24
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Sampel
NO. Nama Perusahaan Kode
Sektor Usaha
1. Ace Hardware Indonesia Tbk
ACES Dagang
2. AKR Corporindo Tbk
AKRA Dagang
3. Bintang Mitra Semestaraya Tbk
BMSR Dagang
4. Intraco Penta Tbk
INTA Dagang
5. Kokoh Inti Arebama Tbk
KOIN Dagang
6. Lautan Luas Tbk
LTLS Dagang
7. Matahari Department Store Tbk
LPPF Dagang
8. Matahari Putra Prima Tbk
MPPA Dagang
9. Midi Utama Tbk
MIDI Dagang
10. Multi Indocitra Tbk
MICE Dagang
11. Skybee Tbk
SKYB Dagang
12. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
AMRT Dagang
13. Tira Austenite Tbk
TIRA Dagang
14. Toko Gunung Agung
TKGA Dagang
15. Trikomsel Oke Tbk
TRIO Dagang
Sumber : Data diolah oleh penulis 2012
3.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh
pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram-diagram Umar, 2001:69. Data diperoleh dari situs bursa efek indonesia,
www.idx.co.id , berupa laporan
keuangan dan laporan tahunan yang dipublikasikan. Penelitian ini menggunakan data yang diambil dari 15 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode tahun 2010 sd 2011.
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
terdiri dari 2 metode yakni: observasi dan studi dokumentasi. Observasi
Universitas Sumatera Utara
25 merupakan metode pengumpulan data dari literatur, artikel, jurnal, dan hasil
penelitian terdahulu yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan studi dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan
melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen pada objek yang akan diteliti. Data dikumpulkan secara manual dengan mendapatkannya dari luar
perusahaan, yang disebut data eksternal. “Data eksternal merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber di luar lingkungan suatu organisasi, lembaga, atau
perusahaan” Santosa dan Muliawan, 2007:12.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel bebas yang diberikan dan diukur untuk menentukan
ada tidaknya pengaruh kriteria dari variabel bebas Sugiyono, 2007. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah CSRD perusahaan CSRD. CSRD
merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan, dan keselamatan
tenaga kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.
Content analysis digunakan untuk mengukur CSRD perusahaan karena metode tersebut lebih leluasa digunakan untuk penelitian sosial untuk
mendapatkan masalah yang sedang diteliti. Content analysis adalah suatu metode pengkodifikasian teks dari ciri-ciri yang sama untuk ditulis dalam
Universitas Sumatera Utara
26 berbagai kelompok kategori tergantung pada kriteria yang ditentukan.
Check list dilakukan dengan melihat CSRD perusahaan yang mencakup tujuh kategori, yaitu; lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja,
lain-lain tenaga kerja, keterlibatan masyarakat dan umum.
3.5.2 Variabel Bebas Independent Variable
Menurut Sugiyono 2007 “variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel independent terikat”. Varibel-variabel independent yang termasuk dalam penelitian ini adalah:
3.5.1.1 Good Corporate Governance GCG
Penelitian ini mengukur GCG yang diproksikan dengan:
3.5.1.1.1 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham
yang beredar . Kepemilikan manajerial dapat dirumuskan sebagai berikut Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219:
Kepemilikan manajerial= Jumlah saham yang beredar
jumlah saham yang dimiliki manajemen
3.5.1.1.2 Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusi merupakan kepemilikan saham oleh
institusi-institusi berbadan hukum yang diukur terhadap seluruh saham
Universitas Sumatera Utara
27 perusahaan yang beredar. Kepemilikan institusional dapat dirumuskan
sebagai berikut Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219: Kepemilikan institusional=
Jumlah saham yang beredar jumlah saham yang dimiliki institusi
3.5.1.1.3 Dewan Komisaris
Proporsi komisaris independen merupakan jumlah dewan komisaris independen perusahaan yang diukur terhadap jumlah seluruh
dewan komisaris. Proporsi dewan komisaris independen dapat dirumuskan sebagai berikut Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219:
Proporsi dewan komisaris independen= Jumlah dewan komisaris
jumlah komisaris independen
3.5.1.1.4 Komite Audit
Komite audit merupakan proporsi komite audit independen yang diukur terhadap seluruh anggota komite audit. Komite audit dapat
dirumuskan sebagai berikut Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219: Komite audit=
Jumlah seluruh anggota komite audit jumlah anggota komite audit independen
3.5.1.2 Profitabilitas
Penelitian ini mengukur profitabilitas dengan proksi sebagai berikut:
3.5.1.2.1 Net Operating Profit NOP
Menurut Simamora 2000:528, profitabilitas merupakan suatu ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan. Laba operasional
bersih Net Operating Profit merupakan profitabilitas perusahaan
Universitas Sumatera Utara
28 setelah memperhitungkan biaya pokok penjualan dan beban usaha. Laba
operasional merupakan ukuran penting karena memungkinkan investor untuk menentukan seberapa baik kinerja manajemen terhadap
profitabilitas perusahaan. Laba operasional tidak memperhitungkan biaya seperti bunga dan pajak, sehingga merupakan ukuran yang akurat
dari keuntungan operasi perusahaan, dan tidak tergantung pada struktur modal atau biaya. Untuk alasan ini, laba operasional adalah salah satu
parameter yang digunakan investor dalam mengevaluasi bisnis. Rasio ini merupakan indikator yang baik untuk menghitung penghasilan yang
diperoleh dari pemanfaatan optimal asset perusahaan. Rasio ini juga menunjukan efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan
asset untuk menghasilkan laba. Net Operating profit dapat dirumuskan sebagai berikut Chatterjee, 2012:
NOP = Total Assets
Net Profit
3.5.1.2.2 Return on Asset ROA
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi, maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan
pertumbuhan modal sendiri. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut Iqbal, 2002:260 :
ROA = assets
total average
income net
Universitas Sumatera Utara
29
3.5.1.2.3 Return on Equity ROE
ROE menggambarkan kemampuan modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. ROE merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan oleh investor untuk menilai
tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi. Angka ROE merupakan gambaran berapa yang bisa perusahaan hasilkan untuk
setiap Rp 100 milik Anda di perusahaan tersebut. Sederhananya perhitungan ROE adalah Iqbal, 2002:260 :
ROE =
Equity rs
Stockholde Average
income Net
3.5.1.2.4 Net Profit Margin NPM
NPM merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur profitabilitas. NPM adalah kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih setelah dipotong pajak, sehingga mengintepretasikan laba perusahaan yang lebih baik dibandingkan ukuran
lain. NPM dapat dirumuskan sebagai berikut Iqbal, 2002:260 :
NPM =
Sales Net
income Net
3.5.1.3 Ukuran Perusahaan
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva, total aktiva akan dikonversikan kedalam logaritma natural Ln, hal ini
Universitas Sumatera Utara
30 dimaksudkan agar besarnya nilai tidak terlalu berbeda dan digit tidak terlalu
panjang. Ln total assets digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dengan ukuran perusahaan yang
terlalu kecil. Ukuran perusahaan dihitung sebagai berikut Budiasih, 2009:8: Size = Ln Total Assets
Tabel 3.3 Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukurannya
No Variabel nama
variabel Defenisi
skala 1
Dependen CSRD
Data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan
aktivitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan,
dan keselamatan tenaga kerja, lain- lain tentang tenaga kerja, produk,
keterlibatan masyarakat dan umum. Content
analysis
2 independen Kepemilikan
manajerial Kepemilikan saham oleh
manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham
yang beredar Rasio
3 Independen Kepemilikan
institusional Kepemilikan saham oleh institusi-
institusi berbadan hukum yang diukur terhadap seluruh saham
yang beredar Rasio
4 Independen Dewan
komisaris jumlah dewan komisaris
independen perusahaan yang diukur terhadap jumlah seluruh dewan
komisaris Rasio
5 Independen Komite audit
proporsi komite audit independen yang diukur terhadap seluruh
anggota komite audit Rasio
6 Independen NOP
profitabilitas perusahaan setelah memperhitungkan biaya pokok
penjualan dan beban usaha Rasio
7 Independen ROA
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan total asset yang Rasio
Universitas Sumatera Utara
31 dimiliki oleh perusahaan tersebut
8 Independen ROE
kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi
pemegang saham Rasio
9 Independen NPM
rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong
pajak. Rasio
10 Independen Ukuran perusahaan
dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar
Rasio
3.6 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran yang
menunjukkan kategori, peringkat, jarak, dan perbandingan konstruk yang diukur. Data yang dihasilkan oleh skala rasio disebut data rasio dan tidak ada pembatasan
terhadap alat uji yang sesuai untuk data ini. Variabel yang diukur dengan skala rasio disebut variable metric Erlina, 2011:50.
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 17 for windows.
Sebelum melakukan analisis data, analisis faktor terlebih dahulu dilakukan mengetahui variabel mana saja yang layak untuk dimasukkan dalam analisis
lanjut. Analisis data dilakukan dengan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
32
3.7.1 Analisis Faktor
Analisis faktor adalah teknik untuk mengidentifikasi variabel atau faktor yang memiliki pola hubungan tertentu dalam sebuah kelompok variabel. Analisis
faktor bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah faktor yang memiliki karakter yang sama Sulistyo, 2011:174.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dalam data. Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi klasik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel penelitian Sulistyo, 2011:87.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan adalah data yang memiliki distribusi data normal. Untuk menguji
normalitas data akan digunakan analisis grafik probability plot dan Kolmogorov- Smirnov test. apabila probabilitas 0.05 maka distribusi data normal dan bila
probabilitas 0.05 maka distribusi data tidak normal Sulistyo, 2011:88.
3.7.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali,2005. model
regresi yang baik adalah tidak adanya gejalah korelasi yang kuat antara variabel
Universitas Sumatera Utara
33 bebasnya. jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak
orthogonal. Variabel-variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol.
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya
Sulistyo, 2011:94.
3.7.2.4 Uji Autokorelasi
bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 atau sebelumnya. pengujian
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi menurut Sugiyono 2007:76 jika
nilai Durbin-Watson DW memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson DW5.
Analisis dilakukan dengan tiga langkah: 1. Menghitung indeks pengungkapan sosial dalam laporan tahunan
2. Menghitung pengaruh GCG yang diproksikan dalam kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, komite audit;
profitabilitas yang diproksikan dalam NOP, ROA, ROE, NPM; dan ukuran perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
34 3. Melakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan dan dihitung dengan
perangkat lunak SPSS 17 for Windows.
3.7.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi linear berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. model regresi linear berganda dikatakan model
yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinearitas, heteroskedastisitas dan
autokorelasi Sugiyono, 2007:90. Persamaan regresi linear berganda yaitu: H
1
: Y = a + b
1
X
1
+ e H
2
: Y = a + b
2
X
2
+ e H
3
: Y = a + b
3
X
3
+ e H
4
: Y = a + b
4
X
4
+ e
H
5
: Y = a + b
5
X
5
+ e
H
6
: Y = a + b
6
X
6
+ e H
7
: Y = a + b
7
X
7
+ e H
8
: Y = a + b
8
X
8
+ e H
9
: Y = a + b
9
X
9
+ e H
10
: Y = a +b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+b
5
X
5
+b
6
X
6
+b
7
X
7
+b
8
X
8
+ b
9
X
9
+e Keterangan :
Y = CSRD
a = Konstanta
Universitas Sumatera Utara
35 X
1
= Kepemilikan Manajerial KM X
2
= Kepemilikan Institusional KI X
3
= Dewan Komisaris DK X
4
= Komite Audit KA X
5
= Net Operating Profit NOP X
6
= Return on Assets ROA X
7
= Return on Equity ROE X
8
= Net Profit Margin NPM X
9
= Ukuran Perusahaan b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5,
b
6,
b
7,
b
8,
b
9
= koefisien regresi variabel e
= error
3.7.3 Pengujian Hipotesis 3.7.3.1 Uji Signifikan Simultan F-test
Signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-tabel dan F-hitung. Adapun hipotesis untuk uji F adalah
sebagai berikut: H1: Kepemilikan institusional, dewan komisaris independen,
kepemilikan manajerial, profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara simultan terhadap CSRD
uji ini dilakukan dengan ketentuan: jika F-hitung F-
tabel pada α = 0.05 maka H1 ditolak jika F-hitung F-
tabel pada α = 0.05 maka H1 diterima
Universitas Sumatera Utara
36
3.7.3.2 Uji Signifikan Parsial T-test
Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut: H1:
kepemilikan manajerial berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H2:
kepemilikan institusional berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H3:
dewan komisaris berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H4:
komite audit berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H5:
NOP berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H6:
ROA berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H7:
ROE berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H8:
NPM berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H9:
Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap CSRD
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika t-hitung t- tabel pada α = 0.05 maka Hi ditolak
Jika t-hitung t- tabel pada α = 0.05 maka Hi diterima
Universitas Sumatera Utara
37
3.8 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dimulai pada minggu kedua september 2012 dan direncanakan akan berakhir pada januari minggu keempat. Jadwal penelitian yang
dilakukan dapat dilihat dalam Tabel 3.4 berikut ini.
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
Sept 2012 Okt 2012
Nov 2012 Des 2012
Januari 2013
Minggu ke- 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 Pengajuan
Judul Pengajuan
Proposal Bimbingan
Proposal Pengumpulan
data Pengolahan
data Bimbingan dan
Penyelesaian Skripsi
Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti 2012
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 dan 2011. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 35 perusahaan dan dari 35 perusahaan tersebut terpilih 15 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini
dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai populasi dan sampel dapat dilihat secara jelas pada lampiran i.
4.1.1 Analisis Faktor
Sebelum melakukan analisis faktor, maka dilakukan uji Kaiser Meyer Olkin dan Barlett’s terlebih dahulu. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah penelitian yang diteliti layak untuk dilanjutkan dan untuk mengetahui bahwa variabel yang diteliti sudah valid dan reliabel. Setelah melakukan
pengujian Kaiser Meyer Olkin dan Barlett’s, akan muncul tabel 4.1. Apabila nilai KMO MSA Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequency lebih
dari 0.5 maka analisis dapat dilanjutkan. Selanjutnya dapat dilakukan analisis faktor, untuk hasil analisis faktor dapat dilihat pada tabel Anti-image Matrices
atau tabel 4.2 untuk menentukan variabel mana saja yang layak digunakan dalam analisis selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara