b. Whistleblower di Australia
Perlindungan terhadap Whistleblower berkembang pada awal 1980-an, ketika dilakukan penyelidikan besar-besaran terhadap kasus-kasus korupsi di
Australia. Pada waktu itu sangat sulit melindungi Whistleblower, dikarenakan belum ada undang-undang yang mengatur tentang perlindungan terhadap
Whistleblower. Dikaji dari perspektif sejarahnya, di Australia komisi kerajaan pada tahun
1983 telah memanfaatkan eksistensi informan untuk melawan kejahatan terorganisir. Pada saat itu, pemberian perlindungan saksi dilakukan dengan model
perlindungan secara penuh seharian 24 Jam, pemberian identitas baru, dan lain sebagainya. Pada tahun 1988, sebuah komisi gabungan parlemen melakukan
penyelidikan komprehensif dan melahirkan Undang-Undang Perlindungan Saksi pada Tingkat Persemakmuran pada tahun 1994, dan kemudian undang-undang
tersebut berlaku pada beberapa negara bagian di wilayah ibukota Australia.
86
Hakikat undang-undang tersebut pada asasnya berorientasi pada dimensi tentang hal-hal sebagai berikut:
87
1 Membentuk program Perlindungan Saksi Nasional National Witness
Protection Program dan menetapkan kriteria ambang batas bagi seseorang untuk dapat diterima sebagai saksi dalam National Witness
Protection Program. Seorang saks i menjadi “peserta” ketika dirinya
diterima di dalam program; 2
Memberikan wewenang kepada Polisi Federal Australia untuk mengelola penempatan danpencabutan saksi dalam National Witness Protection
Program, termasuk penandatanganan nota kesepahaman, penciptaan identitas baru dan pemulihan kembali identitas lama;
86
Lilik Mulyadi, Perlindungan Hukum Terhadap Whistleblower.…, Op.cit, hal. 178
87
Ibid, hal. 178-179
Universitas Sumatera Utara
3 Menetapkan mandat atas pembentukan register peserta yang sekarang atau
dahulu berada dalam National Witness Protection Program, yang memuat informasi nama peserta dengan identitas baru, dan perincian pidana yang
telah dijatuhkan kepadanya;
4 Menjaga integritas dokumen identitas Persemakmuran nomor bekas
pajak, paspor asalkan dokumen identitas peserta dalam program perlindungan saksi subnasional tidak dapat diberikan kecuali disertai
peraturan pelengkap dan petunjuk menteri dari negara bagian atau wilayah yang berhubungan dengan isu dokumen identitas tersebut;
5 Memberikan mekanisme untuk memastikan bahwa peserta tidak
memanfaatkan identitas barunya untuk menghindari tanggung jawab perdata atau pidanya, dan menetapkan bahwa saksi tidak dapat
dimasukkan dalam National Witness Protection Program sebagai uapaya pendorong atau penghargaan karena dirinya akan memberikan pembuktian
atau kesaksian;
6 Menetapkan sanksi pidana terhadap pengungkap informasi peserta secara
tidak sah dan menetapkan sanksi pidana terhadap peserta yang mengungkapkan informasi yang berhubungan dengan National Witness
Protection Program.
Di Australia perlindungan untuk Whistleblower dapat dilihat dalam Undang-Undang Perlindungan Whistleblower Quennsland, 2000. Pada pada Bab
II Bagian Nomor 7 a dimuat skema perlindungan khusus terhadap Whistleblower apabila ada pegungkapan-pengungkapan tentang suatu perbuatan di sektor publik
yang melanggar hukum, termasuk kelalaian, dan tidak pantas atau suatu bahaya terhadap kesehatan atau keselamatan umum atau bahaya terhadap lingkungan.
88
Perlindungan hanya diberikan terhadap pengungkapan demi kepentingan umum merupakan suatu pengungkapan yang khas dan dirumuskan dalam kaitan dengan
orang yang mengungkapkan, jenis informasi yang diungkapkan dan pihak yang terhadapnya dilakukan pengungkapan.
Kemudian di Australia muncul suatu asosiasi yang dikenal dengan “Whistleblowers Australia” WBA yang bertujuan untuk menggalakkan
88
Nurul Ghufron, Op.cit, hal. 101
Universitas Sumatera Utara
masyarakat berbicara tanpa rasa takut tentang adanya praktik korupsi, macam- macam bahaya bagi publik dan lingkungan, serta barbagai isu publik yang
penting. WBA juga memberikan perlindungan kepada para peniup peluit tersebut karena resiko tinggi atas tindakan yang mereka lakukan.
89
Dalam Undang-Undang Perlindungan Whistleblower terkhusus di Australia bagian Selatan terdapat tambahan poin perlindungan yang lebih tegas,
yakni adanya konsep “immunity” atau imunitas di depan hukum bagi para pengungkap fakta, yakni tidak dikenakan pertanggungjawaban pidana atau sipil.
Dan pengungkap fakta juga wajib membantu proses investigasi terkait kasus yang diungkap bersama dengan Kepolisian atau pihak penyidik lainnya, dan jika tidak
mau ia dikenanakan denda berdasarkan undang-undang tersebut.
90
Berikut adalah para pengungkap fakta yang berasal dari Australia dalam mengungkap kasus-kasus korupsi:
1 John McLennan sang Pengungkap Fakta Surat-surat Westpac Banking
Corporation, Australia John McLennan merupakan mantan auditor efesiensi internal Westpac
Banking Corpo ration di Australia. Dia pernah mengatakan bahwa “bank dan para
pegawainya mencuri uang dari nasabah mereka. Mengambil komisi-komisi secara rahasia dan mengubah dan kesepakatan adalah tindakan mencuri. Mereka
berusaha menutupinya dengan berusaha untuk mengakhiri dengan paksa publikasi
89
Ibid, hal 103
90
Ibid, hal. 105
Universitas Sumatera Utara
dari surat-surat itu. Saya tidak bisa memikirkan kasus yang lebih buruk dari bobroknya moral korporasi”.
91
Ditengah banyaknya tekanan yang datang kepada McLennan, ia tahu bahwa satu-satunya cara ia bisa melawan bank dan membeberkan semua praktik-
praktik jahat dalam bank adalah dengan mengungkapkannya semua kesalahan itu melalui media. Ia kemudian memulai sebuah kampanye pribadi melalui media
dengan pelaporan yang berani dari para jurnalis ternama di Australia terutama Anne Lampe dari The Sydney Morning Herarld, yang pencarinnya akan
kebenaran tidak pernah berhenti, ia menyodorkan dokumen-dokumen sebagai bukti kesengsaraan para peminjam dengan mata uang asing itu kehadapan ratusan
ribu warga Australia. John McLennan pernah menyatakan bahwa jika Commonwealth Bank
tidak mau bekerja sama, mereka akan berusaha menjatuhkan Mc Lennan dengan dalih pelanggaran hukum. Terhadap hal tersebut McLennan harus menimbang
fakta bahwa ketidakadilan yang luar biasa telah terjadi di dan Commonwealth Bank telah menetapkan keadilannya sendiri dengan menahan penemuan yang
penting. Dokumen-dokumen tersebut dikenal dengan sebagai dokumen-dokumen G dan terdiri dari semua dokumen kebijakan bank yang menunjukkan
pengembangan, pemasaran, dan administrasi dari pinjaman mata uang asing. Dan dengan keadaan takut McLennan mengambil keputusan karena tidak mampu
melihat kehidupan para peminjam karena ketidakadilan pemalsuan dokumen
91
Abdul Haris Semendawai, et.al, Op.cit, hal. 9
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Kemudian McLennan mengungkap kebenaran dihadapan pengadilan dengan memberikan dokumen-dokumen asli kepada Hakim Marcus Einfeld.
92
c. Whistleblower di Jerman