BAB 3
GAMBARAN UMUM
3.1 Sejarah Singkat Propinsi Sumatera Utara
Di zaman Pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerntahan yang bernama Gouvernement van Sumatera, yang meliputi seluruh Sumatera, dikepalai
oleh seorang Gouverneur berkedudukan di Medan. Sumatera terdiri dari daerah- daerah administratif yang dinamakan Keresidenan.
Pada awal Kemerdekaan Republik Indonesia, Sumatera tetap merupakan suatu kesatuan pemerintahaan yaitu Propinsi Sumatera yang dikepalai oleh seorang
Gubernur dan terdiri atas daerah-daerah Administratif Keresidenan yang dikepalai oleh seorang Residen.
Pada Sidang I Komite Nasional Daerah K.N.D Propinsi Sumatera, mengingat kesulitan-kesulitan perhubungan ditinjau dari segi pertahanan, diputuskan
untuk membagi Propinsi Sumatera menjadi 3 sub Propinsi yaitu sub Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur dan
Keresidenan Tapanuli, sub Propinsi Sumatera Tengah, dan sub Propinsi Sumatera Selatan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangan selanjutnya dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1948 tanggal 15 April, Pemerintah menetapkan Sumatera menjadi 3 Propinsi yang masing-
masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu : 1. Provinisi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan
Tapanuli 2. Propinsi Sumatera Tengah yang meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Riau dan
Jambi 3. Propinsi Sumatera Selatan yang meliputi Keresidenan Bengkulu, Palembang,
Lampung dan Bangka Belitung Dengan mendasarkan kepada Undang-undang No. 10 Tahun 1948, atas usul
Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara dengan suratnya tanggal 16 Ferbuari 1973 No. 458525, DPRD Tingkat I Sumatera Utara dengan keputusannya
tanggal 13 Agustus 1973 No. 19K1973 telah menetapkan bahwa hari jadi Propinsi Sumatera Daerah Tingkat I Sumatera Utara adalah 15 Apri 1948 yaitu ditetapkannya
UU No. 10 Tahun 1948 tersebut. Selanjutnya dengan ketetapan Pemerintah Darurat R.I dalam bentuk Peraturan
Perdana Mentri Pengganti Peraturan Pemerintah tanggal 17 Desember 1949 No. 8DesW.K.P.M dibentuklah Propinsi Aceh dan Propinsi TapanuliSumatera Timur.
Kemudian dengan Peraturan Pengganti Pengganti Undang-undang No. 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, Peraturan Wakil Perdana Mentri Pengganti Peraturan
Pemerintah tanggal 17 Agustus Desember 1949 1949 No. 8DesW.K.P.M tahun 1949 tersebut dicabut dan kembali dibentuk Propinsi Sumatera Utara dengan daerah yang
meliputi daerah Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya dengan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, pada waktu itu RIS, ditetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik
Inddonesia dibagi atas beberapa daerah Propinsi, yaitu: 1. Jawa Barat
2. Jawa Tengah 3. Jawa Timur
4. Sumatera Utara 5. Sumatera Selatan
6. Sumatera Tengah 7. Kalimantan
8. Sulawesi 9. Maluku
10. Sunda Kecil Pada tanggal 7 Desember 1956 diundangkanlah Undang-undang No. 24 Tahun 1956
yaitu Undang-undang tentang pembentukan daerah otonom Propinsi Aceh dan perubahan peraturan dalam pembentukan Propinsi Sumatera Utara. Pasal 1 Undang-
undang No. 24 Tahun 1956 ini menyebutkan: 1.
Daerah Aceh yang meliputi Kabupaten-Kabupaten : a. Aceh Besar
b. Aceh Pidie c. Aceh Utara
d. Aceh Timur e. Aceh Tengah
e. Aceh Barat f. Aceh Selatan
g. Kota Besar Kutaraja Daerah-daerah tersebut dipisahkan dari lingkungan daerah Otonom Propinsi Sumatera
Utara berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 5 Tahun 1950
Universitas Sumatera Utara
sehingga daerah-daerah tersebut menjadi daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dengan nama Propinsi Aceh.
2. Propinsi Sumatera Utara tersebut dalam ayat 1 yang wilayahnya telah dikurangi dengan bagian-bagian yang terbentuk sebagai daerah otonom Propinsi Aceh, tetap
disebut Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Undang-undang Darurat No. 7 Tahun 1956, Undang-undang
Darurat No. 8 Tahun 1956, Undang-undang Darurat No. 9 Tahun 1956, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 4 Tahun 1964, Propinsi Sumatera Utara
terdiri dari 17 KabupatenKota. Tetapi dengan terbitnya undang-undang No.12 Tahun 1998, tentang pembentukan Kabupaten Mandailing Natal Madina dan pembentukan
Kabupaten Toba Samosir Tobasa, Undang-undang No. 4 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Padang Sidempuan, Undang-undang No. 9 Tahun 2003 tentang
pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Humbang Hasundutan dan Pakpak Barat, serta Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan
Serdang Bedagai dan pada tahun 2007 dibentuk Kabupaten Batubara melalui Undang- undang No. 5 Tahun 2007, kemudian tanggal 10 Agustus 2007 disahkan Undang-
undang No. 37 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Undang-undang No. 38 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas,
dengan demikian wilayah Propinsi Sumatera Utara pada Juni 2008 sudah menjadi 21 Kabupaten dan 7 Kota.
Adapun kabupatenkota yang ada di Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : a. Wilayah Kabupaten
1. Nias 11. Karo
2. Mandailing Natal Madina 12. Deli Serdang
3. Tapanuli Selatan 13. Langkat
Universitas Sumatera Utara
4. Tapanuli Tengah 14. Nias Selatan
5. Tapanuli Utara 15. Humbang Hasundutan
6. Toba Samosir Tobasa 16. Pakpak Barat
7. Labuhan Batu 17. Samosir
8. Asahan 18. Serdang Bedagai
9. Simalungun 19. Batubara
10. Dairi 20. Padang Lawas Utara
21. Padang Lawas b. Wilayah Kota
1. Sibolga 2. Tanjung Balai
3. Pematang Siantar 4. Tebing Tinggi
5. Medan 6. Binjai
7. Padang sidempuan
3.2 Letak Geografis