Pengaruh Sikap terhadap K4 Pengaruh Paritas Jumlah Kelahiran tehadap melakukan K4

Peran petugas kesahatan sangat perlu untuk ibu mau mengaplikasikan pengetahuannya dalam kegiatan pemeriksaan kehamilan K4. Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan petugas tidak disertai mengayomi dan terus meminta ibu agar mau memeriksakan kehamilannya. Sebagian ibu merasa petugas kurang ramah untuk melayani ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilannya.

5.1.2 Pengaruh Sikap terhadap K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa sikap responden terhadap pemeriksaan kehamilan K4 sebesar  = 0,000 0,05. hasil penelitian yang didapat nilai  0,05 menunjukkan ada pengaruh sikap ibu dengan kunjungan keempat, artinya sikap memepengaruhi ibu dalam melakukan kunjungan keempat. Sikap ibu juga memiliki arti merespon apa yang diterima apa yang diterima dari sumber informasi terutama kesehatan ibu hamil dalam mempersiapkan kelahiran anak, hal ini didasari perilaku ibu dalam memeriksa kehamilannya. Menurut Notoatmodjo 2005, sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan merupakan reaksi tertutup. Asumsi penulis, sikap yang baik akan berdampak ibu mau melakukan kunjungan keempat. Jika pengetahuan baik tanpa didasari sikap yang baik pengetahuan tidak bisa dimanfaatkan dan didasari peran perilaku ibu yang Universitas Sumatera Utara merespon tehadap melakukan kunjungan keempat dengan pelayanan yang diberikan terhadap ibu diperhatikan.

5.1.3 Pengaruh Paritas Jumlah Kelahiran tehadap melakukan K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa jumlah kelahiran paritas terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4 mempunyai pengaruh p= 0,035 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan K4 dikarena kehamilan sebelumnya juga tidak melakukan K4 dan tidak terjadi apa-apa, ibu beranggap si anak hidup dan ibu sehat. Hal ini berpengaruh dengan ibu mau melakukan K4 karena ibu yang sudah pernah melahirkan dan merasa lebih berpengalaman sulit untuk mau memeriksakan kehamilannya dalam tiga bulan terakhir. Jika ibu terus-terusan tidak mau melakukan kunjungan keempat dikhawatirkan ibu dengan jumlah kelahiran lebih dari empat kali berakibat si ibu lemah dan dapat berakibat terjadinya kasus kematian ibu dan bayi.

5.1.4 Pengaruh Pendidikan terhadap K4