38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 dan 2011. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 35 perusahaan dan dari 35 perusahaan tersebut terpilih 15 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini
dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai populasi dan sampel dapat dilihat secara jelas pada lampiran i.
4.1.1 Analisis Faktor
Sebelum melakukan analisis faktor, maka dilakukan uji Kaiser Meyer Olkin dan Barlett’s terlebih dahulu. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah penelitian yang diteliti layak untuk dilanjutkan dan untuk mengetahui bahwa variabel yang diteliti sudah valid dan reliabel. Setelah melakukan
pengujian Kaiser Meyer Olkin dan Barlett’s, akan muncul tabel 4.1. Apabila nilai KMO MSA Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequency lebih
dari 0.5 maka analisis dapat dilanjutkan. Selanjutnya dapat dilakukan analisis faktor, untuk hasil analisis faktor dapat dilihat pada tabel Anti-image Matrices
atau tabel 4.2 untuk menentukan variabel mana saja yang layak digunakan dalam analisis selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
39 Berikut ini merupakan hasil analisis faktor dari seluruh data yang
digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 4.1 KMO and Barlett’s Test
Tabel 4.2 Anti-image Matrices
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .568
Bartlett’s Test of Sphericity Approx. Chi-Square 76.587
Df 36
Sig. .000
KM KI
DK KA
NOP ROA
ROE NPM
SIZE Anti-image
Covariance KM
.483 .187
.037 .003
.047 .153
-.286 -.038
.078 KI
.187 .683
.154 -.208
-.100 .138
-.159 -.047
.103 DK
.037 .154
.466 -.207
.023 -.098
-.129 .104
-.067 KA
.003 -.208
-.207 .458
.016 -.045
.132 .121
-.133 NOP
.047 -.100
.023 .016
.629 .018
-.011 -.205
-.136 ROA
.153 .138
-.098 -.045
.018 .513
-.145 -.232
-.115 ROE
-.286 -.159 -.129
.132 -.011
-.145 .535
.107 .009
NPM -.038 -.047
.104 .121
-.205 -.232
.107 .414
.009 SIZE
.078 .103
-.067 -.133
-.136 -.115
.009 .009
.624 Anti-image
Correlation KM
.587
a
.326 .079
.007 .086
.307 -.564
-.085 .142
KI .326
.300
a
.272 -.372
-.152 .233
-.263 -.088
.158 DK
.079 .272
.624
a
-.447 .042
-.201 -.258
.237 -.125
KA .007
-.372 -.447
.575
a
.030 -.093
.267 .277
-.248 NOP
.086 -.152
.042 .030
.716
a
.032 -.018
-.401 -.218
ROA .307
.233 -.201
-.093 .032
.509
a
-.278 -.503
-.204 ROE
-.564 -.263 -.258
.267 -.018
-.278 .434
a
.226 .016
NPM -.085 -.088
.237 .277
-.401 -.503
.226 .583
a
.018 SIZE
.142 .158
-.125 -.248
-.218 -.204
.016 .018
.755
a
a. Measures of Sampling AdequacyMSA
Universitas Sumatera Utara
40
Communalities
Initial Extraction
KEPEMILIKAN MANAJERIAL
1.000 .724
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
1.000 .530
DEWAN KOMISARIS 1.000
.779 KOMITE AUDIT
1.000 .782
NET OPERATING
PROFIT 1.000
.563 RETURN ON ASSETS 1.000
.737 RETURN ON EQUITY 1.000
.544 NET PROFIT MARGIN 1.000
.809 UKURAN
PERUSAHAAN 1.000
.643 Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Total Variance Explained
Comp onent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
1 2.462
27.356 27.356
2.462 27.356
27.356 2
2.205 24.497
51.853 2.205
24.497 51.853
3 1.444
16.049 67.902
1.444 16.049
67.902 4
.935 10.385
78.287 5
.614 6.825
85.112 6
.456 5.071
90.183 7
.393 4.370
94.554 8
.278 3.085
97.638 9
.213 2.362
100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Universitas Sumatera Utara
41
Component Matrix
a
Component 1
2 3
KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.769
-.132 .340
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL .196
-.131 -.689
DEWAN KOMISARIS .021
.853 .225
KOMITE AUDIT .269
.782 -.312
NET OPERATING PROFIT .626
-.402 .100
RETURN ON ASSETS .608
.132 .592
RETURN ON EQUITY -.577
.116 .445
NET PROFIT MARGIN .556
-.637 .307
UKURAN PERUSAHAAN .598
.482 .232
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 3 components extracted.
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari hasil analisis faktor tersebut diperoleh nilai KMO MSA adalah 0.568. Karena nilai KMO MSA 0.568
tersebut 0.5, maka proses analisis dapat dilanjutkan. Selanjutnya, pada Tabel 4.2 terdapat kode ‘a’ yang berarti tanda untuk MSA. Variabel layak digunakan
jika nilai MSA lebih dari 0.5. dari Tabel 4.2 tersebut diketahui terdapat 2 variabel yang nilai MSA-nya kurang dari 0.5 yaitu KI Kepemilikan
Institusional sebesar 0.300 dan ROE Return on Equity sebesar 0.434. Variabel yang pertama kali harus dikeluarkan dari analisis adalah variabel
yang nilai MSA-nya paling kecil yaitu kepemilikan institusional. Berikut ini tampilan hasil analisis faktor setelah mengeluarkan variabel
kepemilikan institusional dari penelitian ini yaitu pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.3 KMO and Barlett’s Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .630
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
67.887 df
28 Sig.
.000
Tabel 4.4 Antiimage Matrices
KM DK
KA NOP
ROA ROE
NPM SIZE
Anti-image Covariance
KM .540
-.006 .078
.086 .136
-.292 -.028
.057 DK
-.006 .504
-.200 .050
-.148 -.108
.125 -.100
KA .078
-.200 .531
-.017 -.004
.104 .124
-.120 NOP
.086 .050
-.017 .643
.042 -.037
-.218 -.127
ROA .136
-.148 -.004
.042 .543
-.129 -.237
-.148 ROE
-.292 -.108
.104 -.037
-.129 .574
.104 .037
NPM -.028
.125 .124
-.218 -.237
.104 .418
.017 SIZE
.057 -.100
-.120 -.127
-.148 .037
.017 .640
Anti-image Correlation
KM .650
a
-.011 .146
.145 .251
-.524 -.059
.097 DK
-.011
.654
a
-.387 .088
-.283 -.200
.272 -.177
KA .146
-.387 .692
a
-.029 -.007
.189 .264
-.206 NOP
.145 .088
-.029 .694
a
.070 -.061
-.421 -.199
ROA .251
-.283 -.007
.070 .525
a
-.231 -.498
-.251 ROE
-.524 -.200
.189 -.061
-.231 .521
a
.212 .061
NPM -.059
.272 .264
-.421 -.498
.212
.580
a
.032 SIZE
.097 -.177
-.206 -.199
-.251 .061
.032 .773
a
a. Measures of Sampling AdequacyMSA
Universitas Sumatera Utara
43
Total Variance Explained
Comp onent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total of Variance Cumulative Total
of Variance Cumulative 1
2.441 30.517
30.517 2.441
30.517 30.517
2 2.195
27.442 57.959
2.195 27.442
57.959 3
1.240 15.501
73.460 1.240
15.501 73.460
4 .654
8.175 81.635
5 .490
6.127 87.762
6 .398
4.974 92.737
7 .336
4.204 96.941
8 .245
3.059 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Communalities
Initial Extraction
KEPEMILIKAN MANAJERIAL
1.000 .745
DEWAN KOMISARIS 1.000
.780 KOMITE AUDIT
1.000 .742
NET OPERATING PROFIT 1.000 .575
RETURN ON ASSETS 1.000
.744 RETURN ON EQUITY
1.000 .839
NET PROFIT MARGIN 1.000
.815 UKURAN PERUSAHAAN
1.000 .638
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Universitas Sumatera Utara
44
Component Matrix
a
Component 1
2 3
KEPEMILIKAN MANAJERIAL
-.755 -.107
.404 DEWAN KOMISARIS
.083 .837
.268 KOMITE AUDIT
.288 .788
-.197 NET OPERATING
PROFIT .599
-.433 .171
RETURN ON ASSETS .646
.069 .567
RETURN ON EQUITY -.560
.137 .712
NET PROFIT MARGIN .534
-.680 .260
UKURAN PERUSAHAAN .638 .434
.204 Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 3 components extracted.
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa setelah variabel kepemilikan institusional dikeluarkan dari model analisis, maka didapat nilai KMO MSA
sebesar 0.630, artinya proses dapat dilanjutkan. Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tidak ada lagi variabel yang nilai MSA-nya kurang dari 0.5 sehingga tidak ada lagi
variabel yang perlu dikeluarkan. Pada lampiran v, kita dapat melihat bahwa pada tabel Communalities
menunjukkan nilai faktor yang menjelaskan varian variabel. Nilai yang ada pada Communalities selalu positif. Lalu pada tabel Total Variance Explain
menunjukkan nilai masing-masing variabel yang dianalisis. Ada dua macam analisis penjelasan varian, yaitu Extraction Sums of Squared Loading dan Initial
Eigen-values. Pada Extraction Sums of Squared Loading menunjukkan jumlah varian yang diperoleh. Pada hasil output terdapat 3 macam varian yaitu 2.441,
2.195, dan 1.240. Sedangkan pada Initial Eigen-values menunjukkan faktor yang
Universitas Sumatera Utara
45 terbentuk. banyak faktor yang terbentuk adalah yang memiliki nilai eigen lebih
dari 1. Dalam hasil analisis faktor tersebut terdapat 8 faktor yang terbentuk. Pada tabel Component Matrix menunjukkan nilai korelasi antara suatu
variabel dengan faktor yang terbentuk. Cara membaca nilai korelasi ini harus dibuat absolute dipositifkan.
4.1.2 Statistik Deskriptif