Sikap Pendidikan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K4

baru dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun suatu formula baru dan formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.10.2 Sikap

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan kondisi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari adalah tindakan atau aktivitas, akan tetapi predisposing tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang terbuka. Dalam Notoatmodjo 2007 menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 pokok komponen yaitu: a Kepercayaan keyakinan ide dan konsep terhadap suatu objek. b Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek c Kecendrungan untuk bertindak tend to behave Pengetahuan dan sikap dilakukan dengan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu objek. Secara langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyataan hipotesis, kemudian dinyatakan pendapat respoden. Universitas Sumatera Utara

2.10.3 Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses ilmiah yang terjadi pada manusia, merupakan suatu proses dimana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar. Menurut Dictionary of Education, pendidikan dapat diartikan suatu proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan adalah proses pengetahuan, sikap dan tingkah laku mengalami proses pengajaran dan pelatihan. Pendidikan yang beraneka ragam di masyarakat sangat mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat yang berpendidikan rendah.Dengan keadaan ini mereka sulit untuk mengikuti petunjuk-petunjuk dari petugas kesehatan terutama dalam hal perilaku sehat. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka masyarakat diharapkan lebih mudah untuk menerima dan mengerti pesan-pesan kesehatan. Semakin rendah pendidikan masyarakat maka semakin sulit pula dalam menerima dan mengerti pesan-pesan kesehatan yang disampaikan. Menurut Suparlan 2006, pendidikan dalam arti luas yaitu segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan dalam arti sempit yaitu seluruh kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. Wanita yang berpendidikan akan lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan perubahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang proposional karena manfaat pelayanan kesehatan akan mereka sadari sepenuhnya. Jenjang pendidikan Universitas Sumatera Utara adalah tahapan pendidikan yangditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar SDMIPaket A dan SLTPMTsPaket B, pendidikan menengah SMU, SMK, dan pendidikan tinggi yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Faktor pendidikan memegang peranan sangat penting dalam menghadapi segala permalahan yang terjadi, terutama masalah kesehatan ibu tentang kehamilan. Rendahnya pengetahuan seseorang tentang pendidikan kesehatan akan mempengaruhi rendahnya kunjungan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya.

2.10.4 Paritas