2.8. Uji Biokimia
Metabolisme merupakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup. Proses metabolisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme Biosintesis yaitu reaksi biokimia yang merakit molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks.
Misalnya pembentukkan protein dari asam amino. Secara umum proses anabolik membutuhkan energi. Sedangkan katabolisme yaitu reaksi biokimia yang
memecah atau menguraikan molekul-molekul kompleks menjadi molekul- molekul yang lebih sederhana. Proses katabolik melepaskan energi yang
dibutuhkan oleh selWaluyo, 2004. Aktivitas metabolisme tidak terlepas dari adanya enzim. Berdasarkan
tempat bekerjanya, bakteri memiliki juga jenis enzim yaitu endoenzim dan eksoenzim. Endoenzim yaitu enzim yang berkerja dalam sel. Sistem endoenzim
selain bersifat anabolik dapat juga bersifat katabolik.sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan ke luar sel dan berdifusi ke dalam media. Sebagian besar
eksoenzim bersifat hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim menguraikan molekul kompleks menjadi molekul yang molekul-molekul yang lebih sederhana.
Molekul-molekul yang lebih kecil ini kemudian dapat memasuki sel dan digunakan untuk kepentingan selWaluyo, 2004.
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Selain
itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi Waluyo, 2004.
E. coli adalah suatu bakteri gram negative berbentuk batang, bersifat anaerobic fakultatif, dan mempunyai flagella peritrikat. E. coli dibedakan atas
sifat serologinya berdasarkan antigen o somatic, K kapsul dan H flagella Fardiaz,1992 Medium selektif yang dapat digunakan untuk mengisolasi E.coli
misalnya DHL Desoxycholate Hydrogen Sulfide Lactose agar atau MacConkey
Agar. Koloni E.coli pada DHL dan MacConkey Agar berwarna merah dan dikelilingi oleh areal yang menunjukkan pengendapan bile. E.coli akan
menfermentasi laktosa di dalam medium menjadi asam, sehingga mengakibatkan terjadinya pengendapan bile dan penyerapan indikator merah netralFardiaz,1992
Uji-uji biokimia
yang dilakukan
terhadap E.
coli termasuk
karakteristik pertumbuhan pada agar TSI Triple Sugar Iron dan agar SIM Sulfite Indole Motility atau LIM Lysine Indole Motility. Uji-uji biokimia
ditujukan untuk menunjukkan E.coli dan bakteri-bakteri lainnya yang mempunyai sifat-sifat hamper sama, yaitu Klebsiella dan Enterobacter Fardiaz,1992
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup,
baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti di dalam sel tumbuhan terkandung lebih dari 75 atau di dalam sel hewan terkandung
lebih dari 67. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5 0,2 juta mil-kubik yang secara
langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena 97 dari sumber air tersebut terdiri dari air laut, 2,5 berbentuk salju abadi yang baru dalam
kedaan mencair dapat digunakan Widianti dan Ristianti, 2004. Keperluan sehari-hari terhadap air, berbeda untuk tiap tempat dan untuk
tiap tingkatan kehidupan. Yang jelas, semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat jumlah keperluan akan air Widianti dan Ristianti, 2004. Manusia
mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena ada mutlak bahwa sebagian besar
zat pembentuk tubuh itu terdiri dari 73 adalah air. Jadi setiap manusia perlu mengkonsumsi paling sedikit 2 liter air setiap hari. Selain itu,air juga diperlukan
untuk keperluan rumah tangga, industry, pertanian, perdagangan, pelayaran dan lain-lain. Oleh karena itu,air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan
manusia. Jadi kualitas air sangat penting dan harus benar-benar diperhatikan Kualitas air dapat dilihat dari indikator mikrobiologi, fisik dan kimia di
dalamnya. Pemeriksaan air secara mikrobiologis sangat penting dan dapat dilakukan terhadap semua jenis air yang ada, terutama dilakukan untuk
menentukan standar kualitas air. Mengingat bahwa air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi semua makhluk hidup. Di samping itu,air juga
menjadi sumber dari pembiakan dan transmisi berbagai jenis bakteri, jamur dan
mikroba. Hal ini merupakan sebab utama pemeriksaan mikrobiologi air adalah begitu penting.
Air merupakan habitat yang secara alaminya sangat mudah tercemar oleh faktor biotik dan abiotik. Pada air yang tidak higienis biasanya terdapat E.coli
dan coliform lainnya. Mikroba seperti coliform dan E.coli, sebenarnya akan aman apabila ada di tubuh manusia, karena bakeri E.coli sendiri sebenarnya ada dalam
organ pencernaan manusia. Tapi apabila bakteri E.coli dan coliform yang terminum dari air yang tidak bersih itu bakal berbahaya. Karena air yang tercemar
coliform dapat mengakibatkan penyakit-penyakit saluran pernafasan. Organism koliform merupakan petunjuk adanya polusi kotoran feces. Bahaya sehubungan
dengan air minum adalah bila air tersebut telah tercemar oleh bahan buangan atau kotoran manusia atau hewan berdarah panas. Bila kotoran semacam itu terjadi,
maka air tersebut mengandung bibit-bibit penyakit yang masih hidup. Meminum air semacam itu dapat berakibat timbulnya penyakit demam usus atau disentri.
Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negative, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobic fakultatif
yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35
◦c. Adanya bakteri koliform di dalam minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang
berbahaya bagi kesehatan. Bakteri coliform dapat dibedahkan menjadi 2 grup yaitu :koliform fekal misalnya Escherichia coli dan nonfekal misalnya
Enterobacter aerogenes Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya
ditemukan pada hewan atau tanam-tanaman yang mati. Jadi, adanya Escherichia coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi
feses manusia dan mungkin dapat mengandung pathogen usus. Oleh karena itu,standar air minum mensyaratkan Escherichia coli harus nol dalam 100 ml air
minum. Dengan latar belakang diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kualitas air kran di rumah makan di daerah Jl. Dr. Mansur dengan melihat indikator mikrobiologisnya untuk kandungan coliform. Penelitian dilakukan di