d. Kriteria Pengujian : Terima H
jika F
hitung
≤ F
tabel
: k ; n-k-1
Tolak H jika F
hitung
F
tabel
: k ; n-k-1
2.2 Analisa Korelasi
Untuk mencari hubungan antara 2 dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan
arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih, arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam
besarnya koefisien korelasi. Analisis korelasi meliputi dua aspek, pertama mengukur kesesuaian garis
regresi terhadap data sampel atau disebut koefisien determinasi dan kedua mengukur keeratan hubungan antar variabel atau disebut koefisien korelasi the correlation
coefficient.
2.2.1 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang mengukur keeratan kuat,lemah, atau tidak ada hubungan antar variable.
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi adalah merupakan kuadrat dari koefisien korelasi R
2
.
Universitas Sumatera Utara
Nilai R
2
dapat ditentukan dengan rumus : R
2
=
��
∑
1 2
2.20
Korelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif, negatif, tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan
berkorelasi positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan maka akan meningkatkan variabel lain dan sebaliknya bila variabel diturunkan maka akan menurunkan variabel
variabel lain. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan berkorelasi negatif, bila nilai
suatu variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel lain dan begitu juga sebaliknya.
Tidak ada korelasi terjadi apabila kedua variabel X dan Y tidak menunjukkan adanya hubungan. Korelasi sempurna adalah korelasi dari dua variabel,
yaitu apabila kenaikan atau penurunan variabel yang satu X berbanding dengan kenaikkan atau penurunan variabel lainnya Y.
Untuk menghitung korelasi antara variabel Y terhadap Xi dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
12 ... �
=
∑
�
−∑
�
∑ n ∑
� 2
− ∑
� 2
[ n∑Y
2
− ∑Y
2
]
Dan untuk menghitung korelasi antara variabel bebas X dapat ditentukan dengan rumus:
12
=
∑
1 2
− ∑
1
∑
2
n ∑
1 2
− ∑
1 2
n∑
2 2
− ∑
2 2
Universitas Sumatera Utara
Setelah diperoleh nilai r kemudian diinterpretasikan terhadap koefisien korelasi yang dikutip dari Hassan Iqbal 2003, hal:234, yaitu :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
KK = 0,00 Tidak ada korelasi
0,00 KK ≤ 0,20 Korelasi sangat rendah lemah sekali
0,20 KK ≤ 0,40 Korelasi rendah
0,40 KK ≤ 0,70 Korelasi yang cukup
0,70 KK ≤ 0,90 Korelasi yang tinggi
0,90 KK ≤ 1,00 Korelasi sangat tinggi kuat
KK = 1 Korelasi sempurna
Sumber : Hassan Iqbal 2003, hal:234
2.3 Uji Koefisien Regresi