Klasifikasi Coliform Tabel 2.1: Famili, Genera dan Species Beberapa Coliform Umum

2.4.3. Klasifikasi Escherichia coli

Klasifikasi Ilmiah Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Ordo : Eubacteriales Family : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Species : Escherichia coli Tabel 2.4: Klasifikasi Keempat Galur Escherichia coli Galur Tempat Infeksi Penyakit Mekanisme Patogen Entero Toksigenic Escherichia coli ETEC Usus Kecil Traveller’s diarrehea, tinja berair, kram perut, mual, subfebris Enterotoksin LT dan ST Entero Invasif Escherichia coli EIEC Usus Besar Shigella-like diarrehea, Tinja berair-berdarah- berlendir, kram perut, dan demam. Invasi dan destruksi jaringan sel epitel Entero Pathogenic Escherichia coli EPEC Usus kecil Diare infantile, mirip salmonellosis dengan demam, mual dan muntah Perlengketan dan perusakan sel epitel Entero Haemorrhagic Escherichia coli EHEC Usus besar Kolitis hemoragik, nyeri perut hebat, diare berair dilanjutkan dengan pengeluaran banyak darah Verotoksin sitotoksin SLT I dan II Sumber: Buku Ajar Ilmu Gizi: Keracunan Makanan, 2009.

1. Entero Toxigenic Escherichia coli ETEC

Golongan pertama disebut Entero Toxigenic Escherichia coli ETEC adalah nama yang diberikan kepada sekelompok Escherichia coli yang menghasilkan racun khusus yang merangsang lapisan usus untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan, sehingga menghasilkan diare. ETEC pertama kali diakui sebagai penyebab penyakit diare manusia pada tahun 1960. Ini telah muncul sebagai bakteri penyebab utama diare di negara berkembang. Setiap tahun, sekitar 210 juta kasus dan 380.000 kematian terjadi, terutama pada anak-anak, menurut Center for Disease Control CDC, ETEC merupakan penyebab paling umum dari traveller’s diarrehea dan anak-anak di negara maju, seperti Amerika Serikat. Infeksi ETEC dapat menyebabkan diare berair dan kram perut. Strain bakteri ini mengeluarkan toksin LT dan ST. Faktor-faktor permukaan untuk perlekatan sel bakteri pada mukosa sel usus penting di dalam patogenesis diare, karena bakteri harus melekat pada sel epitel mukosa usus sebelum bakteri mengeluarkan toksin. Demam, mual tanpa muntah, mengigil, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, nyeri otot dan kembung juga dapat terjadi tetapi kurang umum. Penyakit berkembang 1-3 hari setelah terkena dan biasanya berlangsung 3-4 hari. Beberapa infeksi mungkin memakan waktu 1 minggu atau lebih untuk menyelesaikan. Gejala jarang berlangsung lebih dari 3 minggu. Kebanyakan pasien sembuh dengan langkah-langkah dukungan dan tidak memerlukan rawat inap atau antibiotik.

2. Entero Invasif Escherichia coli EIEC

Menurut CDC, golongan kedua disebut Entero Invasif Escherichia coli EIEC, dimana sel-sel Escherichia coli mampu menembus dinding usus dan menimbulkan kolitis radang usus besar atau gejala seperti disentri. Bakteri menginvasi sel mukosa, menimbulkan kerusakan sel dan terlepasnya lapisan mukosa. Ciri khas diare yang disebabkan oleh strain EIEC adalah tinja mengandung darah, mukosa dan nanah. Waktu inkubasi 8-44 jam rata-rata 26 jam dengan gejala demam, sakit kepala, kejang perut dan diare berdarah.

3. Entero Pathogenic Escherichia coli EPEC

Menurut CDC, golongan ketiga disebut Entero Pathogenic Escherichia coli EPEC merupakan bakteri penyebab diare persisten yang dapat berlangsung 2 minggu atau lebih. Menyebar ke manusia melalui kontak dengan air yang terkontaminasi atau hewan yang terinfeksi dan umum di negara-negara berkembang. Di negara-negara industri, frekuensi