses jalan menuju obyek yang tidak bagus, belum begitu dikenal wisatawan domestik maupun manca negara, rendahnya sumber daya manusia disekitar obyek. Jumlah obyek wisata yang banyak di Kabupaten Samosir saat ini tidak diimbangi dengan upaya pengembangan yang maksimal. Sebagian besar obyek wisata di Harian tergolong masih belum berkembang, atau sedang dikembangkan. Dibandingkan dengan obyek wisata lain objek wisata ini masih jauh tertinggal. Hal ini terlihat dari kurang tersedianya fasilitas sarana dan prasarana di sejumlah obyek wisata meskipun di sebagian obyek wisata sudah ada sarana dan prasarana tetapi masih kurang dalam perawatannya. Dalam pengelolaan sarana maupun prasarana, fasilitas, maupun pemasaran obyek di Sosor Dolok masih sangatlah kurang. Kelemahan-kelemahan yang perlu diperhatikan di kawasan obyek wisata, Sosor Dolok antara lain : A. Fasilitas dan Sarana Prasarana Adalah area parkir, fasilitas MCK, sarana ibadah, penyediaan tempat berjualan sarana komunikasi, tourism Information Center TIC , keamanan sarana air bersih,dan akomodasi . B. Sarana Transportasi dan Jarak Pencapaian Wilayah Harian yang luas dengan akses jalan aspal yang cukup baik. Akan tetapi kondisi jalan menuju obyek-obyek wisata masih sangat kurang memadai serta terbatasnya transportasi umum untuk mencapai lokasi obyek wisata. Jarak yang jauh dan kondisi jalan menuju antar lokasi obyek dari jalan utama inilah yang mana dapat menurunkan minat wisatawan dalam melakukan perjalanan ke lokasi-lokasi obyek wisata yang ada di Sosor Dolok. Kebanyakan wisatawan yang datang ke Sosor Dolok menggunakan sarana transportasi umum agak kesulitan dalam mencapai ke lokasi Obyek Wisata air terjun Efrata, dikarenakan sarana transportasi umum hanya sampai di terminal Pangururan dan loket bus. C. Sumber Daya Manusia SDM Jumlah penduduk di sekitar kawasan obyek wisata Sosor Dolok termasuk dalam territorial Kecamatan Harian. Masyarakat Desa Sosor Dolok masih tergolong rendah atau kurang produktif. Jika dilihat secara umum dan luas, masyarakat Sosor Dolok tergolong masih rendah tingkat pendidikannya, hal ini dapat dilihat dari table di bawah ini : Sebagaimana terlihat dari data atas, persentase terbesar pendidikan berkisar antara SD dan SLTP. Selain itu yang bekerja di bidang pariwisata masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini penduduk belum siap untuk menanggapi tuntutan dalam memajukan potensi obyek wisatanya. Pengelolaan yang selama ini dilakukan masih menggunakan cara tradisional sehingga sangat kurang mampu dalam mengikuti perkembangan jaman terutama keinginan pasar wisata. Penanganan masalah manajemen dan promosi sampai saat ini belum menggunakan metode terbaru sehingga kemajuan wisata yang diperoleh kurang maksimal dan jauh dari apa yang diharapkan. Penyuluhan, pelatihan, dan pembinaan organisasi masyarakat terutama terutama bidang kepariwisataan, belum terlaksana dengan baik, hal ini mengakibatkan masyarakat di kawasan Sosor Dolok kurang minat dan kesadarannya akan potensi yang terkandung dalam pengembangan obyek wisata.Pengelolaan obyek ekowisata itu sendiri sangat kurang memahami arti sebuah arti pelayanan wisata di dalam kawasan ini. Hal ini terbukti dengan tidak adanya penjaga atau karyawan di obyek wisata. Sehingga wisatawan yang ingin menikmati pesona wisatanya akan kecewa dikarenakan tidak ada yang memberikan pelayanan. 3. PELUANG Opportunities Peluang yang terdapat pada obyek wisata adalah: Alam bahari yang nyaman dan panorama yang indah, dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata, dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional,jiwa kewirausahaan masyarakat sekitarnya sudah baik, sudah ada rencana pengembangan obyek wisata oleh pihak pemerintah dan pihak pengelola, bisa menambah pendapatan pemerintah daerah. Kabupaten Samosir telah merencanakan membuka hubungan dengan kabupaten-kabupaten yang masih dalam satu propinsi . Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat membuka peluang untuk menarik minat wisatawan baik domestik maupun luar negeri untuk berkunjung menikmati pesona obyek wisata di Kabupaten Samosir. Upaya kerjasama tersebut mencakup dalam bidang pariwisata terutama untuk promosi dan pengadaan paket wisata sehingga dalam hubungan kerjasama tersebut dapat mendukung kunjungan wisatawan di masing-masing daerah, kabupaten Samosir. Kabupaten Samosir memang banyak obyek wisata yang berorientasi pada wisata alam dan budaya. Pemerintah objek meningkatkan penampilan obyek wisata ini dengan pembangunan-pembangunan fisik baru. Akan tetapi di sisi lain kejenuhan wisatawan yang terlalu sering menyaksikan dan menikmati obyek wisata buatan sehingga timbul minat untuk menikmati suasana alam yang masih asli dan khas, salah satunya air terjun Efrata yang mempunyai potensi untuk menangkap kecenderungan ini. Minat tersebut disajikan dengan bersama atraksi minat khusus yang mana secara otomatis dapat meningkatkan nilai jual obyek wisata. Jumlah wisatawan yang mengunjungi Objek Tujuan Wisata tergolong besar, hal ini memberikan berbagai macam jenis peluang pekerjaan kepada penduduk sekitar, yaitu sektor dagang dan jasa. Hal ini penduduk sekitar dapat memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan, seperti kios souvenir, rumah makan, serta penginapan. Pemerintah sendiri juga meningkatkan sarana dan prasarana penunjang. Mati, seperti sarana jalan. Untuk pihak swasta juga ada gerakan untuk memberikan investasi-investasi di dalam pengembangan . 4. ANCAMAN Threats Hambatan yang terdapat pada obyek wisata Sosor Dolok : Meskipun keadaan alamnya bagus, akan tetapi kondisi jalan menuju lokasi obyek wisata belum baik, aksesibilitas belum begitu baik karena belum semua roda kendaraan dapat melewatinya, kurangnya pemasaran dan promosi wisata yang dilakukan, dana pengembangan obyek wisata yang masih sangat terbatas.Hambatan nya berupa : a. Persaingan dengan daerah lain Hampir seluruh daerah di Indonesia pasti meningkatkan potensi obyek wisatanya, yang sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan daerah. Hal ini diperjelas lagi dengan adanya Undang –Undang otonomi daerah dimana pengembangan wisata yang gencar disetiap daerah maka tidak dapat dipungkiri akan berakibat adanya persaingan antar daerah dalam menarik kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya. Yang dikhawatirkan akan muncul persaingan yang tidak sehat antar daerah, untuk itulah peran aktif pemerintah pusat sangat penting untuk meminimalisir gejala tersebut. Persaingan antar obyek wisata diharapkan mampu meningkatkan kreativitas- kreativitas yang mampu mendongkrak potensi yang ada disuatu obyek wisata. b. Perilaku Negatif Wisatawan Terhadap Obyek Wisatawan yang berkunjung disuatu obyek wisata, khususnya wisatawan domestik selama ini diketahui kurang memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan, perawatan sarana prasarana dan fasilitas di dilokasi obyek yang masih berkembang, sebagai contoh air terjun Efrata di Kabupaten Samosir termasuk rawan terhadap gangguan wisatawan, sebagai contoh adanya coretan-coretan pada dinding karang, banyak wiatawan yang mengambil pasir dan tumbuhan untuk dibawa pulang sebagai cinderamata. Hal ini akan berakibat hilangnya keaslian dan keindahan pantai sehingga keindahan pesona pantai yang berorientasi pada keaslian wisata alam pantai lambat tidak akan bisa dinikmati kembali.

4.8 STRATEGI PENGEMBANGAN