Kemudian pada masa kampanye-kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat, dimana salah satu calon presiden yaitu Jimmy Carter berjanji untuk
mendorong undang-undang yang melindungi Whistleblower yang berasal dari kalangan-kalangan pegawai pemerintahan federal dari tindakan balasan.
Sedangkan di Australia, lahirnya Whistleblower tidak dapat dipisahkan dari merebaknya penyelidikan terhadap kasus-kasus korupsi dan perang terhadap
kartel-kartel yang melibatkan perusahaan multinasional. Terutama pada tahun 1990-an, hukum nasional Australia tidak memberikan ruang bagi pegawai untuk
mengungkapkan informasi mengenai situasi dan kondisi di tempat kerja.
77
Berdasarkan hal itulah sehingga lahirlah Whistleblower untuk menjawab setiap permasalahan tersebut. Serta menuntut juga adanya perlindungan khusus
yang diberikan negara kepada para pengungkap fakta tersebut, agar dapat mengungkap tapi dengan rasa nyaman dalam dirinya.
2. Peran Whistleblower dalam Mengungkap Kasus Korupsi di Berbagai
Negara
a. Whistleblower di Amerika Serikat
Peraturan tentang
Whistleblower mulai
diperkenalkan dengan
dikeluarkannya Undang-Undang Reformasi Pegawai Negeri 1978 Civil Service Reform Act of 1978. Undang-undang ini merupakan bagian utama dari undang-
undang yang melindungi pegawai federal yang mengungkap informasi
77
Ibid, hal. 44
Universitas Sumatera Utara
whistleblowing terhadap kesalahan yang dilakukan oleh Pemerintah. Perlindungan yang diberikan dalam undang-undang ini kemudian semakin
menguat dengan diundangkannya Whistleblower Protection Act pada 1989 atau yang dikenal dengan WPA. Dimana dalam Undang-Undang WPA ini melarang
adanya pembalasan terhadap pegawai federal yang mengungkap terjadinya pelanggaran hukum dan perundang-undangan, mismanajemen, pemborosan
anggaran, penyalahgunaan kekuasaan, atau bahaya khusus dan substansial bagi kesehatan publik.
Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Whistleblower, pengungkapan fakta dapat dilakukan terhadap pihak manapun. Proses pengungkapan akan
dilindungi, apabila pengungkapan tersebut “tidak secara khusus dilarang oleh hukum, dan informasi tersebut secara khusus diperintahkan untuk dirahasiakan
demi kepentingan pertahanan nasional atau pelaksanaan urusan luar negeri”.
78
Dan dengan diundangkannya Undang-undang perlindungan ini meningkatkan perlindungan terhadap Whistleblower. Terutama bagi Whistleblower yang
mengalami pembalasan dari pihak yang dilaporkan, ia dapat melaporkan kepada lembaga yang bertugas untuk melaksanakan perlindungan terhadap Whistleblower
yaitu Kantor Penasihat Khusus Office of the Special Counsel. Dan mereka juga berhak mendapatkan pemulihan, termasuk pembayaran kembali dan ganti
kerugian atas kerusakan yang timbul setelah dilakukannya pengungkapan. Selain Undang-Undang Perlindungan Whistleblower tersebut, juga
terdapat peraturan-peraturan lain yang mengatur tentang Whistleblower, seperti
78
Ibid, hal. 45
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang Sarbanes-Oxley, dimana dalam undang-undang ini diatur satu macam tentang Whistleblower yakni melindungi pegawai perusahaan publik yang
memberikan bukti adanya kecurangan. Dan dalam undang-undang ini juga diatur mengenai serangan balik kepada Whistleblower dan menyatakan serangan balik
itu adalah perbuatan melawan hukum bagian 1107. Kemudian The Federal Civil False Claim Act FCFCA yang merupakan payung hukum bagi Whistleblower
tingkat federal pusat pada tahun 1986. Kemudian ada lagi ketentuan Qui Tam yang merupakan bagian dari Undang-Undang Federal Civil False Claim Act,
dimana dalam undang-undang ini diatur bahwa masyarakatpihak swasta diijinkan berbicara atas nama pemerintah terkait dengan adanya kecurangan, biasanya
kecurangan yang dilakukan oleh kontraktor-kontraaktor pemerintah atau orang yang mendapatkan dana dari pemerintah untuk suatu proyek.
79
Lembaga perlindungan saksi di Amerika Serikat yang disebut Witness Security WITSEC, pertama kali dibentuk oleh seorang jaksa yang bernama
Gerald Shur. Berikutnya Amerika Serikat membentuk program perlindungan saksi dengan regulasi Undang-Undang Reformasi Kemanan Saksi Tahun 1984 Witnes
Protection Act 1984. Pada regulasi ini Amerika Serikat memberikan perlindungan terhadap perlindungan fisik saksi dan yang berada dalam risiko
melalui penempatan tempat tinggal baru dan rahasia dengan perubahan nama dan perincian identitas baru.
80
79
Nurul Ghufron, Whistleblower Dalam Sistem Peradilan Pidana, Pustaka Radja, Surabaya, 2014, hal. 106
80
Lilik Mulyadi, Perlindungan Hukum Terhadap Whistleblower…, Op.cit, hal. 141
Universitas Sumatera Utara
Beberapa peran Whistleblower dalam mengungkap kasus-kasus korupsi di Amerika Serikat sebagai berikut:
1 Sherron Watskin sang Pengungkap Skandal Enron dikutip dari Sejarah
Kasus Enron, yang ditulis oleh Hafika Hadiyanti dalam sebuah website wordpress.com
81
Enron adalah sebuah perusahaan
“Houston Natural Gas” yang dibentuk
pada tahun 1985 oleh yang bergerak dibidang “InterNorth” penyalur gas alam
melalui pipa dan juga melalui “Enron Online” EOL yaitu memasarkan produk
energi secara online, dimana EOL berhasil melaksanakan transaksi senilai 335 milyar pada tahun 2000. Enron adalah perusahaan yag cukup besar dengan
pendapatan dari 2 milyar menjadi 7 milyar dengan karyawan yang juga tumbuh dari 200 orang menjadi 2.000 orang.
Kasus Enron menarik perhatian masyarakat Amerika Serikat pada akhir tahun 2001 ketika terungkap bahwa dalam laporan keuangan yang dilaporkan terdapat
penipuan akuntansi yang sistematis, terstruktur, dan direncanakan secara matang. Kasus ini juga melibatkan kantor akuntan publik internasional, yaitu Arthur
Anderson. Arthur Anderson yang berperan sebagai auditor terkenal dan konsultan manajemen Enron gagal untuk mendeteksi danatau mengungkapakan transaksi-
transaksi keuangan Enron yang dilakukan dengan cara mengalihkan aset-aset perusahaan kepada entitas bertujuan khusus special purpose entity, sehingga
menyebabkan nilai perusahaan tampak lebih besar daripada yang seharusnya.
81
https:hafikahadiyanti.wordpress.com20130910sejarah-kasus-enron . Diakses pada
tanggal 10 Maret 2016.
Universitas Sumatera Utara
Manipulasi ini telah berlangsung bertahun-tahun, sampai Sherron Watskin, salah satu eksekutif Enron yang tak tahan lagi terlibat dalam manipulasi itu
mengungkap skandal korporasi yang terjadi di Enron kepada publik. Sherron Watkins menjadi seorang Whistleblower dan Keberanian Watskin inilah yang
membuat semuanya
menjadi terbuka.
Manajemen Enron
telah menggelembungkan
mark up
pendapatannya US
600 juta,
dan menyembunyikan utangnya sejumlah US 1,2 milliar.
Proses pengusutan juga atas kasus ini membuahkan suatu penemuan yang menarik, yaitu kisah pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya
yang berhubungan dengan audit Enron oleh petinggi di firma audit Arthur Andersen. Pada tanggal 12 Oktober 2001 Arthur Andersen menerima perintah dari
para pengacara Enron untuk memusnahkan seluruh materi audit, kecuali berkas- berkas yang paling dasar.
Komplikasi skandal ini bertambah, karena belakangan diketahui banyak sekali pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang
pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini. Sementara itu, tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W. Bush merupakan pemegang saham
Enron yang telah lama merupakan perusahaan publik dimana belakangan ini uga diketahui adanya aliran dana kampanye Bush yang berasal dari pemegang saham
tersebut. Dengan menjadi Whistleblower, Sharon Watkins telah berhasil membuka skandal yang begitu besar yang juga melibatkan petinggi-petinggi di Amerika
Serikat pada waktu itu.
Universitas Sumatera Utara
2 Chintya Cooper sang Pengungkap Kasus Worldcom dikutip dari “Kasus
Skandal Akuntansi Pada Worldcom”
82
Chintya Cooper, seorang internal audit yang mendapat pujian dan dielu- elukan oleh masyarakat ketika ia mengungkap kasus Worldcom. Chintya ooper
telah menjadi agent of change yang sukses, dimana ia berhasil melaporkan praktik-praktik yang tidak etis yang dilakukan oleh Worldcom ketika perusahaan
tersebut gagal mencapai laba ekspektasian.
Worldcom telah melakukan manipulasi untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal tujuannya untuk memperoleh pendapatan lebih. Beben
jaringan adalah beban yang dibayar oleh Worldcom kepada perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi
Worldcom. Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom mampu menaikan laba
karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh internal auditor Cynthia Cooper. Mei 2002
Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan Worldcom Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers.
Cooper melaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt,
82
https:yserrey.wordpress.com20110210kasus-skandal-akuntansi-pada- worldcom
Diakses pada Tanggal 13 Maret 2016.
Universitas Sumatera Utara
sekitar 12 Juni. Yang kemudian Max Bobbitt meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan investigasi.
Kepala keuangan worldcom diminta untuk mengkoreksi salah sajisalah pengklasifikasiannya. Setelah berdiskusi lebih lanjut Scott D. Sullivan dipecat
pada saat Worldcom mengadakan pengumuman. Pada hari yang sama David F. Myers mengundurkan diri. Dilaporkan bahwa Sullivan tidak pernah
mengkonsultasikan penyajian tersebut kepada Artuhr Anderson selaku auditor eksernal pada tahun 2001, dan Arthur Anderson pun menyatakan bahwa Sullivan
tidak pernah berkonsultasi dengannya.
Pertanyaan yang lebih berat dilyangkan kepada KAP Arthur Anderson, beberapa pengamat menyatakan bahwa Arthur Anderson tahu mengenai salah saji
yang dilakukan pihak Worldcom. Karena seharusnya Arthur Anderson bertugas untuk mengaudit kesalah semacam itu, apalagi kesalah ini sangat material.
Beberapa pengamat juga menyatakan bahwa Arthur Anderson seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan Worldcom, yang dapat mengakibatkan
manajemen perusahaan melakukan hal diluar kewajaran praktek akuntansi. Selain Sherren Watkins dan Chintya Cooper, daftar Whistleblower di
Amerika Serikat lainnya adalah Jeffrey Wigand. Dia merupakan salah satu Whistleblower yang sangat terkenal di Amerika Serikat sebagai pengungkap
skandal dalam kasus penambahan bahan karsinogenik bahan yang dapat menimbulkan kanker yang ditambahkan pada rokok untuk menambah kadar
Universitas Sumatera Utara
kecanduan pada pengguna.
83
Meskipun bukan pengungkap kasus korupsi, namun kehadiran Jeffrey Wigand perlu diperhitungkan sebagai salah satu sejarah
Whistleblower di Amerika Serikat, dimana manipulasi kadar nikotin yang dilakukan oleh perusahaan ini bisa merugikan banyak pihak.
Selain itu masih banyak tokoh-tokoh lainnya dalam kasus yang berbeda- beda, seperti yang baru-baru ini berkembang Edward Snowden.
84
Dimana ia sedang diburu oleh kepolisian Amerika Serikat karena membocorkan dua program
rahasia bandan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency NSA. Dua program tersebut merupakan program pengumpulan rekaman telepon pelanggan
Verizon dan penyadapan data ke server perusahaan raksasa internet Amerika Serikat seperti Google, Facebook, Microsoft, Apple dan sebagainya. Dua program
ini adalah program yang mengancam privasi warga negara Amerika Serikat. Kemudian ada juga Coleen Rowley of the FBI
85
yang merupakan agen khusus dengan FBI. Dia mengungkapkan kelambanan dan kesalahan FBI yang
mungkin menyebabkan terjadinya serangan teroris pada 11 September 2001 di World Trade Center dan Pentagon. Selain mereka masih banyak lagi tokoh-tokoh
Whistleblower di Amerika Serikat yang sangat membantu bahkan ada juga yang membuka aib pada lembaga tertentu.
83
Abdul Haris Semendawai, et.al, Op.cit, hal. xiii
84
https:m.tempo.coreadnews20130622116490429edward-snowden-whistle-blower- atau-pengkhianat
Diakses pada Tanggal 20 Maret 2016.
85
Abdul Haris Semendawai, et.al, Op.cit, hal. 103
Universitas Sumatera Utara
b. Whistleblower di Australia