adalah tahapan pendidikan yangditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar SDMIPaket A dan SLTPMTsPaket B, pendidikan menengah SMU, SMK,
dan pendidikan tinggi yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Faktor pendidikan memegang peranan sangat penting dalam menghadapi segala permalahan yang terjadi, terutama masalah kesehatan ibu tentang
kehamilan. Rendahnya pengetahuan seseorang tentang pendidikan kesehatan akan mempengaruhi rendahnya kunjungan ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya.
2.10.4 Paritas
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram atau lebih, yang pernah dilahirkan, hidup atau mati. Bila berat badan tidak diketahui
maka dipakai batas umur kehamilannya 24 minggu. Berdasarkan pengertian tersebut maka paritas mempengaruhi kunjungan kehamilan. Paritas 1 dan paritas
tinggi lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat
ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keuarga berencana. Sebagian kehamilan
pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan Wiknjosastro, 2005 . Mempunyai anak lebih dari 4 orang akan meningkatkan risiko terhadap ibu
dan bayinya. Lebih-lebih kalau jarak antara kehamilan kurang 2 tahun, maka ibu
Universitas Sumatera Utara
akan lemah akibat dari seringnya hamil, melahirkan dan menyusui. Sehingga sering mengakibatkan berbagai masalah seperti ibu yang menderita anemia,
kurang gizi, dan bahkan sering terjadi pendarahan setelah melahirkan yang membahayakan nyawa ibu. Risiko melahirkan bayi cacat dan Berat Badan Lahir
Rendah BBLR juga meningkat setelah 4 kali kehamilan dan setelah usia ibu 35 tahun.
2.10.5 Jarak Kehamilan
Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara kehamilan tidak kurang dari 2 tahun, karena kalau jaraknya terlalu dekat dapat
mengganggu tumbuh kembang anak baik fisik maupun mentalnya. Hal ini disebabkan ASI terpaksa dihentikan, ibu tidak punya waktu untuk menyiapkan
makanan untuk anak, juga berkurangnya perhatian dan kasih faktor. Ibu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk memulihkan kesehatannya sebelum
hamil lagi. Kalau ibu hamil terlalu cepat, maka sering melahirkan BBLR Kematian janin dan kematian neonatal terendah apabila jarak kelahiran
adalah lebih dari 2 tahun. Suatu penelitian epidemiologis di Punjab membuktkan bahwa kematian bayi terutama kematian neonatal paling tinggi apabila jarak
kelahiran kuran dari 24 bulan Moersintowarti, 2008.
2.10.6 Pekerjaan