Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada data hasil penelitian ini, peneliti menetapkan kesimpulan – kesimpulan, sebagai berikut : 1. Gambaran tingkat kejadian dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, adalah sebanyak 50 orang 46,7 mengalami keluhan dispepsia fungsional, sedangkan sebanyak 57 orang 53,3 tidak mengalami keluhan dispepsia fungsional. 2. Gambaran tingkat kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, adalah sebanyak 77 orang 72,0 memiliki kualitas tidur yang tidak baik, sedangkan sebanyak 30 orang 28,0 memiliki kualitas tidur yang baik. 3. Dispepsia fungsional memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas tidur seseorang, yaitu dispepsia fungsional berperan sebagai faktor resiko terjadinya penurunan kualitas tidur seseorang.

6.2. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan dan data hasil penelitian ini, peneliti menetapkan saran – saran, sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Bagi mahasiswa Peneliti menyarankan kepada para mahasiswa untuk dapat melakukan berbagai upaya preventif atau pencegahan terhadap terjadinya penurunan kualitas tidur, salah satunya dengan melakukan pencegahan terhadap terjadinya dispepsia fungsional, antara lain dengan mengatur pola makan sehari – hari dengan cermat, tepat dan disiplin sesuai dengan pedoman kesehatan, seperti mengatur frekuensi makan, porsi makan, waktu – waktu makan, jenis dan kandungan gizi makanan yang dikonsumsi haruslah sesuai dengan yang dibutuhkan. 2. Bagi penyelenggara fakultas maupun universitas Peneliti menyarankan kepada penyelenggara fakultas maupun universitas untuk dapat meningkatkan pengawasan terhadap kondisi kesehatan para mahasiswanya, termasuk dalam hal kejadian dispepsia fungsional dan penurunan kualitas tidur bagi mahasiswanya, dengan melakukan upaya promotif dan preventif seperti pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada para mahasiswanya, mengatur jadwal akademik dan tugas sehari – hari agar para mahasiswa dapat menyesuaikan waktu makan dan tidurnya terhadap jadwal tersebut, atau menyediakan makanan dan minuman bagi mahasiswa, apabila jadwal akademik dan tugas yang telah padat tidak memungkinkan untuk diubah. 3. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti menyarankan kepada para peneliti selanjutnya untuk dapat melanjutkan penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya, guna memperoleh hasil penelitian yang lebih bernilai, akurat, terpercaya dan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk masyarakat banyak. Guna mencapai tujuan tersebut, maka para peneliti selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan metode penelitian lainnya yang lebih sesuai dan dapat menggambarkan hubungan sebab dan akibat antara dispepsia fungsional dengan kualitas tidur yang lebih akurat, yaitu dengan menggunakan metode penelitian Universitas Sumatera Utara kohort prospektif. Peneliti dapat terlebih dahulu membagikan kuesioner dispepsia fungsional kepada sejumlah sampel penelitian yang telah dipilih dari populasi penelitian dengan metode tertentu. Sampel penelitian yang didapati mengalami dispepsia fungsional dapat diikuti progresifitas keluhannya terhadap tidurnya, oleh peneliti, hingga sampel penelitian mulai mengalami gangguan tidur di malam hari, lalu peneliti bisa mulai menilai kualitas tidur sampel penelitian dengan membagikan kuesioner PSQI kepada sampel penelitian, satu bulan setelah sampel tersebut mulai pertama kali mengalami gangguan dalam tidur di malam hari. Peneliti dapat mengikuti progresifitas keluhan sampel tersebut terhadap tidurnya, dalam jangka waktu sebelum 6 bulan jika seluruh sampel penelitian tersebut mengalami gangguan dalam tidur di malam hari, atau 6 bulan sejak pengambilan data dispepsia fungsional pada sampel penelitian, jika tidak semua sampel penelitian penelitian tersebut mengalami gangguan dalam tidur di malam hari, atau antara 6 sampai 7 bulan bulan sejak pengambilan data dispepsia fungsional pada sampel penelitian, jika masih ada sampel penelitian yang baru mengalami gangguan dalam tidur di malam hari, tepat 5 sampai 6 bulan sejak pengambilan data dispepsia fungsional pada sampel penelitian. Batasan waktu 6 bulan dapat dipilih karena Batasan waktu 6 bulan dapat dipilih karena menurut Konsesus Rome III, batasan waktu seseorang untuk dapat ditetapkan mengalami keluhan – keluhan dispepsia fungsional jika orang tersebut mengalami keluhan – keluhan tersebut, sedikitnya dalam 3 bulan terakhir dengan awal mula keluhan timbul sedikitnya 6 bulan sebelum diagnosis Djojoningrat, 2014. Para peneliti selanjutnya juga disarankan untuk mempertimbangkan adanya faktor – faktor lain, selain dispepsia fungsional, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Faktor – faktor tersebut dapat dipertimbangkan sebagai faktor eksklusi bagi sampel yang menjadi responden penelitian, termasuk juga apabila faktor tersebut berupa berupa gangguan – gangguan yang bukan merupakan suatu gangguan yang berhubungan dengan dispepsia fungsional, sehingga diharapkan data hasil penelitian yang diperoleh Universitas Sumatera Utara lebih akurat, karena adanya penurunan kualitas tidur pada sampel yang menjadi responden penelitian hanyalah disebabkan oleh dispepsia fungsional saja, bukan oleh karena faktor – faktor lain. Para peneliti selanjutnya juga disarankan untuk mempertimbangkan agar pengambilan sampel penelitian dapat dilakukan pada satu tahap pengambilan sampel saja, namun jika tidak memungkinkan, pengambilan sampel penelitian dapat dilakukan pada lebih dari satu tahap, namun pada waktu – waktu yang sama, misalnya pada awal bulan saja, akhir bulan saja atau pada tanggal yang sama di bulan yang berbeda. Selain itu, Para peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menetapkan mahasiswa dari kelompok stambuk atau tahun angkatan yang sama, yang dipilih untuk menjadi sampel penelitian, sehingga seluruh sampel yang terpilih akan memiliki karakteristik yang sama. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA