2.3.4. Stasiun Pencacahan digester dan Pengempaan presser
Brondolan yang telah terpipil dari stasiun pemipilan diangkut ke bagian pengadukan pencacahan digester. Tujuan utama dari proses digesting yaitu mempersiapkan
daging buah untuk pengempaan pressing sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buh dengan kerugian yang sekecil-kecilnya.
Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah digester sudah berupa ‘bubur’. Hasil cacahan tersebut langsung masuk kea lat
pengempaan. Pada umumnya digunakan screw press sebagai alat pengempaan untuk memisahkan minyak dari daging buah.
2.3.5. Stasiun Pemurnian clarifier
Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan perlu dibersihkan dari kotoran, baik yang berupa padatan solid, lumpur sludge, maupun air. Tujuan dari
pembersihanpemurnian minyak kasar yaitu agar diperoleh minyak dengan kualitas sebaik mungkin dan dapat dipasarkan dengan harga yang layak.
Di clarifier tank, minyak kasar terpisah menjadi minyak dan sludge karena prosen pengendapan. Minyak dari clarifier tank selanjutnnya dikirim ke oil tank,
sedangkan sludge dikirim ke sludge tank. Sludge merupakan fasa campuran yang
Universitas Sumatera Utara
masih mengandung minyak. Di PKS, sludge diolah untuk dikutip kembali pada minyak yang masih terkandung di dalamnya.
2.3.6. Stasiun Pemisahan Biji dan Kernel
Proses pemisahan biji-serabut dari ampas pengempaan bertujuan untuk meperoleh biji sebersih mungkin. Kemudian, dari biji tersebut harus menghasilkan inti sawit secara
rasional, yakni kerugian yang sekecil-kecilnya dgan hasil inti sawit yang setinggi- tingginya. Pahan, 2008
2.4.Pemurnian Minyak Kelapa Sawit
Tujuan utama dari proses pemurnian minyak sawit adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa
simpan minyak sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri.
2.4.1. Pemisahan Gum De-Gumming
Pemisahan gum merupakan suatu proses pemisahan getah atau lendir – lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin, tanpa mengurangi
jumlah asam lemak bebas dalam minyak.
Universitas Sumatera Utara
Biasanya proses ini dilakukan dengan cara dehidratasi gum atau kotoran lain agar bahan tersebut lebih mudah terpisah dari minyak, kemudian disusul dengan
proses pemusingan sentrifusi. Caranya ialah dengan melakukan uap air panas kedalam minyak disusul dengan pengaliran air dan selanjutnya disentrifusi sehingga
bagian lendir terpisah dari air. Pada saat proses sentrifusi berlangsung, ditambahkan bahan kimia yang dapat menyerap air misalnya asam mineral pekat atau garam dapur
NaCl. Suhu minyak pada waktu proses sentrifusi berkisar antara 32 – 50
o
C, dan pada suhu tersebut kekentalan minyak akan berkurang sehingga gum mudah terpisah
dari minyak.
2.4.2. Netralisasi