Sampel yang telah dipilih dan ditetapkan harus memenuhi karakteristik dari populasi sehingga dapat dianggap mewakili populasi induknya. Pemilihan sampel dilakukan
dengan prinsip probability, yaitu setiap subjek dalam populasi yang serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sampel Sastroasmoro, 2011. Peneliti menetapkan teknik simple random sampling sebagai metode penarikan dan penetapan sampel penelitian. Dalam teknik simple
random sampling, sampel dipilih dengan bantuan tabel angka random yang berisikian kode
– kode angka dari setiap objek penelitian dalam populasi hingga diperoleh 107 orang sampel penelitian yang bersedia menjadi sampel penelitian serta memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, sehingga data yang telah diperoleh adalah berupa data primer. Kuesioner yang dijadikan
sebagai instrumen penelitian terdiri atas tiga jenis, antara lain sebagai berikut : 1.
Kuesioner yang digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya keluhan dispepsia fungsional, sebagai variabel independen, pada sampel
2. Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI yang digunakan untuk menilai
kualitas tidur, sebagai variabel dependen, pada sampel 3.
Kuesioner yang digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya faktor – faktor
yang dapat mempengaruhi gangguan tidur sebagai variabel perancu atau confounding variable pada sampel
Kuesioner yang digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya keluhan dispepsia fungsional tersusun atas 8 pertanyaan. Kuesioner ini disusun, disesuaikan
dengan gejala klinis yang dipergunakan untuk menegakkan diagnosis dispepsia
Universitas Sumatera Utara
fungsional, yaitu adanya satu atau lebih dari keluhan - keluhan, antara lain sebagai berikut :
1. Rasa penuh setelah makan yang mengganggu
2. Perasaan cepat kenyang setelah makan
3. Nyeri pada ulu hati
4. Rasa terbakar di daerah ulu hati epigatrium.
Keluhan – keluhan ini setidaknya sudah dirasakan dalam 3 bulan terakhir dengan
awal mula keluhan timbul sedikitnya 6 bulan sebelum diagnosis.
Berdasarkan pada kriteria diatas, maka kuesioner ini tersusun atas delapan pertanyaan yang terdiri dari :
1. Empat pertanyaan utama pada kuesioner digunakan untuk menilai ada atau
tidaknya masing – masing keluhan yang dirasakan oleh sampel selama 3 bulan
terakhir, antara lain sebagai berikut : A.
Rasa penuh setelah makan yang mengganggu B.
Perasaan cepat kenyang setelah makan C.
Nyeri pada ulu hati D.
Rasa terbakar di daerah ulu hati epigastrium. Pertanyaan utama juga digunakan untuk menilai frekuensi dari keluhan yang
dirasakan oleh sampel, dengan kriteria pilihan jawaban, antara lain sebagai berikut :
A. Tidak pernah
B. 1 kali dalam sebulan
C. 1 kali dalam sebulan
D. 2
– 3 kali dalam sebulan E.
1 kali dalam seminggu F.
1 kali dalam seminggu G.
Setiap hari
Universitas Sumatera Utara
2. Satu pertanyaan tambahan yang menyertai masing
– masing pertanyaan utama sehingga terdapat empat pertanyaan tambahan yang menyertai empat pertanyaan
utama. Pertanyaan tambahan dipergunakan untuk menilai seberapa lama masing – masing keluhan yang dirasakan sampel tersebut. Dispepsia fungsional dapat
ditegakkan jika sampel sudah merasakan keluhan tersebut, setidaknya dalam 6 bulan terakhir atau lebih.
Kuesioner yang dipergunakan untuk menilai kualitas tidur sampel adalah Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI. Kuesioner ini tersusun atas 18 pertanyaan,
sebanyak 4 pertanyaan merupakan pertanyaan terbuka, sedangkan 14 pertanyaan lainnya merupakan pertanyaan tertutup dengan 4 pilihan jawaban. Seluruh pertanyaan
yang ada akan menilai kualitas tidur sampel dalam satu bulan terakhir. Pertanyaan –
pertanyaan yang terdapat dalam Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI, antara lain sebagai berikut :
1. Pertanyaan nomor 1 menanyakan rata
– rata pukul waktu tertentu yang digunakan sampel untuk tidur di malam hari dalam satu bulan terakhir
2. Pertanyaan nomor 2 menanyakan rata
– rata waktu yang diperlukan sampel untuk memulai tidur di malam hari dalam satu bulan terakhir, dengan satuan menit
3. Pertanyaan nomor 3 menanyakan rata
– rata pukul waktu tertentu yang digunakan sampel untuk bangun di pagi hari dalam satu bulan terakhir
4. Pertanyaan nomor 4 menanyakan rata
– rata waktu yang diperlukan sampel untuk tidur dengan nyenyak atau pulas di malam hari dalam satu bulan terakhir, dalam
satuan jam, yang mungkin dapat berbeda atau sama dengan waktu yang dihabiskan sampel untuk tidur di malam hari
5. Pertanyaan nomor 5 untuk menilai ada atau tidaknya keluhan
– keluhan yang dialami sampel selama tidur di malam hari, dalam satu bulan terakhir. Pertanyaan
ini terdiri atas 10 anak pertanyaan, yang masing – masing menilai ada atau
tidaknya 10 keluhan, antara lain sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
A. Tidak dapat tidur dalam waktu 30 menit
B. Terbangun di tengah malam atau sangat pagi
C. Sering terbangun karena ingin ke toilet
D. Tidak dapat bernapas dengan baik dan nyaman
E. Batuk atau mendengkur dengan keras
F. Merasa sangat kedinginan
G. Merasa sangat kepanasan
H. Mimpi buruk
I. Merasakan nyeri
J. Keluhan lain yang dialami sampel diluar 9 keluhan yang telah dipaparkan
sebelumnya. Setiap pertanyaan akan menanyakan frekuensi dari setiap keluhan
– keluhan ini, dengan empat pilihan, yaitu tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir,
kurang dari satu kali dalam satu minggu, satu atau dua kali dalam satu minggu dan tiga atau lebih dalam satu minggu
6. Pertanyaan nomor 6 untuk menilai ada atau tidaknya penggunaan obat
– obatan yang digunakan untuk tidur, baik yang dibeli secara bebas atau dari resep dokter,
dalam satu bulan terakhir, sekaligus mengetahui frekuensi dari penggunaan obat tersebut, dengan empat pilihan, yaitu tidak dirasakan sampel selama satu bulan
terakhir, kurang dari satu kali dalam satu minggu, satu atau dua kali dalam satu minggu dan tiga atau lebih dalam satu minggu
7. Pertanyaan nomor 7 untuk menilai ada atau tidaknya masalah yang dapat
mengganggu sampel agar tetap terjaga saat berkendara, makan, belajar atau ketika melakukan aktivitas sosial, dalam satu bulan terakhir, sekaligus
mengetahui frekuensi dari adanya masalah tersebut, dengan empat pilihan, yaitu tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir, kurang dari satu kali dalam
satu minggu, satu atau dua kali dalam satu minggu dan tiga atau lebih dalam satu minggu
Universitas Sumatera Utara
8. Pertanyaan nomor 8 untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah yang dapat
mengganggu sampel agar tetap antusias atau bersemangat dalam mengerjakan sesuatu, dalam satu bulan terakhir, sekaligus menilai besaran dari adanya
masalah tersebut, dengan empat pilihan, yaitu tidak ada suatu masalah, hanya masalah kecil, hampir menjadi masalah besar dan masalah yang sangat besar
9. Pertanyaan nomor 9 untuk mengetahui kualitas tidur sampel menurut sampel itu
sendiri secara subjektif, dengan empat pilihan, yaitu sangat baik, cukup baik, cukup buruk dan sangat buruk
Seluruh pertanyaan yang ada dalam Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI dapat menilai kualitas tidur seseorang dari tujuh komponen, yaitu kualitas tidur orang
tersebut secara subjektif, latensi tidur, durasi tidur, kebiasaan dalam tidur, gangguan –
gangguan yang dirasakan orang tersebut selama tidur, penggunaan obat – obat
tertentu untuk tidur dan adanya gangguan dalam beraktivitas sehari – hari sebagai
dampak dari adanya gangguan kualitas tidur. Cara melakukan penilaian dari seluruh pertanyaan diatas kedalam tujuh
komponen penilaian hingga menghasilkan skor total adalah sebagai berikut :
1. Komponen 1 berdasarkan pertanyaan nomor 9 dengan kriteria :
No Jawaban
Skor
1 Sangat baik
2 Cukup baik
1 3
Cukup buruk 2
4 Sangat buruk
3
Universitas Sumatera Utara
2. Komponen 2 berdasarkan pertanyaan nomor 2 dan 5A.
Kriteria untuk pertanyaan nomor 2 adalah sebagai berikut :
No Jawaban dalam Rentangan
Skor
1 ≤ 15 menit
2 16
– 30 menit 1
3 31
– 60 menit 2
4 60 menit
3
Kriteria untuk pertanyaan nomor 5A adalah sebagai berikut :
No Jawaban
Skor
1 Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir
2 Kurang dari satu kali dalam satu minggu
1 3
Satu atau dua kali dalam satu minggu 2
4 Tiga kali atau lebih dalam satu minggu
3
Skor dari pertanyaan nomor 2 dan 5A dijumlahkan dan menghasilkan skor komponen dengan kriteria :
No Jawaban dalam Rentangan
Skor
1 2
1 – 2
1 3
3 – 4
2 4
5 – 6
3
Universitas Sumatera Utara
3. Komponen 3 berdasarkan pertanyaan nomor 4 dengan kriteria :
No Jawaban dalam Rentangan
Skor
1 7 jam
2 6
– 7 jam 1
3 5
– 6 jam 2
4 5 jam
3
4. Komponen 4 berdasarkan pertanyaan nomor 1, 3 dan 4.
Jawaban dari ketiga pertanyaan ini dihitung dengan menggunakan rumus :
� �
4 ℎ �
� 3
1
× 100 Hasil dari perhitungan rumus diatas menghasilkan skor komponen dengan
kriteria :
No Jawaban dalam Rentangan
Skor
1 ≥ 85
2 75
– 84 1
3 65
– 74 2
4 65
3
5. Komponen 5 berdasarkan pertanyaan nomor 5B sampai 5J.
Kriteria untuk masing – masing pertanyaan adalah sebagai berikut :
No Jawaban
Skor
1 Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir
2 Kurang dari satu kali dalam satu minggu
1 3
Satu atau dua kali dalam satu minggu 2
4 Tiga kali atau lebih dalam satu minggu
3
Universitas Sumatera Utara
Hasil penjumlahan skor untuk pertanyaan nomor 5B sampai 5J menghasilkan skor komponen dengan kriteria :
No Jawaban dalam Rentangan
Skor
1 2
1 – 9
1 3
10 – 18
2 4
19 – 27
3
6. Komponen 6 berdasarkan pertanyaan nomor 6 dengan kriteria :
No Jawaban
Skor
1 Tidak digunakan sampel selama satu bulan terakhir
2 Kurang dari satu kali dalam satu minggu
1 3
Satu atau dua kali dalam satu minggu 2
4 Tiga kali atau lebih dalam satu minggu
3
7. Komponen 7 berdasarkan pertanyaan nomor 7 dan 8.
Kriteria untuk masing – masing pertanyaan adalah sebagai berikut :
No Jawaban
Skor
1 Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir
2 Kurang dari satu kali dalam satu minggu
1 3
Satu atau dua kali dalam satu minggu 2
4 Tiga kali atau lebih dalam satu minggu
3
Universitas Sumatera Utara
Hasil penjumlahan skor untuk pertanyaan nomor 7 dan 8 menghasilkan skor komponen dengan kriteria :
No Jawaban dalam Rentangan
Skor
1 2
1 – 2
1 3
3 – 4
2 4
5 – 6
3
Seluruh skor komponen yang diperoleh dari tujuh komponen diatas telah dijumlahkan dan menghasilkan skor total yang merupakan skor akhir. Jika skor yang
diperoleh adalah 5, maka kualitas tidur sampel tersebut adalah buruk, sedangkan jika skor yang diperol
eh adalah ≤ 5, maka kualitas tidur sampel tersebut adalah baik.
Kuesioner tentang faktor – faktor yang dapat mempengaruhi gangguan tidur
dipergunakan untuk menentukan ada atau tidaknya variabel perancu atau confounding variable, dengan kriteria :
1. Terdapat faktor yang berperan sebagai variabel perancu atau confounding
variable, pada sampel, jika menjawab ya pada satu atau lebih pertanyaan 2.
Tidak terdapat faktor yang berperan sebagai variabel perancu atau confounding variable, pada sampel, jika menjawab tidak pada seluruh pertanyaan
Keseluruhan kuesioner ini, sebelum diberikan dan diisikan oleh objek penelitian yang telah terpilih menjadi sampel, telah terlebih dahulu dilakukan uji coba
guna menilai validitas dan reliabilitas dari kuesioner sebagai instrumen penelitian. Menurut Notoatmodjo 2005 dalam Agustin 2012, uji validitas terhadap suatu
kuesioner, sebagai instrumen penelitian, diperlukan untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut benar
– benar menyatakan hasil pengukuran yang hendak diukur oleh peneliti. Guna mencapai tujuan tersebut, maka perlu diuji adanya korelasi dari
Universitas Sumatera Utara
skor pada setiap pertanyaan atau komponen dalam kuesioner dengan skor total dari keseluruhan pertanyaan dalam kuesioner tersebut. Suatu pertanyaan atau komponen
dikatakan valid jika skornya berkorelasi secara signifikan dengan skor total dari keseluruhan pertanyaan dalam kuesioner tersebut.
Valid atau tidaknya suatu pertanyaan atau komponen dalam kuesioner dapat diketahui melalui suatu formula korelasi Pearson product moment, yaitu :
= � Σ – Σ Σ
{ � Σ
2
− Σ
2
× � Σ
2
× Σ
2
}
1 2
Keterangan : r
= koefisien korelasi product moment
= skor tiap pertanyaan atau komponen = skor total
� = jumlah objek uji coba
Seluruh pertanyaan dan komponen kuesioner, yang telah diukur validitasnya dan terbukti valid, kembali mengikuti uji coba untuk diukur reliabilitasnya. Suatu
pertanyaan yang belum terbukti valid tidak dapat diuji reliabilitasnya. Menurut Notoatmodjo 2005 dalam Agustin 2012, reliabilitas menunjukkan sejauh mana
suatu instrumen penelitian dapat dipercaya atau diandalkan hasil pengukurannya, sehingga hasil pengukuran tersebut dapat konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas
daari suatu pertanyaan dapat diamati dari nilai Alpha pertanyaan tersebut.
Nilai Alpha atau koefisien reliabilitas Alpha dapat diperoleh dari rumus :
11
= − 1
× 1 −
Σ �
2
�
2
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
11
= reliabilitas Alpha
= jumlah butir pertanyaan dan komponen Σ �
2
= jumlah varians butir pertanyaan �
2
= varians total
Uji coba telah dilakukan pada 25 orang mahasiswa angkatan tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Hasil uji coba tersebut juga telah diolah dengan menggunakan program SPSS yang juga akan digunakan oleh peneliti untuk mengolah hasil penelitian
sesungguhnya kelak, dengan r tabel adalah 0,3961 pada jumlah data adalah 25 dan taraf signifikansi adalah 0,05. Hasil uji coba dapat dilihat pada tabel 4.1 dan lampiran
7. Seluruh proses ini berlangsung pada pekan kedua dan ketiga bulan Mei 2015. Jika keseluruhan kuesioner telah disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen
penguji dalam seminar proposal penelitian serta terbukti valid, reliabel serta layak untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian berdasarkan uji coba yang telah
dilakukan sebelumnya, maka peneliti terlebih dahulu memohon izin kepada pihak terkait dan pihak yang berkepentingan dari fakultas guna memperoleh izin untuk
melakukan penelitian dalam area fakultas. Setelah izin penelitian telah disetujui dan diizinkan, maka penelitian dapat dilakukan.
Penelitian dimulai dengan menetapkan bahwa teknik simple random sampling akan digunakan sebagai metode untuk menarik dan menetapkan calon sampel
penelitian. Dalam teknik simple random sampling, calon sampel dipilih dengan bantuan tabel angka random yang berisikan kode
– kode angka dari setiap objek penelitian dalam populasi. Kode angka yang terpilih dalam tabel angka random
ditetapkan sebagai calon sampel penelitian. Objek penelitian dalam populasi yang telah terpilih menjadi calon sampel penelitian, berdasarkan teknik simple random
Universitas Sumatera Utara
sampling, telah mendapatkan lembar informed consent yang dapat diisi dan ditandatangani oleh objek penelitian sebagai pertanda bahwa yang bersangkutan telah
bersedia untuk menjadi calon sampel penelitian. Objek penelitian yang telah bersedia menjadi calon sampel penelitian dapat meperoleh lembar kuesioner guna diisikan
oleh yang bersangkutan, dan lembar kuesioner yang telah diisi secara lengkap oleh calon sampel penelitian dapat dikembalikan kepada peneliti selaku petugas penelitian,
yang membagikan kuesioner kepada sampel sebelumnya. Kuesioner yang telah diisi lengkap oleh calon sampel dan dikembalikan
kepada peneliti terlebih dahulu diperiksa kelengkapan jawaban dan datanya serta jumlah keseluruhan kuesioner yang telah dikembalikan haruslah sama dengan jumlah
kuesioner yang telah dikembalikan. Setelah kuesioner yang telah diisi terkumpul dan lengkap, jawaban pada kuesioner lainnya tentang faktor
– faktor yang dapat mempengaruhi gangguan tidur terlebih dahulu diperiksa jawaban datanya untuk
memastikan bahwa calon sampel yang mengisi kuesioner tersebut memang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika
jawaban pada kuesioner tersebut memenuhi syarat dalam kriteria inklusi dan eksklusi, maka calon sampel tersebut dapat dijadikan sampel sesungguhnya, namun
jika tidak memenuhi syarat dalam kriteria inklusi dan eksklusi, maka calon sampel tersebut dapat disingkirkan . Hal ini dilakukan hingga jumlah sampel sesungguhnya
mencapai jumlah 107 orang. Jika jumlah sampel yang sesungguhnya belum mencapa 107 orang, maka pemilihan calon sampel secara simple random sampling kembali
dilakukan dengan sisa jumlah objek penelitian dalam populasi, yang belum terpilih menjadi calon sampel, baik calon sampel yang telah menjadi sampel sesungguhnya
maupun yang telah disingkirkan karena gagal memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan bantuan tabel random. Calon sampel yang telah terpilih dapat diberikan
kuesioner untuk diisikan oleh calon sampel tersebut, lalu kuesioner yang telah terisi dapat dikembalikan kepada peneliti, untuk kemudian diperiksa kelengkapan isi
dan datanya. Jika kuesioner telah terisi lengkap, data dalam kuesioner
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Variabel Pertanyaan Komponen Korelasi
Status Alpha
Status
Dispepsia Fungsional
1 1
0,637 Valid
0,457 Reliabel
2 3
2 0,692
Valid Reliabel
4 5
3 0,561
Valid Reliabel
6 7
4 0,581
Valid Reliabel
8 PSQI
9 1
0,912 Valid
0,892 Reliabel
2 2
0,839 Valid
Reliabel 5A
4 3
0,730 Valid
Reliabel 1
4 0,764
Valid Reliabel
3 5B
5 0,570
Valid Reliabel
5C 5D
5E 5F
5G 5H
5I 5J
6 6
0,837 Valid
Reliabel 7
7 0,828
Valid Reliabel
8
Universitas Sumatera Utara
tentang faktor – faktor yang dapat mempengaruhi gangguan tidur akan terlebih
dahulu diperiksa untuk memastikan bahwa calon sampel yang mengisi kuesioner tersebut memang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Jika calon sampel yang mengisi kuesioner tersebut gagal memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, maka calon sampel tersebut dapat disingkirkan. Jika
jumlah sampel sesungguhnya masih belum mencapai 107 orang, maka pemilihan calon sampel kembali dilakukan dengan simple random sampling. Hal ini dapat terus
dilakukan hingga jumlah sampel sesungguhnya terpenuhi hingga mencapai jumlah 107 orang, seperti yang telah ditetapkan dalam perhitungan jumlah estimasi sampel
sebelum penelitian dimulai. Setelah 107 lembar kuesioner telah diisi secara lengkap oleh sampel penelitian
yang sesungguhnya, yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, telah terkumpul, seluruh data yang ada dapat direkapitulasi dan diolah serta dianalisis guna
menghasilkan hasil penelitian. Pengolahan dan analisa data telah dilakukan dengan bantuan program SPSS.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data