memiliki alasan bahwa mereka mampu berkerja secara individual
dengan hasil yang maksimal.
8 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa ditribusi responden yang
menyatakan pekerjaan yang jadi tanggung jawab saya dapat diselesaikan secara akurat. orang responden menyatakan kurang setuju,
43 orang responden menyatakan setuju, dan 29 orang responden menyatakan sangat setuju. Responden menyatakan bahwa mereka
mampu bekerja dengan penuh tanggung jawab dan hasil yang
maksimal. 4.2.3 Asumsi klasik
1. Uji normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal yakni ditribusi yang tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan.
a. Pendekatan histogram
Sumber : Hasil Olahan SPSS 17.00 For Windows 2013 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Pada grafik histogram terlihat bahwa variable berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke
kanan.
b. Pendekatan grafik
Sumber : Hasil Olahan SPSS 17.00 For Windows 2013 Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat titik titik mengikuti data sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk memastikan
data di sepanjang garis diagonal maka dilakukan kolmogrov smirnov.
c. Pendekatan kolmogrv-smirnov
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorv smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai
Universitas Sumatera Utara
Asymp.Sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual
berdistribusi normal
Tabel 4.11
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize
d Residual N
42 Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.37714936
Most Extreme Differences Absolute .170
Positive .119
Negative -.170
Kolmogorov-Smirnov Z 1.100
Asymp. Sig. 2-tailed .178
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Olahan SPSS 17.00 For Windows 2013
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig.2-tailed adalah 0.178 dan lebih besar dari nilai signifikan 0,05 yang berarti data tersebut
berdistribusi normal.
2. Uji heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain.
Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu: a.
Analisis Grafik Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola
Universitas Sumatera Utara
atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. Berikut adalah gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas :
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.00 2013 Gambar 4.3 ScatterplotUji Heteroskedastisitas
Pada Gambar 4.3 terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka
0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
b. Analisis Statistik
Gejala heteroskedastisitas dapat juga dideteksi melalui uji Glejser. Tabel 4.15 berikut ini menampilkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji
Glejser.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-5.374 5.055
-1.063 .294
keb_aktulaliasai_dir i
-.002 .090
-.005 -.027
.979 penghargaan
-.042 .137
-.076 -.309
.759 keb_sosial
.260 .200
.281 1.300
.202 a. Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,00 for Windows 2013
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa semua variabel bebas tidak signifikan dengan variabel terikat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari masing-
masing variabel bebas lebih besar dari tingkat signifikansi α sig 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data bebas dari heteroskedastisitas.
3. Uji multikolinearitas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan variabel lainnya. Nilai yang digunakan untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, sehingga tidak terjadi multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model
Unstandardiz ed
Coefficients Standardize
d Coefficients
t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF 1
Constant
14.50 9
3.756 3.863
.000
keb_aktualisa si_diri
.323 .112
.440 2.876 .007
.616 1.625
penghargaan
-.252 .180
.291 1.702 .019
.335 2.986
kebutuhan_so sial
.527 .194
.552 2.715 .010
.348 2.875
a. Dependent Variable: prestasi_kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,00 for Windows 2012
Berdasarkan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 5 untuk semua variabel independen yaitu kebutuhan aktualisasi diri,
penghargaan dan kebutuhan sosial yang diuji dalam uji multikolinieritas ini. Dengan demikian data tersebut tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.4 Analisis regresi linier berganda 1. Uji Secara Serempak Simultan Uji F
Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas X yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat
Y.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Uji Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
54.467 3
18.156 10.509
.000
a
Residual 65.652
38 1.728
Total 120.119
41 a. Predictors: Constant, kebutuhan_sosial, keb_aktualisasi_diri, penghargaan
b. Dependent Variable: prestasi_kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,00 for Windows Mei, 2012
Berdasarkan Tabel 4.14, dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
adalah 10.509dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F
tabel
dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05 dan derajat kebebasan pembilang df
1
= 3 k-1 sedangkan derajat penyebut df
2
= 38 n-k, maka nilai F
tabel
adalah 2,85. Dengan demikian nilai dari F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansi 0,000 α 0,05, yang menunjukkan bahwa variabel independen yaitu kebutuhan aktualisasi diri,
penghargaan dan kebutuhan sosial secara bersama – sama adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaituprestasi kerja.
2. Uji Secara Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terkait. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 14.509
3.756 3.863
.000 keb_aktualisa
si_diri .323
.112 .440
2.876 .007
penghargaan .252
.180 .291
1.702 .019
kebutuhan_s osial
.527 .194
.552 2.715
.010
a. Dependent Variable: prestasi_kerja
Sumber : Hasil Olahan SPSS 17.00 For Windows MEI, 2013
Berdasarkan tabel 4.15, dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Berdasarkan hasil uji t maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 14.509 + 0,323X1 + 0,252X2 +
0,527X3+e
b. Variabel kebutuhan aktualisasi diriberpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi kerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,007 0,05 dan nilai t
hitung
2,876 t
tabel
1,68195, artinya jika variabel aktualisasi diri ditingkatkan satu satuan maka
prestasi kerjaY akan meningkat. c.
Variabel penghargaan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,019 0,05
dan nilai t
hitung
1,702 t
tabel
1,68195, artinya jika variabel penghargaansemakin terpenuhi maka prestasi kerja Y akan
meningkat.
Universitas Sumatera Utara
d. Variabel kebutuhan sosial, berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,010 0,05 dan nilai t
hitung
2.715 t
tabel
1,68195, artinya jika variabel kebutuhan sosial semakin dipenuhi maka prestasi kerjaY akan
meningkat.
3. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin
mendekati nol berarti model regresi semakin tidak baik atau model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas, dan sebaliknya semakin mendekati satu,
maka model akan semakin baik.
Tabel 4.16 Pengujian Goodness of Fit
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.673
a
.453 .410
1.31442
Sumber : Hasil Olahan SPSS 17.00 For Windows 2013
Keterangan : a
R = 0,673 berarti hubungan antara kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan dan kebutuhan sosial terhadap prestasi kerjasebesar
67,3. Artinya hubungan antar variabel erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat.
b R Square sebesar 0,453 berarti 45.3variabel prestasi kerja dapat
dijelaskan oleh variabel kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan dan
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan sosial.Sedangkan sisanya 54,7 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
c Adjusted R Square sebesar 0,410 berarti 41 variabel prestasi kerja
dapat dijelaskan oleh variabel kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan dan kebutuhan sosial. Sedangkan sisanya 59 dapat dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti kebutuhan fisiologis dan rasa aman.
d Dalam penelitian ini dipakai Adjusted R Square karena terdapat lebih
dari satu variabel. e
Standard Error of EstimatedStandard deviasiartinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of
Estimatedsebesar 1.31442yang berarti model dinilai baik, karena semakin kecil nilai standar deviasi maka model akan semakin baik.
4.3 Pembahasan 4.3.1.Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri X1 terhadap Prestasi KerjaY
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebutuhan Aktualisasi Diri X1 berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Prestasi KerjaY. Hal ini
dapat dilihat dari pimpinan dan perusahaan PT.Pelabuhan Indonesia 1 selalu memberi kesempatan kepada karyawan agar dapat mengaktualisasikan dirinya
seperti keberanian dalam mengemukakan ide ide yang dimiliki dan berprestasi dalam bekerja sehingga karyawan dengan mudah mengembangkan potensi dan
kemampuan yang ia miliki secara optimal. Selain itu, mendapat pengakuan dari perusahaan atasan ketika mereka mampu bekerja dengan baik yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
salah satu bentuk aktualisasi diri karyawan. Karyawan selalu diikutsertakan dalam pengambilan keputusan perusahaan Karyawan PT.Pelabuhan Indonesia 1
karena mereka dianggap memiliki kontribusi yang penting bagi perusahaan. Karyawan PT.Pelabuhan Indonesia 1 juga mendapat kepuaasan tersendiri ketika
mereka mampu bekerja dengan baik hal ini merupakan realisasi dari kebutuhan aktualisasi diri.
Hal ini sejalan dengan teori Bangun 2012:318 kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan yang mendorong agar seseorang sesuai dengan ambisinya yang
mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri. Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan mengunakan kemampuan, keterampilan
dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan. Sedangkan menurut Hariandja 2002: 327 kebutuhan aktualisasi diri akan
menimbulkan kepuasan tersendiri dari individu tersebut. Kebutuhan akan kepuasan diri meliputi; kebutuhan untuk mewujudkan diri yaitu mengenai nilai
dan kepuasan yang di dapat dari sebuah pekerjaan
4.3.2.Pengaruh Penghargaan X2 terhadap Prestasi kerjaY
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penghargaan X2 berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Prestasi KerjaY hal ini dapat dilihat dari
Karyawan PT.Pelabuhan Indonesia 1 yang merasa diakui sebagai aset perusahaan ,untuk itu perusahaan melakukan program pengembangan bagi karyawan yang
berprestasi. Program pengembangan tersebut diadakan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan. Otonomi, reward, pecapaian dan
Universitas Sumatera Utara
penyelesaian kerja merupakan suatu penghargaan bagi karyawan PT.Pelabuhan Indonesia 1 untuk meningkatkan tingkat kinerjannya. Insentif yang diterima selalu
sesuai dengan prestasi kerja karyawan PT.Pelabuhan Indonesia 1. Penghargaan merupakan suatu kebutuhan bagi karyawaan PT. Pelabuhan indonesia 1 untuk
memotivasi karyawan agar dapat bekerja dengan baik dan meningkatkan prestasinya.
Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnell dalam Wibowo 2009:149 Tujuan pemberian penghargaan antara lain adalah menarik orang yang cakap
untuk bergabung dalam organisasi, menjaga pekerja agar datang untuk bekerja, dan memotivasi pekerja untuk mencapai kinerja tingkat tinggi.
Hal ini sejalan dengan teori sastrohadiwiryo 2005:259 yang menyatakan bahwa penghargaan merupakan suatu kinerja yang telah dicapai seseorang yang
merupakan perangsang atau motivasi yang kuat. Berdasarkan penelitian Jumeldi 2011 menyimpulkan bahwa penghargaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penghargaan dapat mempengaruhi prestasi kerja
karyawan.
4.3.3 Pengaruh Kebutuhan SosialX3 terhadap Prestasi KerjaY
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebutuhan Sosial X2 berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Prestasi KerjaY. Hal ini dapat dilihat dari
PT.Pelabuhan Indonesia 1 memberikan waktu yang cukup bagi karyawan untuk berkumpul bersama keluarga. Karyawan PT. Pelabuhan indonesia 1 mempunyai
hubungan yang baik dengan atasan dan rekan kerja serta mampu bekerja sama dalam tim. Hubungan yang harmonis, lingkungan kerja perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
menyenangkan salah satu pendukung untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut. PT.Pelabuhan Indonesia 1 mendukung segala kegiatan sosial serta
melibatkan karyawan dalam acara yang diadakan perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori Rivai 2008:456 mengemukakan bahwa
lingkungan kerja yang menyenangkan adalah lingkungan sesuai dengan keinginan karyawan untuk melaksanakan kerja atau tugas dengan baik sehingga terciptanya
hubungan yang baik dan prestasi kerja yang diinginkan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara simultan diketahui bahwa kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan,
dan kebutuhan sosial berpengaruh signifukan dan positif terhadap prestasi
kerja karyawan pada PT.Pelabuhan Indonesia 1
2. Secara parsial diketahui bahwa kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan
dan kebutuhan sosial berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT.Pelabuhan Indonesia 1. Kebutuhan aktualisasi
diri memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan penghargaan dan kebutuhan sosial. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung aktualisasi
diri 2,876 dibandingkan dengan penghargaan 1,702 dan kebutuhan
sosial 2,715
3. Berdasarkan Adjusted R Square sebesar 0,410 atau sebesar 41 prestasi
kerja dapat dijelaskan oleh kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan, dan kebutuhan sosial. Sedangkan sisanya dijelaskan faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini seperti kebutuhan fisiologis dan rasa aman.
Universitas Sumatera Utara