52
4.2.1.4 Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui terjadi atau tidak terjadinya suatu autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson DW. Berikut ini tampilan
hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .581
a
.338 .086
.06030 2.587
Berdasarkan Tabel 4.8 tentang uji autokorelasi memperlihatkan bahwa
nilai Durbin-Watson DW adalah 2.587 5. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
4.2.2 Analisis Regresi
Analisis regresi linier berganda dari pengaruh mekanisme GCG, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap CSRD pada Perusahaan
Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011 memiliki hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
dependent Variable: CSRD
Berdasarkan data di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode 2010-
2011 adalah sebagai berikut:
Y = -0,345-0.213 X
1
-0,054 X
2
-0.109 X
3
-0.092 X
4
+0.000 X
5
-1,176 X
6
-0,001X
7
+0.020 X
8
+e
Keterangan: Y = CSRD
X1 = Kepemilikan Manajerial X2 = Dewan Komisaris
X3 = Komite Audit X4 = Net Operating Profit NOP
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta 1
Constant -.345
.231 KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.213
.228 -.226
DEWAN KOMISARIS -.054
.138 -.098
KOMITE AUDIT -.109
.049 -.545
NET OPERATING PROFIT -.092
.187 -.109
RETURN ON ASSETS .000
.001 -.159
RETURN ON EQUITY -1.176
.000 -.009
NET PROFIT MARGIN -.001
.005 -.080
UKURAN PERUSAHAAN .020
.009 .518
Universitas Sumatera Utara
54 X5 = Return on Assets ROA
X6 = Return on Equity ROE X7 = Net Profit Margin NPM
X8 = Ukuran Perusahaan SIZE e = Koefisien error
Koefisien-koefisien dalam persamaan regresi linier berganda memiliki arti sebagai berikut :
1. Konstanta a sebesar -0,345 mempunyai arti apabila variabel GCG,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan sama dengan nol maka CSRD pada perusahaan dagang bernilai negatif sebesar 0,345.
2. Koefisien regresi kepemilikan manjerial sebesar -0,213 mempunyai
arti setiap kenaikan kepemilikan manajerial sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,213 satuan.
3. Koefisien regresi dewan komisaris sebesar -0,054 mempunyai arti
setiap kenaikan dewan komisaris sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,054 satuan.
4. Koefisien regresi komite audit sebesar -0,109 mempunyai arti setiap
kenaikan komite audit sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,109 satuan.
5. Koefisien regresi NOP sebesar -0,092 mempunyai arti setiap kenaikan
NOP sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,092 satuan.
Universitas Sumatera Utara
55 6.
Koefisien regresi ROA sebesar 0,000 mempunyai arti setiap kenaikan ROA sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap CSRD
sebesar 0,000 satuan. 7.
Koefisien regresi ROE sebesar -1,176 mempunyai arti setiap kenaikan ROE sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD
sebesar 1,176 satuan. 8.
Koefisien regresi NPM sebesar -0,001 mempunyai arti setiap kenaikan NPM sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD
sebesar 0,001 satuan. 9.
Koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,020 mempunyai arti setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh
positif terhadap CSRD sebesar 0,020 satuan.
4.2.3 Pengujian Hipotesis